masa prasejarah

Serangga Purba Penyedot Darah Dinosaurus Ditemukan Masih Utuh dalam Batu Amber

Lewat batu dari getah pohon masa lalu seperti di film Jurassic Park ini, ilmuwa menemukan bukti kalau serangga di Myanmar purba suka mengisap darah dinosaurus.
A Cretaceous insect preserved feeding on dinosaur feathers. Image: Taiping Gao
Serangga dari zaman Cretaceous ditemukan masih utuh terperangkap kristal getah amber. Sumber foto: Taiping Gao 

Kalau kamu sedang menderita karena gatal-gatal digigit serangga, ilmuwan punya sedikit kabar baik: dinosaurus rupanya juga mengalami penderitaan seperti yang kalian rasakan.

Kesimpulan itu didapat tim peneliti yang memperoleh sampel batu amber berisi serangga utuh dari Zaman Cretaceous. Sekitar 100 juta tahun yang lalu, rupanya kulit dinosaurus juga sering dihinggapi parasit penyedot darah.

Spesimen yang ditemukan di Myanmar itu diberi nama ilmiah Mesophthirus engeli. "Serangga ini adalah bukti tertua yang menunjukkan karakter binatang parasit muncul di era dinosaurus," demikian kesimpulan dari penelitian terbaru yang terbit di Jurnal Nature Communications.

Iklan

"Kami sangat gembira karena masih bisa menemukan spesimen serangga yang masih utuh dalam batu amber," kata Chung Kun Shih, salah satu anggota peneliti dari

Smithsonian National Museum of Natural History, saat dihubungi Motherboard. Dia menyatakan temuan ini penting untuk penelitian lebih lanjut "mengenai perjalanan evolusi serangga parasit dan kulit dinosaurus."

Selama ini, serangga macam itu sangat sulit ditemukan—walau indikasi keberadaannya cukup besar—karena tubuhnya sangat rapuh. Sangat jarang serangga dari era 100 juta tahun yang lalu yang jadi fosil.

1575993037534-Photo-01

Ini gambaran reka ulang 3D wujud Mesophthirus engeli semasa hidupnya. Sumber: Chen Wang

Untungnya, serangga satu ini terperangkap dalam daun yang tergulung getah pohon, sehingga tubuhnya utuh berada dalam batu amber. Batu tersebut juga muncul dalam film fiksi ilmiah Jurassic Park, sebagai salah satu medium terbaik mendapatkan spesimen era purba.

"Kami sedang mencari kemungkinan mendapatkan spesimen mungil lainnya yang terperangkap dalam amber, khususnya dari tambang di kawasan Myanmar," imbuh Shih.

Serangga penyedot darah ini ditemukan di salah satu tambang amber kawasan Provinsi Kachin, Myanmar pada 2015 lalu. Ada 10 jenis serangga yang ditemukan, masing-masingnya menyedot darah dari tipe kulih berbeda-beda.

Shih dan rekan peneliti lain belum tahu dinosaurus apa yang dihinggapi parasit ini. Namun, berdasarkan morfologi mulutunya, jenis kulit yang bisa ditembus oleh serangga tersebut kemungkinan dari keluarga dinosaurus Coelurosauria, mencakup Tyrannosaurus rex, atau dinosaurus dari keluarga Pennaraptora yang wujudnya mendekati burung di masa sekarang.

Iklan
1575993061967-Photo-04

Salah satu gambar zoom serangga yang terperangkap dalam amber. Sumber foto: Taiping Gao

Bisa jadi pula serangga tersebut bisa menghinggapi dinosaurus apapun. Tapi dari indikasi awal spesimen lapisan kulit luar yang ikut terawetkan, sepertinya parasit ini hanya bertahan di satu jenis binatang purba saja.

Mempelajari serangga ini bisa memberi gambaran bagi peneliti tentang kondisi hidup dinosaurus di masa lalu. Kemungkinan lain yang ingin dicari tahu adalah apakah dinosaurus juga mengalami penyakit atau bahkan sampai mati karena dihinggapi parasit.

"Harapannya, kami bisa mendapat informasi lebih banyak tentang serangga pengisap darah yang terperangkap di amber, sehingga perubahan-perubahan morfologis mereka bisa dipelajari lebih lanjut, serta kami bisa mendapat gambaran tentang apa yang dialami inangnya," tandas Shih.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard