Foto ilustrasi oleh Classen Rafael via Getty Images
Sejak akhir tahun lalu, wabah misterius ‘pneumonia’ yang berasal dari Wuhan, Tiongkok mulai merebak ke Jepang dan Thailand. Disebabkan oleh jenis virus baru bernama coronavirus, total 48 orang—45 di antaranya dari Tiongkok—dikabarkan telah terjangkit wabahnya. Sejauh ini, dua kasus kematian dikaitkan dengan coronavirus.Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan orang yang terinfeksi coronavirus memiliki gejala seperti batuk, demam dan kesulitan bernapas yang kemudian berkembang menjadi pneumonia. Jumat pekan lalu, mereka mengumumkan akan memberlakukan proses penyaringan bagi wisatawan dari Wuhan di tiga bandara besar AS (JFK di New York, LAX di Los Angeles, dan SFO di San Francisco) untuk mencegah penyebarannya.
Iklan
Upaya pencegahan ini diperlukan meski jumlah kasus yang dikonfirmasi relatif rendah. Pejabat CDC menyamakan wabahnya dengan MERS dan SARS mematikan. Mulai menyebar pada 2003, wabah SARS menyerang 8.000 orang dengan jumlah kematian sebanyak 774 jiwa.Tidak ada kasus SARS yang dilaporkan sejak 2004. Kemudian ada wabah MERS yang menggegerkan dunia. 2.494 orang dipastikan menderita penyakit ini, dan 848 orang tewas karenanya sejak September 2012. Akan tetapi, laporannya menurun secara drastis sejak 2014.Dalam siaran pers, CDC mengatakan telah mengerahkan “sekitar 100 staf tambahan” untuk membantu proses screening. Akan tetapi, warga AS umumnya jarang terkena dampak meski wabah semacam ini terjadi di seluruh dunia. Hanya delapan orang AS yang positif kena SARS, dan dua terinfeksi MERS. Dengan begitu, mereka tidak perlu terlalu khawatir soal ini.Follow Katie Way di Twitter .Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard