Pandemi Corona

Trump Positif Tertular Covid-19, Netizen Tiongkok Anggap Presiden AS kena Karma

Bagi masyarakat Tiongkok, Trump adalah musuh bersama karena berulang kali menyalahkan Cina sebagai biang kerok pandemi global.
Trump Positif Tertular Covid-19, Netizen Tiongkok Anggap Presiden AS kena Karma
Presiden AS Donald Trump saat menggelar jumpa pers di Gedung Putih. Foto oleh  MANDEL NGAN / AFP

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, beserta ibu negara Melania Trump, positif tertular Covid-19, karena salah satu penasehat senior sang presiden sakit lebih dulu. Keduanya saat ini menjalani karantina mandiri. Kabar ini mengguncang publik AS, mengingat pilpres tak sampai dua bulan lagi. Harga minyak anjlok, bursa efek pun turut rontok.

Namun, ada satu negara yang relatif gembira mendengar kabar tersebut, yakni Tiongkok. Sebagian netizen Cina mengungkapkan keheranan, tapi lebih banyak yang gembira melihat orang nomor satu AS tertular Covid-19.

Iklan

Informasi soal Trump menjadi trending topic utama sejak pagi di Sina Weibo, medsos mirip Twitter khusus Tiongkok. Trump dianggap kena batunya, karena enam bulan terakhir rutin mengkambinghitamkan Tiongkok sebagai penyebab pandemi global.

“Dia kan dari dulu menyebut Covid ‘penyakitnya Cina’, akhirnya kena karma juga,” seperti ditulis Xin Fei Yang, salah satu pengguna Weibo. Komentator lain menganggap Trump memang hanya tunggu waktu tertular Covid-19, karena menyepelekan lockdwon dan enggan pakai masker.

“Ketika dunia berusaha melakukan lockdown, dia masih saja sibuk menjelek-jelekkan orang Cina dan menganggap remeh Covid. Sekarang dia bakal merasakan sendiri kalau karantina mandiri tidak enak,” merujuk pada unggahan pengguna sina weibo lainnya yang mendapat ribuan like.

Hubungan AS-Tiongkok kembali memburuk selama setahun terakhir, meski perang dagang mereda. Diplomat dan pejabat kedua negara saling serang, bahkan beberapa konsulat tutup sebagai aksi balasan. Trump beberapa kali secara terbuka menyalahkan Tiongkok sebagai biang kerok penyebaran Covid-19, serta menganggap Beijing memanipulasi data penularan.

Trump mengumumkan sendiri kalau dia dan istrinya positif Covid lewat akun Twitter pribadi pada Jumat (2/10) dini hari waktu setempat. Pengumuman itu berasal dari hasil tes swab yang dia jalani, setelah penasehat kepercayaannya, Hope Hicks, lebih dulu tertular Covid-19. Hicks dan Trump sedang intens bepergian bersama selama masa kampanye. Sejauh ini, 7,3 juta orang Amerika Serikat positif corona, dengan 207 ribu pasien meninggal, membuat Negeri Paman Sam menjadi yang terdampak pandemi paling parah di Planet Bumi.

Iklan

Saat menjalani debat dengan capres Partai Demokrat Joe Biden, Trump beberapa kali mengejek lawannya karena berlebihan memakai masker. Selama momen debat itu, Trump dan seluruh stafnya tidak menggunakan masker. Sebaliknya, Biden dan staf kampanye Partai Demokrat yang hadir semua menggunakan masker dan duduk menjaga jarak.

Beberapa jam sebelum positif tertular Covid-19, saat jamuan makan malam resmi Trump juga sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pandemi ini akan berakhir segera. “Tahun depan akan gemilang buat Amerika Serikat,” ujarnya.

Selain ejekan dan cemoohan dari netizen Tiongkok, kabar Trump tertular Covid-19 digoreng media Cina dengan bumbu-bumbu konspirasi. Ada beberapa pengamat, saat diwawancarai media, menuding pengumuman sakit ini merupakan taktik Trump agar pilpres November mendatang ditunda, mengingat polling menunjukkan Biden sementara unggul.

“Bagi netizen Tiongkok, tertularnya Trump membuat mereka yakin kebijakan penanganan Covid-19 di negaranya jauh lebih baik di Amerika Serikat. Itu kenapa mereka terkesan menyambut gembira kabar ini,” kata Stanley Rosen, pakar politik spesialis hubungan AS-Tiongkok dari University of Southern California, saat dihubungi VICE News.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News