FYI.

This story is over 5 years old.

Kabar Duka

Vokalis Linkin Park Chester Bennington Meninggal Bunuh Diri di Usia 41

Kabar duka ini pertama kali diungkap media infotainment TMZ. Chester dilaporkan gantung diri di kediamannya, California Selatan.

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.

Chester Bennington, vokalis utama band Linkin Park dilaporkan meninggal dunia di usia 41. Penyebab kematiannya adalah bunuh diri dengan cara menggantung. Laporan awal kabar duka yang mengejutkan tersebut dilansir oleh situs TMZ. Polisi menemukan jasad Chester di rumah pribadinya, kawasan Palos Verdes, California, Amerika Serikat, pada Kamis (7/20) pukul 09.00 pagi waktu setempat. Berselang lima jam setelah jasad ditemukan, petugas Kamar Jenazah Kota Los Angeles membenarkan informasi tewasnya Chester berdasarkan laporan kantor berita Associated Press.

Iklan

Belum ada keterangan resmi dari keluarga maupun manajemen band Linkin Park. Sejak kabar duka ini mengemuka, ribuan orang—khususnya fans Linkin Park—mengucapkan bela sungkawa melalui media sosial, baik dari Twitter, Facebook, hingga ke akun Instagram pribadi Chester.


Baca juga:

Awal tahun ini, Linkin Park sebetulnya merilis album baru bertajuk One More Light dan menggelar tur dunia. Redaksi Noisey saat ini berusaha menghubungi pihak-pihak terkait yang bisa menjelaskan lebih detail kronologi maupun kemungkinan penyebab Chester meninggal.

Rekan satu band Chester, Mike Shinoda, memberi pernyataan lewat Twitter mengonfirmasi kabar meninggalnya sang frontman Linkin Park.

Laporan awal ini masih akan terus dimutakhirkan dan dilengkapi data tambahan.


Jika kalian mengenal seseorang yang sedang tertarik atau memiliki gagasan bunuh diri, luangkan waktu sejenak membantu mereka. Arahkan kawan atau saudara kalian itu kepada beberapa aktivis yang bisa menolong untuk curhat dan konsultasi lebih lanjut. Salah satunya komunitas Into the Light. Mereka dapat dikontak melalui saluran ini atau kirim email ke pendampingan.itl@gmail.com. Komunitas tersebut dapat juga dihubungi via Facebook, Twitter, dan Instagram.

Ingatlah, banyak sekali kawan-kawan kita yang berjuang menghadapi depresi dan pikiran-pikiran kalut setiap hari.

Percayalah, kalian tidak sendirian.