Soundcheck

Dialog Dini Hari, Morfem, hingga MukaRakat: Rekomendasi Musik Pilihan VICE di era PSBB

Kolom 'Soundcheck' kembali lagi dengan playlist musik menarik dan kontemplatif selama era PSBB, sejak April hingga awal Mei. Semoga rekomendasi kami bisa menemani kalian bertahan di rumah.
Musik Indonesia Terbaik April Mei 2020 Morfem Ananda Badudu Dialog Dini Hari
Kolase oleh VICE, screenshot dari channel YouTube MukaRakat, Dialog Dini Hari, dan Ananda Badudu.

Sebulan terakhir, memasuki awal Ramadan, bisa dibilang masa yang amat tidak menyenangkan untuk pecinta musik Indonesia. Bukan karena kita kekurangan rilisan musik baru yang bagus dan menarik, tapi karena kita kehilangan beberapa figur penting musik Indonesia yang karya dan sosoknya telah menginspirasi dan menghibur banyak orang.

Awal April lalu, pecinta musik Indonesia kehilangan sosok Glenn Fredly, yang jauh lebih dari sekedar musisi dan penyanyi R&B handal, tapi juga seorang aktivis yang dekat dengan isu kemanusiaan. Kemudian beberapa hari sebelum artikel ini dirilis, Erwin Prasetya, mantan basis Dewa 19 yang punya andil dalam beberapa hits terbaik band tersebut, juga mengembuskan napas terakhirnya.

Iklan

Berselang beberapa hari kemudian, legenda musik campursari dan sang "Godfather of Broken Heart", Didi Kempot membuat para sadboi dan sadgirl ambyar setelah gangguan jantung menjemputnya konser di alam berbeda.

Di tengah terpaan kabar sedih tersebut, minimal selama April hingga awal Mei, teman-teman musisi tanah air masih produktif. Lega rasanya melihat bahwa di masa sulit ini, musisi Indonesia tetap menemukan celah dan energi untuk merilis karya-karyanya. Semoga ini terus menjadi tren ke depannya, mengingat tidak ada yang tahu pasti berapa lama lagi PSBB akan terus diberlakukan, atau berapa lama lagi hingga kita berhasil menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Berkat energi teman-teman itu pula, "Soundcheck" dapat kembali hadir. Ini adalah rubrik bulanan yang menghadirkan rekomendasi pilihan musik baru tanah air dari kurun sebulan sebelumnya. Kami berharap rubrik ini bisa membantu pembaca menemukan musisi lokal favorit baru.

Oh iya, sekadar pengingat: VICE menyusun rekomendasi ini dengan bias selera personal awak redaksi, karena satu keyakinan bahwa manusia lebih tulus dibanding algoritma. Memang benar, di era masa sekarang, media mungkin sudah tidak mempengaruhi "selera" pendengar musik, mengingat kecerdasan buatan layanan streaming lebih efektif memetakan seleramu.

Kami justru berangkat dari semangat untuk menantang zona nyaman semua orang, termasuk diri kami sendiri. Zona yang mungkin sekilas bukan selera alamiah kalian. Awak redaksi menyelami puluhan single baru tiap bulan, menemukan teritori asing yang semoga penuh semangat artistik mengasyikkan di sana.

Iklan

Pastinya pilihan yang masuk ke daftar ini subyektif. Tapi justru itu poinnya. Kami bukan robot, begitu pula kalian, para pecinta musik di luar sana. Jaga kesehatan dan untuk sementara, jangan keluar kalau tak ada keperluan penting ya. Semoga rekomendasi kami dapat menemani kalian bertahan #dirumahaja—sampai hidup kita kelak normal kembali.


BINAR ALTERNATIVE ROCK 90'AN

Morfem - Binar Wajah Sebaya

Single terbaru Morfem, "Binar Wajah Sebaya" membawa redaksi VICE kembali ke era 90'an ketika musik rock alternatif masih merajai radio dan televisi. Gitar penuh distorsi, hook dengan melodi pop yang cepat menempel, dibalut melodi vokal yang kuat dan catchy. Formula sukses era itu, dan Morfem menyeimbangkan semua unsur tadi dengan baik di nomor ini. Jangan lupa juga nonton video musiknya yang menawan karya seniman visual asal Surabaya, Dwiki KA.


JAZZ MASA KINI

Greybox & Yosugi - Stanley Hubris

Kali ini menggunakan alias Yosugi, produser/rapper/noise rocker multi-talenta Kareem Soenharjo berkolaborasi bareng produser musik elektronik Jakarta berbasis New York: Greybox. Hasilnya adalah “Stanley Hubris,” sebuah nomor instrumental jazz/latin yang chill, dengan solo saksofon dan gitar liar yang saling berkelindan dan beat yang tetap asik buat bikin kepala bergoyang.


ODE UNTUK PEREMPUAN TANAH AIR

Christabel Annora - Perempuan-perempuan

"Perempuan-perempuan" adalah persembahan terbaru solois-penulis lagu asal Malang, Christabel Annora. Dirilis tepat pada Hari Kartini 2020, nomor pop sinematik yang hanya berisikan vokal dan permainan piano Christabel ini menjadi bentuk apresiasinya bagi perempuan-perempuan tanah air di manapun. Christabel bersenandung dengan indah:

Iklan

"Perempuan - perempuan di stasiun kota // Berusaha tetap terjaga di tengah hiruk pikuk kota // Bertahan menembus panas terik // untuk buah hati menunggunya pulang."

Sulit rasanya untuk tidak terenyuh dan membayangkan adegan ini secara nyata sambil menutup mata.


REFLEKSI DI MASA PANDEMI

Dialog Dini Hari - Kulminasi II

Masa pandemi corona menimbulkan reaksi yang berbeda-beda dari setiap orang. Ada yang cemas, banyak yang pasrah, tapi tidak sedikit yang mencoba memaknai cobaan berat yang seluruh dunia sedang alami ini.

Dalam "Kulminasi II", grup folk asal Bali, Dialog Dini Hari memadukan semua sentimen tersebut ke dalam sebuah nomor bernuansa spiritual. Memadukan sound folk khas mereka dengan format band penuh yang lebih ramai dan dinamis, lirik “Kulminasi II” terasa sangat relevan dan menohok. "Langitku membiru tak seperti biasanya // Jalanan mencekam memperdengarkan cerita duka." Selanjutnya, vokalis Dadang menawarkan sedikit harapan: "Hari ini // Kita paham tentang kematian // Tapi cinta terus tumbuh kembali di kehidupan."

Lagu Dialog Dini Hari ini memberi amunisi agar kita tak patah harapan.


NAPAS BARU PASCA BANDA NEIRA

Ananda Badudu - Hiruplah Hidup

Empat tahun setelah Banda Neira menutup kisahnya di blantika musik Tanah Air, vokalis/penulis lagu Ananda Badudu mengawali babak baru sebagai solois. Di single pertamanya, “Hiruplah Hidup”, Ananda tidak lagi sekedar mengandalkan settingan gitar kopong minimalis, tapi justru aransemen mewah penuh dengan string dan synthesizer hasil kolaborasi dengan komponis Gardika Gigih dan Indra Perkasa. Mendengar Ananda Badudu bersenandung "Tuk hiruplah hidup // Dan segala yang turut / Dibawanya serta mengarungi waktu" membuat awak redaksi ingin menatap langit di malam hari dan berkontemplasi tentang hidup.

Iklan

*Disclaimer: Ananda Badudu pernah bekerja untuk VICE. Keputusan redaksi ini diambil secara independen, sepenuhnya bebas dari konflik kepentingan apapun.


JAB RIMA BERUNTUN DARI FLORES

Mukarakat - N.O.S (Name of Survivors)

Lewat track "N.O.S (Name of Survivors)", grup hip-hop Flores yang berbasis di Bali, MukaRakat, memberi sinyal kalau mereka tidak main-main lagi. Rombongan pesta bersenjatakan asupan moke ini menantang kolektif hip hop lain di Tanah Air meningkatkan standar kompetisi di kancah. "Kalau MukaRakat main pasti semua angkat tangan // Ke udara, getarkan satu nusantara // Bikin mereka yang benci pung telinga berdarah."

Sebagai wakil musisi paling panas di kawasan timur Indonesia, MukaRakat selama ini dikenal karena tak segan-segan menggunakan dialek dan diksi khas NTT, mengawinkannya dengan estetika ala Wu-Tang. Secara mengejutkan, di nomor "N.O.S", mereka memperbesa porsi bahasa Indonesia. Kejutan yang menyenangkan tentunya, karena makin banyak ceruk pendengar yang bisa mereka jangkau. Rima Dirty Razkal dan MC veteran Lipooz sebagai sosok utama MukaRakat, jadi yang paling panas. "LPZ pompa gas ke kompor hip hop seperti LPG// Sa produsen lainnya melamar jadi SPG."

Redaksi VICE yakin, rilisan hip hop dari Flores, Ambon, Jayapura, hingga Manado akan semakin menarik saja. Simak saja bakat-bakat muda tersebut di channel YouTube ini.


TONJOK TELINGAMU KERAS-KERAS

Hathgone - Broken Psalm

Serasa ditonjok keras banget. Begitu rasanya ketika awak redaksi mendengarkan "Broken Psalm", single dari band hardcore punk baru asal Bandung, Hathgone. Jarang sekali bagi sebuah band untuk bisa langsung menghasilkan sebuah karya yang mumpuni lewat lagu pertamanya, tapi “Broken Psalm” sukses dalam beberapa kategori: penulisan lagu, musikalitas, dan sound (salut buat sound engineer/tukang mixingnya). Menggabungkan dark hardcore, neo-crust dan death n roll, Hathgone menghidupkan kembali ruh Cursed, salah satu band terbaik Deathwish Records.

Iklan

KIDUNG JAWA EKSPERIMENTAL

Y-DRA - Kidung Wahyu Kolosebo

Mendengarkan “Kidung Wahyu Kolosebo,” adalah sebuah pengalaman sekali seumur hidup. Komposisi aslinya merupakan lagu religi sinkretik Jawa, "Kidung Wahyu Kolosebo" digubah menjadi sebuah nomor elektronik, ditingkahi irama koplo eksperimental, serta diperindah vokalis tamu Silir Pujiwati. Menggunakan moniker Y-DRA, Yennu Ariendra (Teater Garasi, Melancholic Bitch, Belkastrelka, Raja Kirik) adalah salah satu musisi terbaik dan selalu berupaya inovatif dari kancah Yogyakarta yang terlalu underrated.

Yennu menghasilkan sebuah karya yang bukan lagi lintas-genre, tapi juga mengaburkan batas antara musik lokal dan global, tradisional dan modern. Awas, buat yang penakut, jangan dengarkan lagu ini sendirian pas malam-malam ya.


MENGALIR BAGAI AIR

Fuzzy, I - Aquor

Tidak seperti single-single mereka sebelumnya yang lebih agresif, "Aquor" adalah nomor kalem atmosferik grup Fuzzy, I asal Bandung, yang berbagi anggota dengan unit shoegaze Heals. Apabila lagu-lagu mereka lainnya adalah ombak, maka "Aquor" adalah cucuran air tenang yang mengalir perlahan setelah badai berlalu. Mengandalkan produksi yang basah dan layer synth dan gitar untuk menciptakan mood, "Aquor" bagaikan bantal yang ingin kamu peluk ketika melepas penat bekerja seharian.


*Honorable Mention: