Setelah dewasa, kamu tidak bisa melakukan apapun untuk mengubah tinggi badan. Sayangnya, tinggi badan secara saintifik berpengaruh terhadap kehidupan kita semua. Sejauh ini, dunia bekerja dengan memberi keuntungan lebih bagi orang yang tingginya di atas 175 cm.
Beberapa penelitian menunjukkan orang bertubuh tinggi cenderung mendapat bayaran lebih bagus dibanding orang bertubuh pendek untuk jenis pekerjaan yang sama. Di dunia kerja, orang tinggi juga berpotensi naik pangkat lebih cepat daripada yang pendek.
Videos by VICE
Meski begitu, tubuh semampai punya risiko tersendiri. Penelitian terbaru menunjukkan orang bertubuh tinggi lebih mudah terserang Covid-19, atau berpeluang mengidap kanker langka yang dijuluki “beanpole”.
Di sisi lain, dunia cenderung tidak menguntungkan orang yang tubuhnya pendek secara umum. Dalam tradisi kencan, pasangan bagi perempuan heteroseksual seringkali menganggap ideal yang tubuhnya lebih tinggi dari mereka. Hal ini membuat banyak lelaki jadi tersingkir dalam arena tersebut. Bahkan, politikus pendek relatif sulit mendapat posisi mentereng. Jarang sekali politikus pendek menjabat presiden atau perdana menteri. Di Amerika Serikat saja, terakhir kali ada presiden yang tingginya di bawah 160 cm adalah William McKinley, menjabat pada 1896.
Untuk menyorot dampak tinggi badan terhadap jalan hidup manusia, VICE News membuat seri dokumenter ‘Complexify’, yang membahas tuntas isu tersebut. Simak video dari VICE News tersebut di tautan awal artikel ini.
Animasi serta grafis dibuat oleh Hunter French dan Gabriel Connelly