Penyebab Vagina Keputihan dan iritasi cara penyembuhan kontak ginekolog
Ilustrasi oleh Dini Lestari.
VagCheck

Ngobrol Bareng Ginekolog Membahas Tuntas Berbagai Hal Seputar Vagina

Kalian ngerasa ngerti soal vagina? Jangan sombong. Data bilang 8 dari 10 perempuan Indonesia iritasi di area kewanitaan saat mens, tapi sedikit yang sadar. Yuk, kita obrolin bareng pakar biar ga salah paham lagi.

Perawatan kulit wajah dan tubuh bagian lain yang terlihat rasanya sudah menghiasi berlapis-lapis halaman Google. Namun, hal yang sama tidak terjadi dalam pembahasan mengenai perawatan organ intim wanita alias vagina. Mungkin karena letaknya yang tersembunyi, lantas tidak jadi perhatian utama kita.

Padahal, kesehatan vagina bisa memengaruhi banyak hal. Tingkat kesuburan dan kualitas hubungan seks hanya beberapa di antaranya. Sebaiknya kita harus mulai peka dan sadar jika ada kondisi yang tidak sehat di area vagina. Seperti salah satunya, masalah yang sering dialami perempuan Indonesia adalah iritasi kala menstruasi.

Iklan

Faktanya 8 dari 10 prempuan Indonesia rawan mengalami iritasi saat menstruasi, namun hanya 1 dari 8 yang sadar. Iritasi biasanya disebabkan oleh area vagina yang jadi lebih lembap terus menerus selama menstruasi. Salah satu cara terbaik untuk menghindarinya bisa menggunakan pembalut khusus yang sudah teruji klinis bisa mencegah iritasi.

Vagina bak organ tubuh yang “tak terlihat” sehingga belum banyak memang yang mengerti betul cara perawatan vagina yang baik. Bahkan, berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk membahas soal organ intim wanita pun masih dianggap sebagai hal tabu, khususnya bagi perempuan yang belum menikah.

Padahal, vagina berhubungan langsung dengan rahim, sehingga tentu saja organ mungil ini lebih kompleks dari yang kita kira. Maka dari itu, alangkah baiknya kita memiliki konsep “mindful vagina”, yakni keadaan di mana kita menyadari betul kesehatan vagina dan pentingnya perawatan yang baik serta tak malu untuk membicarakannya.

Hal ini perlu dilakukan demi meningkatkan kepedulian dalam diri terhadap kesehatan organ intim perempuan. Untuk membahas lebih dalam isu ini, VICE berbincang bareng pakarnya aja, yakni dr. Dinda Derdameisya Sp.OG. Kami ngobrolin berbagai mitos, kesalahpahaman, sampai tips menjaga kesehatan vagina serta perawatan tepat, agar perempuan terhindar dari iritasi dan penyakit lainnya.

VICE: Halo dok. Kapan sebaiknya seorang pasien konsultasi ke ginekolog untuk pertama kalinya?
Dinda Derdameisya: Tidak ada batasan umur sama sekali. Semua yang punya keluhan apa pun di area genitalia, wajib mengonsultasikannya. Lalu, berapa usia termuda yang pernah dokter tangani? Kasus termuda saya adalah anak berusia 4 tahun. Anak itu dibawa oleh ibunya karena vaginanya berdarah. Ibunya curiga anaknya jatuh saat main sepeda dan si ibu juga enggak lihat. Akibat jatuh, vaginanya terus mengeluarkan darah. Ketika saya lihat, memang selaput daranya sudah robek, namun tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jadi, memang murni akibat trauma benda tumpul, entah itu jatuh atau kena stang sepeda.

Iklan

Ada ga sih dok stereotipe yang paling sering anda dengar tentang profesi ginekolog?
Yang pertama, semua ginekolog itu kebanyakan laki-laki. Kedua, ginekolog perempuan biasanya judes. Dua hal ini yang paling sering saya dengar. "Enggak mau ah, [dokter] perempuan kalau ada keluhan tidak dianggap sebagai big deal karena mereka juga punya organ itu. Pasti kalau [dokter] perempuan enggak terlalu berempati." Contohnya seperti itu.

Menurut dokter apakah masyarakat Indonesia, khususnya perempuan, sudah benar-benar mengerti konsep kebersihan dan perawatan vagina?
Menurut saya belum, khususnya para remaja. Biasanya mereka lebih cuek terhadap kebersihan dan perawatan vagina. Kita juga sering mendapat perawatan tradisional secara turun-temurun dari orang tua dan langsung menurutinya karena dianggap pasti bagus. Padahal, jika salah melakukannya bisa saja menimbulkan bahaya.

Bicara soal vagina, mengapa area ini lebih gelap dibanding kulit di area lain?
Area yang disebut juga dengan vulva ini memang lebih gelap karena termasuk dalam lipatan. Sama saja seperti ketiak. Sesuatu yang tidak pernah terekspos dengan udara dan matahari akan membuat warnanya jadi lebih gelap atau istilahnya hiperpigmentasi.

1587455306328-goblok

Apakah seharusnya vagina menimbulkan aroma yang wangi?
I don’t think vagina should smell good. Vagina memang punya aroma yang berbeda tapi tidak menyengat. Justru kalau vagina memiliki aroma wangi seperti sirih atau stroberi, akan lebih mudah terinfeksi.

Iklan

Jadi, seperti apa aroma vagina yang normal?
Vagina yang normal memiliki bau khas seperti asam dan tidak menyengat. Kalau baunya sudah mengganggu, tandanya ia sudah terinfeksi. Jadi bau khasnya vagina, ya memang seperti itu, namun tidak mengganggu, lebih ke bau asam. Tapi bukan bau menyengat seperti bau ikan yang amis atau susu basi.



Kalau kita menggunakan baby wipes setelah buang air kecil tuh bahaya atau enggak sih?
Baby wipes punya pH yang lebih basa dibanding keadaan vagina yang seharusnya, karena memang ditujukan untuk penggunaan ke kulit bayi. Nah, vagina seharusnya lebih asam. Jadi ketika menyeka dengan baby wipes, ia akan mengubah pH vagina. Sebaiknya, gunakan air biasa daripada harus menggunakan baby wipes atau sabun bayi.

Bahayakah mencukur bulu kemaluan dengan waxing atau shaver? Apa perlu sampai habis?
Sebenarnya apa pun tidak masalah, namun perlu diingat bahwa area kulit di bagian sana sangatlah sensitif. Jadi, orang-orang yang memiliki kulit sensitif harus lebih berhati-hati terhadap lilin saat waxing. Kalau pun mau pakai shaver, gunakan yang bersih. Setelah itu, tetap jaga kulit di sekitar vulva dengan bersih. Intinya, setelah shaving atau waxing, justru harus lebih kita perhatikan dengan seksama. Kalau kulitmu tidak sensitif, usahakan membersihkan dan menjaga kebersihan vagina secara rutin. Karena jika pori-pori terbuka dan kuman masuk, ia bisa menciptakan infeksi yang lebih berat. Apakah kita masih butuh sabun cuci khusus vagina yang dijual di pasaran?
Sebenarnya vagina punya kemampuan umembersihkan organnya sendiri. Namun, perempuan aktif biasanya akan berkeringat lebih banyak, sama halnya seperti di ketiak. Jadi, kalau ia sering berolahraga atau terlalu lama duduk dan lupa megganti celana dalam, ini bisa mengubah pH dalam vagina, sehingga dari yang awalnya asam, berubah sedikit demi sedikit ke netral atau justru basa. Nah, saat terjadi perubahan pada pH, kuman-kuman bisa masuk dengan mudah. Maka, kalau memang kamu tergolong aktif, suka berolahraga atau gemar berenang di laut, boleh membersihkan dengan sabun cuci khusus vagina, setidaknya 2-3 kali seminggu.

Iklan
1587455830027-pexels-photo-2947945

Foto ilustrasi via Pexels/TOPHEE

Lantas ada ga sih cara mendeteksi iritasi pada vagina?
Rasanya belum banyak orang aware akan hal ini. Iritasi biasanya ditandai dengan gatal, panas, dan merah di bagian kulit vulva. Kalau di bagian vagina, ia akan keputihan terus menerus. Walau sudah pakai celana, bisa saja keputihannya terus keluar sehingga terlihat seperti ompol. Biasanya keputihannya berwarna putih seperti kapas.

Kira-kira ada dampaknya jika kita menggaruk vagina saat merasa gatal?
Sekali lagi, kulit di area vagina sangat sensitif, sehingga kalau digaruk, akan menimbulkan luka. Nah, luka ini akan mengundang infeksi dan bakteri untuk masuk.

Saat menstruasi, benarkah vagina cenderung jadi rawan iritasi?
Kulit vulva yang sensitif akan lebih rawan terhadap iritasi karena saat menstruasi, area vulva bersentuhan terus dengan darah sehingga cenderung lebih lembap, apalagi jika menggunakan pembalut yang bahannya tidak cocok dengan kulit. Tentu, hal ini bisa memicu munculnya iritasi.

1587457355802-Pads-Laurier-share-fina

Arsip dari Laurier Healthy Skin

Lantas bagaimana sebaiknya perawatan vagina saat menstruasi?
Karena saat menstruasi kondisi area vagina lebih lembap dari biasanya, sebaiknya menggunakan pembalut yang sudah teruji klinis mampu mencegah iritasi dan menggantinya lebih sering. Idealnya, walau haid tidak terlalu banyak, kamu tetap harus mengganti pembalut setiap 3-4 jam. Kalaupun sudah tidak keluar darah atau tinggal sedikit, sebaiknya tidak usah pakai pembalut sama sekali. Selain itu, kalau memang kamu merasa agak bau dan lembap, boleh gunakan sabun khusus untuk vagina sehingga kamu akan merasa lebih nyaman.

Iklan

Dok, apa sih penyakit seputar vagina yang sering dialami perempuan Indonesia?
Sudah pasti keputihan karena perempuan Indonesia termasuk perempuan yang aktif. Kadang terlalu lama duduk di kantor dan malas mengganti celana dalam. Inilah yang akhirnya mengubah pH sehingga jamur bisa masuk.

Terakhir nih, apa ada cara paling mudah memastikan vagina selalu bersih?
Jika sedang keputihan, usahakan untuk lebih rajin mengganti celana dalam setiap tiga jam. Begitu juga dengan pembalut [saat menstruasi]. Tapi kalau tidak ada keluhan apa pun, kamu tidak perlu mengganti celana dalam terlalu sering, cukup dua kali sewaktu mandi pagi dan sore.


So #DontGetIrritated to know about it and #DontGetIrritated to talk about it! Untuk informasi mengenai kesehatan vagina dan menstruasi, kamu bisa kunjungi mentruasi.comdan dontgetirritated.id

Artikel ini adalah kolaborasi antara VICE x Laurier Healthy Skin dalam seri 'VagCheck'. Kamu juga bisa menonton diskusi edukatif seputar kesehatan vagina agar para perempuan lebih terbuka membahasnya di sini.