YouTuber asal Tiongkok Li Ziqi dicintai dunia karena video-videonya mampu menenangkan hati dan pikiran para penonton. Perempuan peraih Rekor Dunia Guinness ini mengajak penonton menikmati ketenteraman hidup di pedesaan, jauh dari hiruk pikuk kota.
Namun, sudah lama tidak terdengar kabar darinya. Para penggemar mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi padanya, dan mengapa dia tak kunjung mengunggah video baru. Setelah sebulan lebih menghilang, sang vlogger tiba-tiba membuat postingan yang mengatakan dia melayangkan aduan ke polisi pada 30 Agustus. Tak ada penjelasan lebih lanjut tentang itu, sehingga menimbulkan spekulasi di kalangan subscriber bahwa dia terseret persoalan hukum.
Videos by VICE
“Mbak Qi, ayo bikin video baru lagi,” seorang penggemar meninggalkan komentar di profil Weibo-nya pekan lalu. Di platform mikroblog asal Tiongkok, Li memiliki lebih dari 27 juta pengikut. “Cepat bikin, ya. Aku sangat membutuhkan ketenangan.”
Di kanal YouTube, Li membagikan video gaya hidup tradisional kepada 16 juta subscriber-nya. Dia berkebun, memasak dan membuat kerajinan tangan di sebuah desa provinsi Sichuan. Kehidupan tenang yang ditangkap dalam videonya telah bergema secara global, sementara dunia berjuang menghadapi pembatasan wilayah. (Kritikus restoran New York Times bahkan menjuluki Li “ratu karantina”.)
Perempuan 31 tahun itu juga dinobatkan sebagai duta budaya tradisional Tiongkok. Profil Li merupakan kanal berbahasa Mandarin paling populer di YouTube, padahal platform berbagi video ini diblokir di negara asal. Di dalam negeri, dia mengumpulkan 55 juta pengikut di Douyin — aplikasi TikTok versi Cina.
Li sudah dua bulan lebih tidak mengunggah video baru, tak seperti biasanya di mana selalu ada satu video yang muncul setiap bulan. Video terakhirnya pada Juli lalu mempertontonkan Li membuat garam di pabrik tradisional.
Meskipun banyak yang berspekulasi tentang masa depan karier Li sebagai influencer, penggemar tetap bersabar menunggu vlogger favorit mereka comeback.
“Sudah dua bulan kamu tidak ada kabar,” bunyi komentar pengguna YouTube dalam bahasa Arab. “Kami merindukan karyamu yang brilian.”
Tim Li belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, tapi mengisyaratkan dia tengah menghadapi sejumlah tantangan.
Dalam postingan Weibo pada 26 Agustus, asistennya menyampaikan Li terlalu berdedikasi memproduksi konten sehingga “banyak masalah dunia nyata yang terabaikan”. Karena itu Li menyisihkan waktu untuk menyelesaikan masalah. Dia menambahkan, Li perlu “mempelajari semua jenis pengetahuan dan teknik” setelah memutuskan berhenti sekolah dulu.
Sejak itu, Li berinteraksi dengan penggemar di platform media sosial Oasis dan jarang memposting di akun Weibo-nya. Di masa lalu, YouTuber itu hanya sesekali memberi update di Oasis.
Pada 30 Agustus, Li mengunggah foto sedang melapor ke kantor polisi. Dalam balasan komentar di bawah postingan, dia menulis, “Saya selalu meminta pengacara mencatat segalanya, ini sangat menyeramkan! Kapital memang memiliki trik yang bagus!” Istilah kapital biasanya merujuk pada bisnis besar. Komentar tersebut dihapus tak lama kemudian.
Dalam postingan Weibo lain, asisten mengungkapkan Li sedang berurusan dengan perusahaan pribadinya dan pihak ketiga. Namun, dia tidak memberi alasan lebih rinci.
Postingan-postingan ini semakin memperkuat dugaan adanya perselisihan bisnis. Kepemilikan Li yang kecil atas perusahaan yang menggunakan namanya menjadi pusat perhatian blogger keuangan. Penyedia data bisnis Tianyancha membeberkan Hangzhou Weinian, perusahaan manajemen influencer yang menjalankan iklan medsos Li dan mengelola merek makanannya, memiliki 51 persen dari Sichuan Ziqi Culture Communication, sedangkan Li hanya memegang 49 persen saham.
Li merupakan influencer paling laris bagi Weinian. Bihun siput instan Li sangat populer sampai-sampai merek itu mengumumkan rencana pembangunan pabrik tahun lalu.
Tahun ini, Weinian menerima investasi dari ByteDance, perusahaan induk Douyin dan TikTok.
VICE mengirim permintaan berkomentar melalui situs web Hangzhou Weinian pada Senin, tapi tidak menerima balasan.
Dirawat oleh kakek-neneknya di desa provinsi Sichuan, Li berhenti sekolah pada usia 14. Menurut profil People’s Daily, dia bekerja sebagai pelayan restoran dan DJ kelab malam sebelum akhirnya menjadi YouTuber.
Pada 2012, dia pulang ke kampung halamannya untuk merawat nenek yang sakit. Di sana, dia menjalani bisnis toko online. Li baru menyeriusi dunia video pada 2016. Itu pun untuk mengiklankan produknya. Dulu dia merekam dan mengedit semua videonya sendirian. Li baru mempekerjakan tim kecil beberapa tahun kemudian.
Walaupun sudah lama tidak mengunggah video baru, postingan Li di Oasis tampaknya menunjukkan dia baik-baik saja. Dia memamerkan foto sayuran yang baru dipetik dari kebun, juga dirinya yang sedang merekam lagu di studio dan bermain bumper car.
Follow Viola Zhou di Twitter.