Opini

Setelah 'Duck Face', Pose Cemberut Jadi Tren Selfie Para Cewek Berbagai Negara

Pose cemberut memberi kesan seolah-olah dia masa bodoh selfie-nya estetik atau tidak. Uniknya, muka bete itu ditampilkan sekece mungkin. Ini kronologi perkembangan pose selfie cemberut.
Kolase foto orang cemberut

Foto perempuan memanyunkan bibir dengan pipi tersedot dan mata disipitkan telah menjadi pemandangan sehari-hari bagi pengguna media sosial di era 2010-an. Biasa disebut “duck face” atau muka bebek, pose ini sukses menjadi andalan para perempuan di seluruh dunia. Siapa saja yang memamerkan gaya duck face sontak terlihat seksi.

Namun, pamornya kian memudar dan telah digantikan dengan tren selfie yang lebih edgy. Cewek gaul sekarang suka membelalakkan mata dan menurunkan kedua sudut bibir, seolah-olah mereka belum siap atau tidak tertarik difoto. Mereka tampak sudah muak dengan dunia.

Iklan

Jika Kim Kardashian terkenal dengan selfie duck face-nya, maka pose cemberut paling kece jatuh pada aktris serial Euphoria Chloe Cherry. Dengan mata besar seperti boneka, tubuh langsing dan bibir tebal, fashionista satu ini menjadi wajah selera mode berantakan dan ironis yang diramalkan dalam artikel The Cut bertajuk Vibe Shift. Dalam artikel itu, peramal tren Sean Monahan memprediksi sebentar lagi kita akan memasuki era budaya dan estetika baru.

“Gaya serampangan indie sepertinya akan bangkit kembali,” bunyi artikel tersebut. “[Monahan] menyebut American Apparel, foto flashy (efek flash) di pesta, serta rambut dan makeup berantakan, ditambah kembalinya budaya yang lebih terfragmentasi… Yang paling menjanjikan, dia memprediksi kembalinya ironi.”

Akan tetapi, Chloe bukan satu-satunya yang memopulerkan pose cemberut. Para influencer kelas dunia, seperti Enya Umanzor dan Addison Rae, telah berulang kali mengunggah foto dengan wajah cemberut dan sikap acuh tak acuh. Pose ini bahkan menjadi langganan bintang TikTok dan fashion blogger, yang biasanya dilengkapi makeup berantakan, efek flash atau ngeblur, dan pakaian yang lumayan ironis (rok mini lipit, kaus slogan dan aksesori Katolik)

Seperti duck face, pose cemberut bukanlah tren baru. Ini berakar pada subkultur grunge era 90-an dan awal 2000-an yang acak-acakan. Dewasa ini, banyak perempuan di TikTok mendewakan tokoh kartun remaja nihilistik Daria, Fiona Apple dan Chloe Sevigny“sullen girl”. Fiona sendiri menelurkan lagu berjudul “Sullen Girl”, sedangkan pose cemberut ikoniknya, dengan mata setengah tertutup, tersebar luas di internet. Daria mungkin akan berpenampilan seperti itu juga apabila desainnya digambar secara lebih detail.

Iklan

Ketika sedang selfie, orang sadar penuh dengan pose dan segala tetek bengek yang ingin ditampilkan dalam foto. Kita menentukan seperti apa orang lain akan melihat fotonya. Dulu saya sering latihan berpose duck face yang bagus di depan cermin, sebelum akhirnya pede membagikan fotonya ke medsos. Pada dasarnya, orang yang selfie duck face memahami tujuannya dan mereka tidak malu melakukannya. Mereka mungkin ingin wajahnya terlihat tirus, atau bahkan memberi kesan sensual. Sementara itu, pose cemberut menunjukkan seolah-olah orang masa bodoh fotonya estetik atau tidak.

Menariknya, ekspresi cemberut tidak benar-benar meninggalkan tujuan material dari pose-pose yang sudah ada sebelumnya. Seperti duck face, pose ini dimaksudkan untuk memamerkan bibir seksi dan lirikan mata yang menggoda. Berbeda dari duck face, keinginan itu disampaikan secara acuh tak acuh. Bagi cewek gaul generasi sekarang, kamu haus perhatian jika secara terang-terangan berdandan flawless dan berpose sekeren mungkin.

Kamu bisa mengamati sentimen ini tak hanya dari pose saja. Seperti yang ditunjukkan oleh tren “instagram kasual”, penampilan yang dipermak sedemikian rupa telah disingkirkan oleh penampilan apa adanya yang… juga diatur sebagus mungkin. Selfie ring-light sudah ketinggalan zaman, dan lebih keren mengunggah foto nge-blur yang artistik. Riasan cetar dan rambut ikal yang tertata rapi tak lagi diminati, sebab makeup belepotan dan gaya rambut acak-acakan dinilai lebih atraktif. Persetan dengan usaha tampil cantik - sekarang orang berusaha keras agar terkesan masa bodoh. Ironis, tapi bukankah itu inti tren pose cemberut?

Kalau duck face diibaratkan girlboss yang gaya hidupnya bak sosialita, pose cemberut bagaikan perempuan yang jengkel dengan segala permasalahan di dunia ini. Mereka tetap ingin tampil seksi, tapi mereka sadar berdandan heboh tidak seksi sama sekali.

Kebiasaan kita pamer diri di medsos penuh dengan rekaan, tapi secara tidak disengaja juga mengungkap sesuatu yang lebih personal dari diri kita. Itu mengungkapkan ketakutan, keinginan dan hasrat untuk eksis di dunia, sehingga tidak mengherankan apabila rasa lelah kita muncul di dalamnya. Di saat pose duck face yang sempurna terasa begitu melelahkan, sudut bibir kita tak terelakkan akan tertarik ke bawah membentuk ekspresi cemberut.