WTF

'Ilmu Sapi' Jadi Materi Ujian Nasional India

Materi pelajarannya berisi klaim bahwa urine dan kotoran sapi berkhasiat bagi kesehatan. Padahal, manfaat itu tidak terbukti secara medis.
Shamani Joshi
Mumbai, IN
Foto ilustrasi laptop dan sapi
Kolase: VICE / Foto: Unsplash (kiri) dan Pexels (kanan)

India hendak menggelar ujian nasional tentang sapi. Pemerintah juga telah memberikan kisi-kisi sebagai persiapan ujian.

Lembaga Rashtriya Kamdhenu Aayog (RKA) merilis silabus setebal 54 halaman di situs webnya. Dibentuk pada 2012, lembaga pemerintah ini menjalankan tugas khusus melindungi sapi di dalam negeri. Para peserta harus hafal materi saat hari ujian pada 25 Februari. Sebagai negara mayoritas Hindu, sapi di India tidak boleh disembelih, apalagi dibunuh sembarangan.

Iklan

Bahan bacaan tersebut penuh dengan “fakta-fakta” yang patut dipertanyakan keakuratannya. Susu sapi lokal dikatakan mengandung emas, sedangkan sapi Jersey “penyakitan” karena “malas”. Silabus lebih lanjut menjelaskan praktik sembelih sapi dapat menyebabkan bencana alam seperti gempa bumi. Menurut silabus, hanya rumah-rumah yang dipapari kotoran sapi yang selamat dari tragedi kebocoran gas di kota Bhopal pada 1984. Peristiwa itu menewaskan lebih dari 20.000 jiwa.

Total ada 100 soal pilihan ganda yang akan diujikan secara online dalam 12 bahasa daerah, termasuk bahasa Hindi dan Inggris. Ujiannya dilakukan dalam empat kategori berdasarkan tingkat pendidikan. 

Kementerian Peternakan India mengklaim ujian diadakan murni untuk “meningkatkan rasa keingintahuan” terhadap sapi. Di sisi lain, politikus dan netizen menilai ada upaya mempolitisasi hewan yang dianggap suci dalam agama Hindu.

Tekanan publik yang kuat pada akhirnya memaksa pemerintah untuk “merevisi” isi silabus. Mereka menghapus banyak poin kontroversial, tapi kemudian merilis tiga bab baru yang didasarkan pada mitos. Berikut beberapa contohnya:

“Fitur unik mirip punuk pada punggung sapi memiliki ‘nadi matahari’ yang mampu menyerap energi matahari. [Denyut nadi] mengalir melalui tulang belakang, warna unik dan punggung yang melengkung.”

Iklan

“Suryaketu Nadi pada punggung sapi menyerap energi positif dari matahari dan atmosfer yang bagus untuk kesehatan, sehingga susu, kotoran dan urine yang dihasilkan lebih bergizi.”

“Kotoran sapi lebih unggul daripada kotoran lain karena bersifat antiseptik dan profilaksis (pencegahan penyakit).”

Gaumutra (urine sapi India) akan berubah jadi bubur kental yang kaya akan mineral dan vitamin setelah direbus. Ini bisa mengobati berbagai penyakit.”

Status sapi sebagai hewan suci kerap menimbulkan perdebatan di India, khususnya setelah Partai Bharatiya Janata yang nasional menguasai pemerintahan pada 2014. 19 negara bagian telah melarang penyembelihan, ekspor dan pengangkutan sapi. Kasus kekerasan massa dan hukuman gantung terhadap tukang jagal sapi pun semakin meningkat dewasa ini. Pada 2019, Human Rights Watch menemukan pemujaan berlebihan terhadap sapi telah menewaskan sedikitnya 44 orang sejak 2016, mayoritas dari mereka adalah Muslim.

Menurut pernyataan resmi RKA, mereka akan mengunggah “postingan blog, video dan bahan bacaan lain di situs resmi. Ilmuwan, pengusaha, gau sevaks (sukarelawan sapi), petani, anak muda, perempuan dan warga lansia akan ikut serta menyukseskan acara besar ini.”

Follow Shamani di Instagram dan Twitter.