Video Klip Terbaru Mantra Vutura Adalah Gambaran Luka Penyintas Kekerasan Anak

Video Klip Terbaru Mantra Vutura 'Bank of the River Adalah Gambaran Luka Penyintas Kekerasan Anak

Video klip musik di Indonesia seringkali terjebak mementingkan bungkus ketimbang isi, estetika dibanding topik yang bisa mengundang pembicaraan. Untungnya single “Bank of the River” dari band asal Jakarta Mantra Vutura yang dirilis akhir pekan lalu, berhasil lepas dari jebakan tersebut. Video klip untuk lagu tersebut berperan layaknya sebuah film pendek: ada pesan dan makna soal perjuangan penyintas kekerasan anak—tema yang seringkali diabaikan di Indonesia.

“Bank of the River” adalah satu single dari album penuh Human yang dirilis 25 Oktober oleh label Double Deer Music. Album ini mengambil inspirasi dari ajaran Katolik tentang Tujuh Kebajikan. Video musik Bank of The River disutradarai Rizky Rahad dan Agung Pambudi, menggambarkan perjalanan spiritual seorang anak yang berjuang memulihkan diri dari trauma penganiayaan.

Videos by VICE

Dengan mengambil lanskap sureal Kupang, Nusa Tenggara Timur, video musik ini mengaburkan batas antara film dan kenyataan, pembuat film dan subjek, serta sutradara dan kru. Rizky mengaku menggunakan metode community filmmaking, yang melibatkan komunitas film lokal Komunitas Film Kupang serta beberapa LSM yang fokus ke isu perlindungan anak.

Kedua sutradara mengaku terinspirasi dari ritual Walkabout pada masyarakat Aborigin, yang mengharuskan anak laki-laki untuk menghabiskan waktu enam bulan di hutan belantara sebagai masa transisi spiritual menuju kedewasaan.

“Ini adalah metode yang saya sukai,” kata Rizky. “Yang memberikan perhatian khusus pada proses pembuatan film itu sendiri.”

Kupang juga dipilih sebagai lokasi pengambilan gambar lantaran merepresentasikan tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dari 2002 sampai dengan 2017, berdasarkan data yang dikeluarkan Rumah Perempuan Kupang, terjadi 3.621 kasus kekerasan, menjadikan NTT sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kekerasaan tertinggi di Indonesia.

Cerita dalam video tersebut mengalir dinamis berpadu dengan visualisasi indah, menceritakan perjalanan anak menuju kedewasaan. Dia berjalan menyusuri padang sabana, hutan belantara, dan termenung di bibir sungai. Di tengah perjalanan, dia mengadu kepada Tuhan.

Sang anak tahu, dia tak cuma menjadi penyintas. Kelak dia akan menjadi pejuang yang akan tumbuh berkembang dan pada akhirnya harus berdamai dengan luka yang harus ditanggung seumur hidup.

Kita tahu hal itu tidaklah semudah yang diucapkan.

Simak video klip “Bank of the River” lewat tautan di awal artikel.