FYI.

This story is over 5 years old.

Sepakbola

Alasan Essien dan Cole Belum Maksimal Bela Persib: Susah Bobok

Duet pemain termahal sepakbola Indonesia itu menurut manajemen kesulitan beradaptasi akibat perbedaan waktu dan cuaca. Ada yang mau jual pil tidur buat keduanya?
Sumber foto: persib.co.id

Dicari: orang yang bisa membuat Michael Essien dan Carlton Cole tidur lelap. Atau, tawarkan obat tidur ini kepada manajemen Persib Bandung. Kasihan lho. Essien, mantan pemain tengah Chelsea dan Real Madrid itu digadang-gadang banyak orang segera berkontribusi banyak pada persepakbolaan Indonesia. Faktanya, data ini menunjukkan Essien sama sekali belum pernah bermain penuh 90 menit selama empat laga perdana Liga 1. Setidaknya Essien sudah menyumbangkan satu gol.

Iklan

Cole—mantan penyerang tim nasional Inggris—punya catatan lebih menyedihkan. Dia baru bermain 17 menit saat Persib memainkan laga tandang melawan PS TNI. Dalam pertandingan itu, Essien dan Cole sama-sama diturunkan, tapi Persib ditahan imbang kesebelasan milik tentara tersebut.

Pada 3 Mei lalu, dalam kemenangan kedua yang diraih musim ini melawan Persegres, Essien masih saja tidak dimainkan penuh. Dia baru masuk lapangan menit ke-67 menggantikan Atep Ahmad Rizal. Cole kembali dibangkucadangkan.

Jadi, kenapa dua pemain itu belum banyak berperan dalam skema permainan Persib musim ini? Pelatih Djadjang Nurdjaman menyalahkan faktor sulitnya dua marquee player itu tidur nyenyak. Setelah dua bulan berada di Tanah Air, performa Cole dan Essien terganggu perbedaan iklim maupun waktu antara Indonesia-Eropa.

"Yang saya tahu [Essien] sampai saat ini masih belum bisa adaptasi seutuhnya, misalnya soal cuaca sama tidur karena memang perbedaan waktu yang cukup jauh, Cole juga sama," kata Djajang seperti dikutip media lokal. Persib mengaku pemain asing biasa mengalami hal yang sama. Contohnya Vladimir Vujovic) yang malah butuh tiga bulan sebelum bisa mencapai performa terbaik saat latihan maupun bertanding. Djadjang melihat Cole ataupun Essien setidaknya bersikap profesional, kendati secara fisik keduanya belum maksimal. "Mereka sampai saat ini memaksakan diri tapi kalau latihan pagi dia datang tepat waktu, meski kelihatan bahwa dia sedikit kerepotan."

Sorotan pecinta sepakbola Tanah Air kepada dua pemain asing Persib itu bukan alasan. Tim berjuluk 'Maung Bandung' ini merogoh kocek cukup dalam untuk merekrut keduanya. Total, Persib dilaporkan menggelontorkan Rp13 miliar untuk mengontrak Essien dan Cole. Duet pemain ini menjadi rekor kontrak pesepakbola termahal dalam sejarah industri sepakbola Indonesia.

Dengan banderol harga sebesar itu, ongkos performa keduanya jadi semakin mahal di atas lapangan. Essien kira-kira dibayar Rp78 juta per menit tampil di atas lapangan hijau. Cole, yang bermain tak sampai 30 menit dalam laga resmi Liga 1 musim ini, dibayar Rp294 juta per menit. Ajegile.

Persoalan sulit bobok ini merupakan batu sandungan terbaru bagi Essien dan Cole. Keduanya sempat terganjal persoalan visa awal musim ini serta ternyata belum punya Kartu izin tinggal sementara (Kitas). Isu tersebut memicu rumor bahwa keduanya tak akan bisa membela Persib tanpa batas waktu yang jelas. Persoalan visa itu pula yang diduga membuat keduanya dicadangkan dalam pertandingan awal Liga 1.