FYI.

This story is over 5 years old.

Sepakbola

Aksi Pura-Pura Cedera Paling Epik Dalam Sejarah Sepakbola

Rasanya tak ada insiden lain bisa mengalahkan tololnya kepura-puraan ball boy laga Copa Sudamaericana di Brasil pekan lalu.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Sports.

Semua orang bisa berdebat tentang aksi pura-pura jatuh atau cedera terburuk sepanjang sejarah olahraga. Tapi saya tantang anda menemukan insiden yang lebih ajaib dari video di bawah ini. Peristiwa tersebut terjadi dalam pertandingan Copa Sudamericana di Sao Paolo, Brasil, antara Corinthians melawan Universidad de Chile.

Setelah bola keluar dari lapangan, seorang pemain Universidad de Chile meminta seorang ball boy Corinthians untuk memberikan kembali bola supaya pertandingan bisa dilanjutkan. Namun bukannya memberikan kembali bola, si ball boy hanya menjatuhkan bolanya. Sebetulnya hal semacam ini sering terjadi dalam olahraga, tapi sang pemain tidak menghargai sikap tersebut dan sedikit mendorong si ball boy. Reaksi ball boy selanjutnya lumayan ajaib: dia berlaku seakan-akan ada wasit fiksional yang melihat peristiwa tersebut dan berpura-pura jatuh seakan-akan dia baru ditabrak Zlatan Ibrahimovic.

Setelah jatuh, lucunya, dia langsung kehilangan semangat. Sadar bahwa aksi 'flop'nya lebay dan tidak layak diteruskan, dia pura-pura turun tangga stadion menuju ruang ganti secara perlahan-lahan.

Di pertandingan sepakbola manapun, tidak aneh lagi menyaksikan seorang pemain berusaha mendapatkan pelanggaran atau penalti dengan cara melebih-lebihkan aksi jatuh. Namun yang membuat peristiwa ini layak disebut aksi pura-pura cedera terhebat adalah fakta tidak ada yang mengira bahwa seorang ball boy akan melakukan aksi yang biasanya cuma dilakukan pemain paling culas di lapangan. Lebih kocak lagi lantaran aksinya hanya bertahan beberapa saat, sebelum dia kembali berdiri seperti sedia kala.

Omong-omong, Corinthians mengalahkan Universidad de Chile di pertandingan tersebut dengan skor 2-0. Mungkin aksi tolol si ball boy bikin pemain Chile tak konsentrasi karena terlalu banyak ketawa.