Elon Musk jadi bintang tamu di podcast the Joe Rogan Experience setelah mengumumkan nama anaknya yang nyeleneh, X Æ A-12, sehingga memicu kegemparan di medsos. Sayangnya, Joe Rogan si pembawa acara, nyaris dua jam ngobrol ngalur ngidul dulu sampai bertanya ke isu yang paling penting dan dinantikan publik: “gimana sih cara mengeja nama anakmu?”
“Ide nama itu dari pasanganku [Grimes-red], dia yang pintar memilih nama,” kata Musk. “Namanya ya memang X, huruf X itu lho, sementara Æ dieja ‘Ash,’ kemudian A-12 itu usulanku.”
Videos by VICE
A-12, kode pesawat jet pengintai bikinan Lockheed Martin dengan julukan ‘Archangel’ merupakan proyek CIA. Pesawat ini dipakai militer AS mengintai musuh saat perang Vietnam dan Perang Korea. Musk kagum sekali dengan efektivitas A-12. “Ini pesawat paling keren sepanjang sejarah,” ujarnya.
Oke, keterangan Elon sedikit menjelaskan cara mengeja nama anaknya dari hasil hubungan dengan musisi Kanada Claire Elise Boucher tersebut. Meski begitu, karena si ibu juga sempat komentar di Twitter, debat soal apakah berarti cara baca namanya ‘Xash’ atau ‘Xai’ belum juga kelar. Intinya, bos Tesla dan istrinya ini kayaknya punya sebutan sendiri-sendiri.
Masalah sih bukan cara baca lagi. Berdasarkan keterangan pengacara yang diwawancarai People, aturan hukum di Negara Bagian California kemungkinan menolak menerbitkan akta kelahiran untuk si jabang bayi. Grimes melahirkan di California, sehingga kalau merujuk aturan Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan setempat di pasal 3 ayat 6, nama anak harus “menggunakan 26 aksara yang terdapat di bahasa Inggris.”
Nama anak, sesuai aturan California, juga tidak boleh menggunakan piktograf (alias emoji). Nah di sini masalahnya. Æ bukan aksara yang ada di bahasa Inggris. Aksara ini lebih lazim dipakai warga Skandinavia. VICE menghubungi lembaga yang berwenang menerbitkan akta kelahiran, tapi belum mendapat respons.
Æ ini yang akan jadi biang kerok, bukan ‘-‘ atau angka ’12’. “Tapi ketika dikombinasikan seperti ini, berdasar pengalaman saya sebagai pengacara bidang hukum sipil, aplikasi akta kelahiran mereka berpeluang ditolak,” kata David Glass kepada People. “Pasangan [Musk dan Grimes] bisa sih mengajukan banding, tapi kalau masih diajukan di California, simbol selain dari aksara latin yang dikenal bahasa Inggris sulit diloloskan.”
Aturan nama anak di California ini merupakan hasil amandemen 1986, untuk menjaga kemurnian bahasa Inggris. Mungkin saja para legislator di negara bagian itu sejak lama memprediksi orang bisa bikin nama anak aneh-aneh. Aturan serupa berlaku untuk aktivitas catatan sipil lainnya, termasuk penerbitan akta kematian, dan surat nikah.
Alasan lain nama anak yang unik ditolak, merujuk arsip rapat dewan, karena ternyata sistem komputer catatan sipil harus diupdate dengan ongkos lebih dari US$10 juta hanya untuk mengakomodasi nama anak dengan diakritik (seperti huruf ‘é’ di Beyoncé).
Aturan itu sempat dikritik anggota legislatif California, Jose Medina, yang mendesak aksara khusus seperti diakritik diperbolehkan. Alasannya nama merupakan “identitas, warisan, dan sejarah generasi tiap orang,” ujarnya. “Seharusnya pemerintah mengakomodasi saja penamaan jenis apapun, dan tidak mengatur hak orang tua memberi nama anak.”
Amandemen anyar itu sempat lolos di tengkat parlemen negara bagian, tapi kemudian diveto Gubernur Jerry Brown. Lagi-lagi karena ongkosnya pemutakhiran sistem database nama memakai pajak rakyat dirasa terlalu mahal, dan nantinya tidak konsisten dengan aturan di negara bagian lain.
Pendek kata X Æ A-12 harus dimodifikasi supaya bisa jadi akta kelahiran dan bertahan sebagai nama asli hingga kelak si bayi dewasa, punya KTP dan bisa bikin rekening bank sendiri. Kata si pengacara, hapus ‘-‘ dan Æ-nya, maka peluang nama ini lolos di aplikasi akta kelahiran membesar. Mari kita lihat saja gimana salah satu pasangan nyeleneh sedunia itu menghadapi hambatan hukum tersebut.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE US