Pembaca yang budiman, kitas semua harusnya sepakat kalau para pendeta dan suster berhak jadi atlet juga kan? Kalian boleh punya gambaran bahwa pendeta dan suster umumnya mengenakan pakaian yang panjang dan tertutup—serta rata-rata usianya sudah cukup sepuh.
Namun tidak semua rohaniwan harus berjalan lamban, apalagi terseok-seok. Saya bisa ngomong begitu setelah mendengar kabar kalau Tahta Suci Vatikan membentuk tim lari beranggotakan 60 orang atlet. Tak tanggung-tanggung, tim lari resmi Vatikan ini bermimpi bisa ikut berkompetisi di Olimpiade, seperti dilansir kantor berita Associated Press.
Videos by VICE
Kamis (1/10) pekan lalu, Vatikan resmi bergabung dengan Komite Olimpiade Italia dalam rangka mengikutsertakan tim larinya yang beranggotakan pendeta, suster, dan anggota Garda Swiss yang bertubuh tegap. Tidak semuanya rohaniwan memang. Ada juga yang profesi sehari-harinya adalah apoteker hingga petugas perpustakaan berumur 62 tahun. Semua anggota tim ini diambil dari populasi Vatikan yang saat ini berjumlah lebih kurang 1.000 penduduk.
Meski secara teknis menjadi bagian dari asoasiasi lari Italia, anggota tim lari Vatikan danggap sebagai anggota tim atletik Tahta Suci Katolik yang berdiri sendiri. Dalam sebuah konferensi perse peluncuran tim tersebut, anggota tim lari Vatikan mengenakan seragam pemanasan ala marinir lengkap dengan lambang salib Tahta Suci Vatikan. Jadi, bisa dibayangkan sekeren apa seragam mereka jika nanti benar-benar tembus Olimpiade.
Menurut artikel yang diturunkan AP, pembentukan tim lari Vatikan adalah bagian dari “upaya jangka panjang untuk mempromosikan olahraga sebagai instrumen untuk memulai dialog serta mewujudkan perdamaian dan solidaritas.”
Sebelumnya, Tahta Suci Vatikan sudah terlebih dahulu membentuk timnas sepakbola yang sudah menjalani laga persahabatan dengan timnas sejumlah negara mungil lainnya. Lalu, mereka juga menggelar Clericus Cup, turnamen sepakbola antara seminari Roma. plus, jangan lupa Vatikan juga memiliki tim kriket yang pernah melakoni tur keliling Inggris. Namun, tim lari ini adalah kontingen olahraga tahta suci Vatikan yang secara resmi diakui oleh organisasi olahraga internasional.
Meski Vatikan mengaku tak punya doa khusus, meloloskan pelarinya ke Olimpiade terdekat, mereka tatap memegang impian untuk berlaga di pesta olahraga terakbar sejagat itu.
“Kami sering bermimpi melihat bendera Tahta Suci Vatikan di antara bendera delegasi negara lain dalam upacara pembukaan Olimpiade,” kata Monsignor Melchor Jose Sanchez de Toca y Alameda, presiden tim sekaligus Kepala Bidang Olahraga Vatikan.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE Sports