Untuk Pertama Kalinya, Pornhub Melarang Akun Tak Terverifikasi Upload Video

Biasanya siapapun bisa mengunggah bermacam video ke situs Pornhub. Pekan ini, mendadak muncul moderasi konten demi melawan distribusi pornografi anak dan materi ilegal.
Akun gratisan kini tak bisa upload video di pornhub
Poster promosi situs Pornhub dari arsip Getty Images  

Pornhub mengumumkan perubahan kebijakan operasional drastis pekan ini. Mulai Selasa (8/12), salah satu situs porno terbesar dunia itu melarang fitur download video, menerapkan sistem moderasi konten, serta membatasi hanya akun terverifikasi bisa mengunggah video ke platform mereka.

Kebijakan ini sebetulnya sudah sejak lama disuarakan oleh aktivis perempuan dan serikat pekerja industri pornografi. Seringkali konten seksual yang diambil tanpa persetujuan, bisa beredar dengan bebas karena sistem upload Pornhub amat longgar. Kebijakan lama mereka juga dianggap merugikan aktor porno yang tidak mendapat royalti dari video unggahan sembarang akun.

Iklan

Sistem longgar Pornhub sudah sering mengundang masalah, khususnya gugatan pelanggaran hak cipta. Sebab, sebelum ada aturan baru ini, akun gratisan sekalipun di Pornhub dapat mengunggah materi apapun. Termasuk video yang mengandung materi dilindungi hak cipta, hingga konten ilegal seperti pornografi anak. Pornhub mengaku akun perorangan setelah sistemnya siap baru diizinkan lagi mengunggah materi. Intinya, manajemen tidak ingin lagi ada risiko konten bermasalah muncul di situs Pornhub.

“Kebijakan ini berlaku sesudah diumumkan. Mulai sekarang, hanya konten yang diunggah mitra kami yang bisa tayang di Pornhub,” demikian kutipan dari jubir Pornhub lewat keterangan tertulis. “Awal tahun depan, kami akan membuat kebijakan verifikasi baru, sehingga akun individu boleh mengupload video, asal sudah melalui serangkaian proses identifikasi terlebih dulu.”

Untuk menyukseskan kebijakan ini, Pornhub menggunakan teknologi CSAI Match, yang biasa dipakai Google memerangi peredaran pornografi anak di platform mereka. CSAI adalah sistem kecerdasan buatan yang bisa mengidentifikasi jutaan foto dan video, lalu memastikan apakah suatu konten masuk kategori ilegal.

Saat diwawancarai Motherboard, pengamat teknologi menilai, sekarang saatnya Pornhub merintis identifikasi sidik jari bagi individu yang akan mengupload suatu video ke platform mereka. Selain lewat rilis pers, Pornhub belum bersedia menjawab permintaan wawancara Motherboard untuk memahami bagaimana cara detail mereka memoderasi konten agar tidak ada materi ilegal.

Iklan

Pornhub sedang dalam tekanan selama setahun terakhir karena ada berbagai konten yang bermasalah. Situs teknologi Motherboard, bagian dari VICE Media, sejak 2019 menginvestigasi rumah produksi seri video ‘Girls Do Porn’, yang memanipulasi perempuan muda untuk jadi pemeran film porno tanpa persetujuan. Girls Do Porn adalah mitra konten resmi Pornhub, dan setelah liputan tersebut viral, Pornhub menghapus semua video bermasalah itu.

Sementara awal Desember 2020, gantian laporan investigasi New York Times mengungkap problem lain Pornhub. Surat kabar ternama Amerika itu menguak pengalaman korban pornografi anak yang traumanya tidak bisa hilang, gara-gara video mereka terus diunggah ke Pornhub dan situs-situs sejenis.

Dalam waktu bersamaan, Visa dan Mastercard mengaku akan mengevaluasi ulang, apakah sistem kartu kredit mereka dipakai untuk membiayai produksi video bermasalah oleh MindGeek, induk perusahaan yang memiliki Pornhub.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard