star wars: rise of skywaker

Jangan Asal Klik Link Streaming 'Star Wars: The Rise of Skywalker', Duitmu bisa Dicuri

Peneliti keamanan siber melihat peningkatan kasus scam klasik internet beberapa hari terakhir, ketika orang diperdaya link nonton 'Star Wars' gratisan dengan menyerahkan data pribadinya.
Jangan Asal Klik Link Streaming 'Star Wars: The Rise of Skywalker', Duitmu bisa Dicuri
Cuplikan salah satu adegan The Rise of Skywalker dari arsip Disney/LucasFilms

Kalian tahu apa kesamaan para kriminal siber? Mereka semua suka budaya pop yang sedang ramai dibicarakan orang. Kenapa? Karena peretas yang juga nyambi sebagai scammer kartu kredit akan bisa memanfaatkan orang-orang bermental gratisan untuk mencuri data pribadi mereka.

Praktik ini sudah sering dilakukan. Scammer berulang kali mengiming-imingi link streaming gratis untuk nonton episode Game of Thrones atau film terbaru Star Wars, padahal sebenarnya mereka menyebar malware dan phising untuk menginfiltrasi laptop/ponselmu.

Iklan

Makin populer serial TV atau film anyar tersebut, makin tinggi animo pengguna Internet untuk mencari link gratisannya. Orang-orang maacam itu ada di berbagai negara, dan mereka rentan menjadi korban pencurian data pribadi. Triknya sederhana, untuk bisa menonton film tersebut lewat link yang jadi umpan, pengguna diminta menyerahkan data pribadi, termasuk alamat email serta nomor kartu kredit. Film Star Wars: The Rise of Skywalker yang sedang dibicarakan banyak orang tentunya turut dimanfaatkan para scammer. Jangan pernah tertarik sama link streaming kayak gitu, karena hampir pasti kamu malah jadi korban phising.

Terbukti, peneliti dari perusahaan keamanan siber dan antivirus Kaspersky Lab mendapati kemunculan lebih dari 30 situs phising untuk mengibuli penggemar Star Wars yang malas keluar duit ke bioskop. Semua situs itu juga mengumpulkan data kartu kredit calon penggunanya.

Kaspersky menyatakan situs-situs penipuan ini dijalankan dengan rapi, karena tampilannya sekilas seperti tautan resmi dari Disney atau layanan streaming resmi. Orang awam akan kesulitan menyadari mereka sedang ditipu.

1576775105175-star-wars-1

Sumber: Kaspersky Lab

1576775118977-star-wars-2

Sumber: Kaspersky Lab

"Praktik macam ini biasa kami juluki ‘black SEO,’ karena para kriminal siber akan aktif mempromosikan situs berisi phising dan malware sesuai data pencarian populer di mesin pencari," kata Kapersky dalam keterangan tertulis.

Tak cuma situs, para scammer sampai membuat akun medsos palsu—tapi terkesan resmi—untuk memperdaya korban. "Akibatnya kami melihat dalam kurun tujuh hari ini sudah ada 83 pengguna internet yang menjadi korban pencurian data kartu kredit karena tertarik nonton gratis film yang sedang populer," imbuh Kaspersky.

Star Wars merupakan salah satu umpan paling menarik untuk penjahat siber sepanjang 2019. Selin film baru The Rise of Skywalker, banyak orang tertarik nonton gratisan serial mereka The Mandalorians. Dari data Kaspersky, selama 12 bulan terakhir, sudah ada 285.103 upaya pencurian data terhadap 37.772 di berbagai negara lewat link streaming abal-abal. Angka ini hanya untuk kata kunci "Star Wars" saja. Jumlahnya meningkat 10 persen dibanding 2018.

"Intinya, scammer sebenarnya memantau kata kunci di mesin pencari dan Star Wars adalah salah satu topik favorit mereka. Maka penggemar serial atau film yang sedang populer harus waspada sama modus-modus seperti ini," kata Tatiana Sidorina, salah satu peneliti senior Kaspersky, lewat keterangan tertulis. "Kami mengimbau agar kalian tidak percaya sama sekali sama link film gratisan dan sebaiknya nonton filmnya lewat layar lebar saja, karena jelas lebih aman."

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard