Ide Kreatif

Gagal Pelesir, Keluarga Ini Bikin Simulasi Penerbangan Jarak Jauh dari Ruang Tamu

Keluarga asal Australia ini seharusnya sedang berlibur di Eropa sekarang, tapi gagal karena pandemi corona. Ide mereka mungkin bisa kita tiru di rumah masing-masing
Gavin Butler
Melbourne, AU
Seorang lelaki pura-pura sedang naik pesawat di ruang tamu
Gambar via Twitter / Kirsty Russell 

Lockdown dan swakarantina sangat membosankan. Kalian enggak bisa ke mana-mana kalau mau aman, mirip seperti naik pesawat saat turbulensi. Kalian harus duduk diam di kursi dan nonton film atau tidur sampai guncangan berakhir.

Bagi pasangan suami istri Kirsty dan Nathan Russell asal Australia, lockdown enggak menghalangi mereka untuk bersenang-senang selama di rumah. Untuk mengobati kekecewaan enggak jadi berlibur ke Eropa, mereka bersama anak-anak menciptakan simulasi penerbangan 15 jam dari Sydney ke Munich di ruang tamu.

Iklan

"Awalnya cuma buat bercanda, tapi ternyata seru juga," Kirsty saat diwawancarai Guardian Australia. "Kami kira anak-anak enggak bakalan suka. Taunya mereka juga menikmati."

Penerbangannya dimulai pada Rabu, dan mereka "mendarat" Kamis siang. Simulasi ini dilengkapi pemeriksaan keamanan, pramugari dan tiket pesawat buatan sendiri. Putra Kirsty yang berusia 16 menjadi petugas keamanan, sedangkan putrinya yang masih 9 tahun memeriksa koper. Setelah itu, anak mereka yang berusia 14 memberikan tiket pesawat Lounge Chair Air kepada keluarga. Sang suami lalu mendorong troli makanan ke ruang tamu.

Kirsty menjelaskan sudah merencanakan liburan ini sejak lima tahun lalu. Mereka tadinya mau jalan-jalan ke Jerman, Prancis, Italia dan Inggris. Namun, impian mereka pupus setelah perbatasan ditutup dan larangan bepergian dikeluarkan.

"Kami seharusnya sudah jalan sekarang," ujar Kirsty. "Daripada meratapi liburan yang gagal, kami mending melakukan sesuatu agar tetap merasakannya … Sejujurnya sedih, tapi kami mau anak-anak mendapatkan pengalaman itu."

Setelah “mendarat”, mereka bermaksud menciptakan liburan di Eropa—seperti makan schnitzel, pretzel, dan kue black forest di Jerman. Mereka juga tur virtual ke Louvre di Prancis.

"Suami saya sudah menyusun rencana perjalanan," tuturnya. "Jadi kami ingin menggunakannya."

"Kami sudah biasa melakukan aktivitas bareng, tapi baru sekarang kami bisa berkumpul di satu ruangan," imbuhnya. "Senang rasanya bisa menghabiskan waktu bersama."

Follow Gavin di Twitter atau Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia