Artikel ini pertama kali tayang di VICE Germany.Taman hiburan dirancang sebagai sumber keseruan dan hiburan pengunjung (meski seringnya pengunjung jadi muntah). Tapi bagi sebagian lagi, tempat macam ini hanyalah pekerjaan yang tak ada seru-serunya sama sekali. Arne* bekerja di taman hiburan selama beberapa bulan. Dia bilang pekerjaannya punya sisi gelap tersendiri. Arne adalah 'penampil karakter'. Artinya dia berkeliling taman hiburan pakai kostum bermacam-macam, mulai dari Teenage Mutant Ninja Turtle atau Spongebob Squarepants, berpose bersama pengunjung-pengunjung, berjoget bersama di pawai-pawai dan berupaya semampunya untuk menebar keceriaan di seluruh taman.
Bagi banyak pengunjung, upaya Arne banting tulang dalam kostum seharian tidak cukup. Saya ngobrol-ngobrol bareng Arne soal pelecehan verbal dan fisik yang dia hadapi setiap harinya. Meski hal ini sudah menjadi bagian dari pekerjaan, bukan berarti profesi jadi penampil karakter mudah dijalani.
Iklan
Pelecehan Verbal
Ketika sesuatu terjadi yang tidak disukai para orangtua, mereka tidak segan-segan menghina kami di hadapan anak-anak mereka. Baru-baru ini, saya bekerja sebagai pengawal di sebuah area di taman hiburan di mana para penampil berkumpul selama beberapa jam sekali untuk berfoto dengan para pengunjung. Setelah satu anak berfoto bersama, ibunya mendekati saya dan bilang dia merasa karakter-karakter ini kurang ramah pada anaknya. Saya bilang, nanti coba saya sampaikan, dan bahwa karakter-karakter ini akan dengan senang hati berfoto ulang dengan anaknya. Hal itu tidak memuaskan si ibu-ibu ini—dia berdiri di samping antrian anak-anak, lalu berteriak bahwa salah satu karakter itu seorang 'arsehole' dan bahwa tititnya seupil.
Saya berusaha mengendalikan situasi tersebut secara profesional. Tapi ya, bukan berarti saya enggak dongkol. Saya tahu mereka mungkin enggak bermaksud menyinggung saya—mereka hanya berpikir mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau di sini. Tapi tetap aja, saya enggak ngerti kenapa oang-orang mengira mereka boleh berperilaku kayak gitu."
Iklan