sains dan teknologi

Sering Terjadi Anomali di Bumi, Ini Biang Keroknya

Aktivitas pada lapisan inti luar Bumi dapat menimbulkan banyak keanehan jauh di bawah permukaan planet kita.
Anomali di Bumi berasal dari lapisan inti
Gambar: Rost-9D via Getty Images

Berbagai fenomena aneh telah terdeteksi di sekitar mantel dan inti Bumi.

Selama ini, para ilmuwan berasumsi penyebabnya karena aktivitas yang terjadi pada lapisan mantel, namun studi terbaru mengusulkan pendapat lain. Anomali yang bermunculan sebetulnya berasal dari bagian terdalam planet kita.

Mantel Bumi yang tersusun oleh batuan silikat berbatasan dengan lapisan inti luar yang sifatnya cair. Dan jika dilihat pada gambar seismik, ada struktur halus di antara kedua lapisan tersebut.

Iklan

Studi ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, mempelajari aktivitas yang terjadi pada lapisan inti luar di kedalaman 3.000 kilometer. Wilayah ini terdiri dari besi cair kental yang mempunyai pengaruh besar pada kelayakhunian permukaan Bumi dan pembentukan medan magnetnya. Guna mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di bawah sana, tim peneliti pun melakukan simulasi dengan menggunakan bahan-bahan mirip yang ada di lapisan tersebut.

“Selama bereksperimen, kami mencampur cairan alloy besi-hidrogen dengan silikon pada suhu dan tekanan tinggi,” Suyu Fu, ahli geosains di Arizona State University, menerangkan lewat email. “Kami mengamati pembentukan kristal kaya silikon dalam cairan logam besi (atau salju kaya silikon). Material ini lebih ringan daripada cairan inti luar, sehingga terdorong naik sampai ke lapisan yang berada di antara inti cair dan mantel padat.”

Menurut Fu, salju kaya silikon bisa menumpuk dari aktivitas ini, suatu proses yang dapat membantu kita memahami sifat struktur di antara kedua lapisan.

“Penelitian kami menyoroti penyebab dua anomali kecepatan gelombang seismik yang berbeda di batas inti-mantel Bumi, yaitu zona ultra-lambat di sisi mantel dan zona kekakuan di sisi inti,” lanjutnya.

“Sebelumnya ada asumsi bahwa zona lambat terkait dengan proses mantel, tapi hasil pengamatan kami menunjukkan zona ini juga bisa terbentuk akibat proses yang terjadi di inti luar. Sementara untuk zona kekakuan, ada teori penyebabnya presipitasi elemen ringan di inti luar. Tapi bukti yang kami temukan memperlihatkan kemungkinan terjadinya fenomena ‘tumpukan salju’ silikon.”

Fenomena inti Bumi berputar terbalik yang terungkap bulan lalu bukan satu-satunya keanehan terbaru yang menghebohkan kalangan ilmiah belakangan ini. Pada awal Februari, ilmuwan mengemukakan ada zona Bumi yang selama ini bersembunyi 160 km di bawah permukaan. Daerah itu tak pernah terlihat sebelumnya.

Fu juga menjelaskan, penelitian sebelumnya telah menemukan batuan vulkanik yang kandungannya mirip dengan inti Bumi di pulau-pulau seperti Hawaii.

“Jika zona kecepatan sangat rendah bisa terjadi akibat adanya campuran kristal kaya silikon dari inti Bumi dan batuan silikat mantel, maka itu bisa memberi petunjuk kenapa ada batuan vulkanik yang bahan-bahannya mirip inti Bumi.”