FYI.

This story is over 5 years old.

Seputar seks

Sains Mengungkap Manusia Pertama Yang Kena Herpes (Nasibnya Tragis Euy)

Asal muasal penularan virus herpes ke nenek moyang kita sebagai homo erectus ternyata bikin merinding dan hilang nafsu makan. Hiks.

Apa yang lebih bikin manusia mengkerut ketakutan selain herpes? Jelas banyak. Datarnya panjang, mulai dari enggak bisa beli rumah, mati miskin, hingga jadi korban perang nuklir. Herpes, dibandingkan dengan semua nasib jelek tadi itu, bisa dibilang enggak segitu berbahaya. Maksudnya, gini loh. Begitu kami lepas dari umur 10 tahun, ketakutan akan herpes mulai pudar. Intinya, herpes bukanlah bagian yang penting-penting amat bagi hidup kita. Begitulah. Kecuali kalau kamu adalah salah satu dari peneliti dari Cambridge dan Oxford Brooke University yang rela menghabiskan banyak waktu berharga dalam hidup mereka, funding yang mereka terima, serta sel-sel otak mereka untuk menemukan seorang pria yang pertama kali kena herpes. Eh tapi sebentar, barangkali kalian nanya, dari mana saya tahu kalau penderita herpes pertama di dunia itu cowok? Enggak tahu sih, saya juga juga bingung. Tapi, kita kan ngomongin herpes jadi kayaknya cowok lebih gampang kena penyakit satu ini deh. Lalu, tadi di awal artikel saya bilang kalau herpes adalah bagian yang enggak penting-penting amat dalam kehidupan manusia, rasa-rasanya saya pengen narik kembali pernyataan itu karena, harus saya akui, temuan ini adalah salah satu hasil penelitian yang paling menarik saat ini. Nah, sebelum terlampau ngelantur, mari kita mulai dengan sedikit cerita tentang asal muasal herpes. Begini kisahnya: pada suatu hari di kisaran 1,4 - 3 juta tahun lalu, virus herpes simplex (HSV2) menular dari kera ke nenek moyang kita, Homo Sapiens. (mungkin tambahan ini informasi ini bakal bikin berita ini makin menarik: HSV2 adalah varian herpes yang bikin selangkangan kita lecet-lecet.)

Iklan

A journalist's impression of a scientific illustration.

Namun, sampai saat ini, kita belum tahu bagaimana virus HSV2 bisa menular ke manusia. Atau pertanyaan yang lebih nampolnya adalah siapa yang jadi jembatan penularan virus ini dari kera ke manusia. Spoiler alert: enggak ada satu pun nenek moyang kita ngewe sama kera dan yang pasti, penularannya berlangsung dengan proses yang lebih fantastis dari itu.

Ternyata, jembatan itu, menurut para peneliti adalah Plio-Pleistocene hominin Paranthropus boisei alias manusia pemecah kacang. Nama ini jelas tidak secara sembrono diberikan pada mereka. Konon, manusia purba jenis ini punya otot mulut dan gigi geraham super kuat yang biasa digunakan memecah, tebakan saya sih, biji-bijian. Teorinya, si manusia pemecah kacang ini mendapatkan virus HSV2 di Tanzania "setelah memulung dan memakan daging kera purba di kawasan perbatasan antara hutan dan sabana." Baiklah, jadi begitu ceritanya bagaimana si manusia pemecah kacang ini tertular HSV2. lalu, bagaimana caranya virus gatal-gatal ini sampai ke Homo erectus?


Baca artikel VICE lain yang juga membahas soal manusia-manusia purba

Paranthropus boisei dan Homo erectus ternyata sering hidup bertetangga, terutama di dekat sumber air. Jadi, penularannya bisa dipahamilah. Yang sensasional adalah cara penularannya. Percaya deh bagian ini bakal bikin skenario manusia purba ngewe monyet purba kelihatan b aja. Kenapa? Karena tenyata, setidaknya menurut para peneliti ya, homo erectus ketularan HSV2 setelah makan (ya suadara-saudara kalian enggak salah baca) sang manusia pemecah kacang. Karma memang pedih!

Dr. Houldcroft, yang memimpin penelitian ini, menjelaskan proses penularan HSV2 seperti ini: "agar virus ini bisa meloncat dari satu spesies ke spesies lain, diperlukan mutasi genetik dan pertukaran cairan dalam jumlah yang tak sedikit. Nah dalam kasus manusia purba, hal ini hanya bisa terjadi lewat hubungan badan atau konsumsi—atau malah keduanya." Nah, begitulah ceritanya. Penyakit yang bikin kamu merah-merah, panas dan minta terus digaruk ini ternyata adalah konsekuensi gaya konsumsi ala film Human Centipede. Lantas, apa hikmah dari semua ini? Jangan makan temen dan rajin-rajin lah pake kondom.