FYI.

This story is over 5 years old.

Film

Daripada Sekuel Lagi, Mendingan Sylvester Stallone Bikin Rambo lawan Monster Sekalian

Sekuel-sekuel Rambo itu makin lama makin konyol. Kenapa enggak sekalian bikin ide plot yang aneh bin ajaib sekalian?
Sylvester Stallone menghadiri pemutaran perdana 'Rambo' pada 2008 lalu.
Foto oleh Koji Watanabe/Getty Images

Mudah sekali mencap waralaba Rambo sebagai sekumpulan film yang cuma ngandelin otot tricep segede gaban, pasokan testosteron yang berlimpah, adegan tembak-tembakan konyol dan plot cerita yang lebih tipis dari kulit bawang. Singkatnya, film-film Rambo adalah film dengan kualitas rendah lagi banal. Memang sih, tudingan macam ini ada benarnya. Belakangan begitulah kualitas sekuel-sekuel Rambo.

Padahal, awalnya enggak kayak gitu loh, Film Rambo pertama, First Blood, bercerita tentang trauma dan horor peperangan dari sekadar film tembak-tembakan tolol. Rambo, di awal kemunculannya, adalah veteran Perang Vietnam yang mengidap PSTD. Dia lantas dilecehkan oleh seorang sheriff kota kecil. Peristiwa inilah yang lantas membangkitkan jiwa batosai mesin pembunuh dalam diri Rambo. Depresif abis kan plotnya?

Iklan

Sayangnya, sekuel-sekuel Rambo malas berurusan dengan plot keren macam ini. Alhasil, Rambo jadi semacam action figure bernyawa yang doyan sekali memberondong musuhnya dengan peluru. Konsekuensinya, kualitas waralaba Rambo makin anjlok dari sekuel ke sekuel setelahnya.

Untungnya, selama satu dekade ini, Sylvester Stallone menggodok ide yang konon bisa menyuntikkan darah segar pada Rambo. Caranya? Oh gampang. Cukup dengan mengadu Rambo dengan seekor monster.

“Calon musuh Rambo nanti adalah hasil oplosan kemarahan, kecerdikan dan kemarahan yang murni,” jelas Stallone tentang monster yang akan dihadapi karakter yang dia perankan, seperti yang dilansir dari Bloody Disgusting.

"Rambo bakal menghadapi monster liar yang memiliki kecerdasan, kelicikan dan kemauan untuk bertahan hidup yang cuma bisa ditandingi oleh Rambo.”

Pernyataan ini jelas masuk akal banget. Pasalnya, kian kemari, Rambo makin jadi sebuah karakter kartun yang menggelikan. Kan tanggung, kenapa enggak sekalian bikin film Rambo yang sejak awalnya ditulis dengan premis bak film kartun.

Sayangnya, lain dulu lain pula sekarang sebab Stallone sudah berubah pikiran. Mengacu pada kabar terbaru yang disampaikan oleh Deadline, Stallone mengubah keputusannya untuk menggarap sekuel Rambo berdasarkan novel karangan Byron Huggins, Hunter. Meski begitu, Stallone akan tetap mengadaptasi novel tersebut menjadi sebuah film, yang kira-kira bercerita tentang seorang tracker profesional yang memburu “monster setengah manusia buatan agensi jahat yang siap menghancurkan peradaban manusia.” cuma bedanya, film ini enggak akan jadi film Rambo, tapi film tentang sesosok karakter jagoan baru.

Atau lebih tepatnya, jagoan baru haus darah dengan otot besar dan dagu mirip karakter dalam film Small Soldier. tapi ya itu tadi, namanya bukan Rambo.

Keputusan ini jelas memunculkan sejumlah pertanyaan seperti: lho kok begitu? Kenapa malah bikin film terpisah? Kenapa enggak sekalian dibikin sekuel dengan suntikan plot cerita yang baru, lebih caur tapi bikin kita semua senang?

Jadi, please deh Pak Sylvester Stallone, dunia itu enggak butuh film Rambo yang berisikan adegan Rambo pakai topi koboi atau melakukan kegiatan pelanggaran HAM macam membantai satu desa di Myanmar atau sejenisnya. Yang kami butuhkan adalah Rambo yang bergulat melawan monster mutan. Kalau perlu bikin deh Rambo Vs Alien atau Rambo vs Kuntilanak sekalian.