kesehatan

Pengakuan Pakar yang Kerja Siang Malam Membuat Alat Uji Virus Corona

"Kami kerja gila-gilaan dua bulan terakhir. Ada satu negara mendapat izin menerabas bea cukai, lalu langsung mengirim jet pribadi ke bandara dekat pabrik kami untuk mengangkut alat tes COVID-19."
NR
seperti diceritakan pada Nicole Roder
Pengakuan Pakar dari Turki yang Kerja Siang Malam Membuat Alat Uji Virus Corona
Kolase oleh Hunter French |Sumber gambar via Getty 

Elif Akyuz, Ph.D, adalah salah satu pendiri sekaligus direktur penelitian dan pengembangan di Reagents for Anatolia Geneworks, perusahaan pembuat alat diagnostik molekuler di Istambul, Turki. Anatolia Geneworks merupakan satu dari segelintir perusahaan yang memproduksi alat uji virus corona dan menyuplainya (beserta alat uji virus) ke berbagai kementrian kesehatan, rumah sakit, dan dokter di beberapa negara Eropa. Ini adalah kisah bagaimana perusahaan tempatnya bekerja mati-matian berusaha memenuhi permintaan berbagai negara terhadap alat uji coba COVID-19.

Iklan

Pertengahan Desember 2019, saya dan partner kerja di rumah tengah menonton berita. Kami pertama kali mendengar kabar virus corona mulai muncul di Tiongkok, dan saat itu pula kami menduga penyakit ini akan menyebar ke negara-negara lain. Yang kami tidak antisipasi adalah betapa cepatnya virus ini menyebar dan efeknya yang mematikan.

Untungnya, perusahaan tempat kami bekerja sudah memulai produksi alat uji coba di pertengahan Desember, tepat ketika penyebaran virus ini masih di tahap awal. Yang harus dipahami adalah COVID-19 adalah keturunan baru dari varian virus corona. SARS dan MERS juga merupakan bagian dari keluarga besar virus corona. Perusahaan kami sudah menjual alat uji coba kedua virus tersebut sejak bertahun-tahun lalu.

Kami cepat bertindak dan mengikuti prosedur. Kami meninjau ulang bacaan dan mendapatkan sekuens genomik dari COVID-19 agar bisa digunakan untuk mengembangkan alat uji coba yang baru. Kami menguji keampuhannya menggunakan materi rujukan internasional dan memvalidasinya di beberapa rumah sakit Italia.

Pada momen awal epidemi, kami hanya satu dari enam perusahaan pemasok alat diagnostik di dunia yang memproduksi alat uji coba COVID-19. Saat itu, virusnya baru ada di Tiongkok. Lalu tiba-tiba muncul di Italia. Dalam hitungan beberapa minggu, kami telah menjual lebih dari 150.000 alat uji coba ke Italia, Inggris, Prancis, Polandia, Ukraina, Portugal, Bangladesh, Uni Emirat Arab, Pakistan, Afrika Selatan, Turkmenistan, Jordan, Mesir, Kanada, Georgia, dan Moldova.

Iklan

Semua terjadi begitu cepat. Bahkan bagi pelaku industri kesehatan, sulit memahami seberapa parah situasi penyebaran virus ini. Selain alat uji coba COVID-19, kami juga menyediakan 200 produk kesehatan lainnya. Kami relatif sebuah perusahaan yang kecil dibandingkan dengan korporat besar macam Siemens dan Roche. Dalam situasi normal, kami memproduksi total 1,5 juta alat uji coba setahun, atau sekitar 29.000 produk seminggu. Tapi akibat tingginya tingkat permintaan alat uji coba COVID-19, kami mengalihkan semua sumber daya dan waktu di pabrik ke satu produk ini. Sekarang, kami memproduksi 120.000-140.000 alat uji coba COVID-19 setiap minggunya.

Banyak orang membutuhkan alat uji coba kami sesegera mungkin. Dalam situasi normal pelanggan memesan produk kami dalam jumlah banyak, dan mereka memesan jauh-jauh hari agar biaya pengiriman tidak terlalu tinggi. Tapi kasusnya beda dengan COVID-19. Semua pihak sudah tidak peduli seberapa mahal harganya. Mereka mau alat uji cobanya tiba secepat mungkin. Biasanya produk seperti ini membutuhkan waktu 2 minggu untuk diproduksi karena sifatnya yang spesifik dan bahan baku yang dibutuhkan.

Tapi orang-orang meminta produknya jadi dalam dua atau tiga hari. Jadi kami semua di pabrik lembur. Kamu menemukan rute pemasok bahan baku yang baru. Satu tangan kami berada di komputer, dan tangan satunya memegang ponsel, berusaha menjawab semua pertanyaan dan permintaan produk alat uji coba ini.

Iklan

Sejak Januari, 2020 Kementerian Kesehatan Polandia mengontak kami, dan meminta alat uji coba COVID-19 dalam jumlah besar. Kami sudah rutin memasok produk kesehatan lainnya ke mereka sejak 2012, dan mereka mempercayai kualitas produk kami. Tentunya kami mengiyakan permintaan mereka. Biasanya, ditubuhkan waktu tiga sampai empat hari untuk pengiriman, plus dua hari untuk melewati bea cukai, sebelum produk bisa mencapai Polandia. Tapi saking mendesaknya permintaan mereka, Polandia mendapatkan izin diplomatik khusus untuk melewati proses bea cukai dan mengirim pesawat jet pribadi ke bandara dekat pabrik kami di Turki untuk mengambil pesanan mereka.

Beberapa minggu terakhir, banyak bandara ditutup. Ini membuat situasi makin sulit bagi kami untuk mengirimkan alat uji coba ke rumah sakit yang membutuhkan. Hal ini juga memusingkan pemasok kami untuk mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan saat membuat produk. Saya dan partner terus mencari rute pengiriman yang berbeda dan berbicara ke perusahaan-perusahaan pengangkutan guna mencari cara baru dan kreatif untuk mendistribusikan produk kami.

Kami harus membuat banyak keputusan sulit juga. Kami hanya punya beberapa jam dalam sehari dan bahan baku yang terbatas, jadi ada batas berapa jumlah alat uji coba yang bisa kami jual dalam sehari. Kami berhasil melewati ekspektasi kami sendiri dan menjual banyak produk, tapi tetap tidak bisa memenuhi semua permintaan pelanggan.

Iklan

Jadi kami harus mengambil keputusan, siapa yang duluan mendapatkan produknya? Ada pelanggan tetap yang memesan duluan, tapi rumah sakit di Italia sedang kebanjiran orang sakit, jadi mereka adalah prioritas. Kami harus bernegosiasi dengan beberapa pelanggan. Bagaimana kalau kami kirim setengah pesananmu hari ini, dan setengahnya lagi besok agar kami bisa membantu pelanggan lain yang sangat membutuhkan?

Kami semua bekerja gila-gilaan. Kami tidur hanya sekitar enam, enam setengah jam semalam, kemudian bekerja sampai waktunya tidur lagi. Kami biasanya menghabiskan satu jam untuk makan siang, dan diberikan waktu ngopi dua kali sehari, tapi ada banyak ilmuwan yang terus bekerja tanpa henti. Kami sadar bahwa banyak orang membutuhkan kami. Kami membantu para dokter menyelamatkan nyawa.

Mereka yang bekerja untuk perusahaan saya adalah ahli biologis dan genetik spesialisasi, dan mereka semua bersemangat untuk melakukan apapun yang dibutuhkan guna meredam penyakit global ini. Di awal-awal, kami semua sangat kelelahan. Kami harus menjaga pasokan nutrisi kami, terus minum, dan menjaga kehigienisan agar tetap sehat. Tapi kami tidak akan masuk ke dalam pekerjaan macam ini tanpa dedikasi yang tinggi. Kami tahu kami bisa menyentuh hidup pasien dan itulah yang membuat kami terus bekerja.


Nicole Roder adalah jurnalis lepas untuk isu-isu kesehatan, kini tinggal di Maryland, AS.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.