FYI.

This story is over 5 years old.

Cuaca Luar Angkasa

Puluhan Ranjau di Vietnam Pernah Meledak Sendiri Gara-Gara Badai Matahari Dahsyat

Mungkinkah peristiwa 4 Agustus 1972 itu terulang lagi pada masa sekarang? Kalau iya, listrik dan jaringan satelit umat manusia bisa terancam.
Jilatan api massif di matahari pada 31 Agustus 2012 terekam oleh kamera NASA.
Jilatan api dari matahari pada 2012 terekam dari kamera Solar Dynamics Observatory. Sumber: NASA/Goddard

Pada musim semi 1972, Presiden Amerika Serikat Richard Nixon menandatangani surat penugasan tim Operasi Pocket Money. Tim ini bertugas memasang lebih dari 11.000 ranjau laut di pesisir Vietnam Utara demi memotong akses angkatan laut musuh. Saat itu AS sedang berperang membantu rezim Vietnam Selatan untuk mengalahkan negara tetangga mereka di Utara yang berideologi sosialis dan disokong Uni Soviet. Ranjau laut ini dirancang agar meledak bila menangkap sinyal magnetik maupun akustik, serta jika memperoleh tekanan dari kapal yang lewat. Tapi, pada 4 Agustus 1972, kekuatan misterius memicu ledakan massal puluhan ranjau laut tersebut. Peristiwa itu sempat dianggap mistis atau hasil kelalaian Angkatan Laut AS. Kini, pelakunya sudah diketahui. Siapa? Matahari: bintang dalam tata surya kita. Setidaknya itu kesimpulan penelitian yang ditayangkan di saluran TV Space Weather.

Iklan

Berdasarkan analisis tim ilmuwan yang dipimpin Delores Knipp, ahli cuaca luar angkasa di Universitas Colorado Boulder, penelitian mereka menyatakan terjadi badai matahari luar biasa besar pada tanggal tersebut. Sinyal magnetik dari matahari ini mengaktifkan sensor ranjau di bawah laut, memicu ledakan massal.

"Cuaca luar angkasa sedang ekstrem pada awal Agustus 1972 berdampak signifikan pada insiden ranjau angkatan laut AS yang sampai sekarang belum banyak dilaporkan," ujar Knipp dalam bagian kesimpulan penelitiannya. "Dampak-dampak tersebut, yang tersembunyi dalam arsip perang Vietnam, membuktikan efek luar biasa badai matahari sampai mampu menyebabkan ledakan tidak sengaja belasan ranjau laut di bagian selatan Hai Phong, Vietnam Utara pada 4 Agustus 1972."

Penelitian ini mendukung laporan lain oleh petugas yang terlibat Operasi Pocket Money, beberapa darinya terekam dalam dokumen rahasia angkatan laut yang akhirnya boleh diakses publik pada akhir dekade 70-an. Laporan ini berisi komentar saksi mata anggota militer AS di pantai Hong La saat terjadi ledakan massal. Sejak awal para tentara sudah menduga ledakan berantai ranjau laut ini dipicu sesuatu dari luar angkasa.

Badai tersebut terjadi setelah matahari menyemburkan jilatan api hingga jutaan kilometer dan meluapkan aura plasma disebut korona. Fenomena alam ini menghasilkan letusan radiasi, plasma, dan partikel dengan muatan energi magnetik tinggi ke seluruh tata surya. Peristiwa ini di kalangan astronom dianggap legendaris. NASA sendiri mencatat badai matahari pada Agustus 1972 karena terjadi di antara pengiriman misi Apollo 16 dan 17. NASA menegaskan ancaman badai matahari amat nyata bagi astronot dan pesawat luar angkasa buatan manusia.

Iklan

Berdasarkan insiden ledakan ranjau laut di Vietnam, kita bisa menyimpulkan aktivitas matahari saat sedang ekstrem dapat mempengaruhi mesin dan peralatan elektronik di Bumi. Knipp dan tim peneliti mencontohkan efek konkretnya: mati listrik serta hingga aktivitas auroral yang bisa kita lihat dari langit sebagai dampak badai di permukaan bintang tata surya kita. Peneliti menyimpulkan kejadian 1972 ini skalanya menyamai insiden Carrington, badai geomagnetik terbesar yang pernah dicatat manusia, terjadi pada 1859.

"Menurut kami badai matahari pada 1972 ini perlu dipelajari ulang oleh komunitas peneliti cuaca luar angkasa, karena bisa memberi data observasi dari permukaan Bumi cukup lengkap mengenai badai yang setingkat insiden Carrington," demikian kesimpulan para peneliti.

Rekonstruksi dampak badai pada 1972 bisa membantu manusia bersiap menghadapi bencana berikutnya akibat badai matahari. Apalagi kalau sampai terjadi lagi badai level Carrington di masa depan. Ingat, manusia modern semakin mengandalkan infrastruktur elektronik di luar angkasa, contohnya satelit, jauh lebih banyak dibandingkan dekade 70-an. Badai serupa berpotensi menghanguskan jaringan listrik dan komunikasi kita secara massal. Itu kekacauan yang jauh lebih parah daripada ledakan massal ranjau laut pada 1972.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard