Joker yang digarap oleh sineas Todd Phillips menjadi salah satu karya paling diantisipasi oleh penggemar film sepanjang 2019. Tak heran bila kemunculan trailer final film ini (yang berarti hanya terdiri dari dua video cuplikan saja sejak April lalu), segera menghebohkan dunia maya. Dalam hitungan tak sampai satu jam, lebih dari 500 ribu orang menonton trailernya di YouTube. Di Twitter pun sama saja, trailer kisah penjahat legendaris komik DC itu—yang kali ini diperankan aktor kawakan Joaquin Phoenix—segera menuai puluhan ribu retweet.
Phoenix, yang berulang kali masuk nominasi Oscar tapi belum pernah menang, memerankan sosok Arthur Fleck. Berdasarkan sinopsisnya, Fleck adalah interpretasi ulang Phillips atas Joker yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Batman dan sering meneror kota Gotham. Setting ceritanya dekade 1980’an, dan kemungkinan tidak ada sang manusia kelelawar sama sekali. Fleck diceritakan sebagai komedian gagal, yang frustrasi karena tekanan hidup, lantas memprovokasi warga Gotham melakukan revolusi sosial.
Videos by VICE
Berkat segelintir trailer dan sinopsisnya, film Joker yang menelan dana US$55 juta ini (hanya sepertiga budget film DC lain semacam Aquaman atau Man of Steel) lebih menyerupai drama kritik sosial klasik, semacam Taxi Driver ataupun Fight Club. Tak terasa aura khas film superhero yang biasanya bertabur aksi dan CGI. Beredar rumor dalam film garapan Phillips ini (yang lebih dikenal karena menyutradarai seri komedi The Hangover) bakal muncul plot mengenai ketimpangan ekonomi dan ide-ide anarkisme, yang selama ini melekat pada motivasi kejahatan Joker di seri Batman garapan Christopher Nolan.
Jika merujuk pada komentar pengguna Twitter yang beruntung bisa menyaksikan pemutaran awal film ini dalam sesi khusus, Joker adalah sebuah mahakarya sinema. Secara khusus, pujian diberikan pada Phoenix, yang disebut-sebut pasti masuk nominasi Oscar tahun depan untuk kategori aktor terbaik.
Pujian tak tanggung-tanggung turut dilontarkan oleh Direktur Artistik Toronto Film Festival Cameron Bailey. Joker diputar di sesi Gala festival tersebut dua bulan lalu.
“Film ini mengusung cara pandang yang orisinal tentang adaptasi komik ke medium layar lebar, serta berhasil mengembangkan karakter Joker secara segar. Skenarionya tidak mengacu pada cerita komik yang sudah ada sebelumnya,” kata Bailey kepada media. “Terasa pula inspirasi dari film-film Martin Scorsese. Bisa dibilang, Joker adalah capaian sinematik yang sangat unggul.”
Joker rencananya tayang pada 4 Oktober 2019 di Amerika Serikat, namun jadwal masuk Indonesia belum jelas. Selain Phoenix, film bernuansa thriller ini dibintangi pula oleh aktor legendaris Robert De Niro, Zazie Beetz, Frances Conroy, dan Brett Cullen.
Trailer final Joker sangat gelap dan depresif, melengkapi teaser-nya yang sangat menggelitik sekaligus mengharukan. Tonton sendiri sepak terjang badut paling jahat (sekaligus karismatik) sepanjang sejarah budaya pop itu di tautan berikut: