Sex

Tinder Kini Punya Fitur Peringatan Risiko di hampir 70 Negara Tak Ramah LGBTQ

aplikasi tinder di iphone

Sebagai orang queer, menggunakan aplikasi kencan online bisa sangat berbahaya, terutama di negara-negara yang menghukum mati homoseksualitas. Setelah sebelumnya mengaku orientasi pengguna queer, Tinder kini berusaha menjamin keselamatan mereka. Aplikasi ini baru saja memperkenalkan fitur keamanan untuk memberitahukan risiko potensial bagi pengguna LGBTQ yang sedang berada di salah satu dari 70 negara dengan undang-undang diskriminatif.

Cara kerjanya kira-kira begini: ketika pengguna queer mengunjungi negara tak ramah LGBTQ, mereka akan mendapat peringatan risiko menggunakan Tinder di lokasi tersebut. Tinder juga menghentikan pencocokan otomatis dengan pengguna lain di sana. Mereka bisa memilih sendiri antara menyembunyikan akun atau mengaturnya jadi publik.

Videos by VICE

Hubungan sesama jenis masih dianggap ilegal di banyak negara, termasuk 34 negara di Afrika (selain Botswana yang baru-baru ini melegalkan homoseksualitas). Seorang transpuan di Malaysia tewas terbunuh tepat di hari pertama 2019. Fitur baru Tinder dikeluarkan beberapa bulan setelah Lebanon mencekal Grindr, aplikasi kencan gay yang telah diblokir di beberapa negara lain, termasuk Indonesia.

Dalam emailnya kepada VICE, juru bicara Tinder mengatakan aplikasinya memprioritaskan keselamatan pengguna tak peduli orientasi dan jenis kelamin mereka. Tinder berkolaborasi dengan ILGA World atau Asosiasi Lesbi, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Internasional dalam mengembangkan fitur ini.

Mereka memanfaatkan laporan terbaru ILGA tentang Negara Homofobik untuk menentukan daerah-daerah yang perlu diberlakukan fiturnya. “Kami harap pengembangan ini bisa meningkatkan kesadaran di antara pengguna Tinder, dan membantu melindungi mereka yang orientasinya berbeda di 69 negara di seluruh dunia yang saat ini masih mengkriminalisasi hubungan sesama jenis,” ujar André du Plessis, Direktur Utama ILGA World, dalam siaran pers.

Selama beberapa bulan terakhir, Tinder semakin meningkatkan upayanya membantu pengguna LGBTQ. Pada Juni, mereka menambahkan kolom orientasi seksual di profil pengguna dengan sembilan pilihan, termasuk aseksual dan questioning. Mereka bisa memilih tiga pilihan. Namun, belum bisa dipastikan fitur ini tersedia di Indonesia atau tidak.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.