FYI.

This story is over 5 years old.

Advertorial

Mungkinkah Seorang pelari Menuntaskan Maraton Tak Sampai 2 jam?

Berbagai pihak terus berupaya memecahkan rekor dunia Dennis Kimetto yang berhasil menuntaskan maraton 2 jam lebih dua menit.

Banyak yang mengira menuntaskan lari maraton di bawah dua jam tidak masuk akal. Berlari lebih dari 10 kilometer jelas butuh tenaga luar biasa. Peluangnya hanya 3 persen untuk mengalahkan rekor dunia milik Dennis Kimetto dari Kenya yang pernah menyelesaikan maraton dengan catatan waktu 2:02:57. Nike merasa tertantang, sesuatu yang tidak mungkin ini adalah impian masa depan olah raga. Untuk meraih impian ini Nike bekerja sama dengan ahli olah raga dan sains dengan pendekatan menyeluruh bagi atlet, sistem pelatihan, asupan nutrisi, dan pembiasaan atlet pada lingkungan. Program dinamai Breaking2 ini memberi kesempatan untuk eksplorasi apakah memungkinkan untuk dicapai atau tidak. Proyek ini adalah misi Nike yang sangat penting, menginspirasi dan inovasi bagi semua atlet di Planet Bumi. Untuk menembus dua jam maraton diharuskan memotong 7 detik di 42.16481 km. Bahkan untuk pelari terbaik dunia ini lompatan yang cukup masif. Nike meluangkan waktu yang cukup lama untuk mencari tiga atlet yang sempurna untuk misi ini. Eliud Kipchoge dari Kenya, bersama pelari Ethiopia Lelisa Desisa, dan Zersenay Tadese asal Eritrea, terpilih menjadi 'kelinci percobaan' untuk 'mission impossible' ini.

Iklan

Eliud Kipchoge

Eliud Kipchoge, 32 tahun, lahir 5 November di Kapsisiywa, Kenya. Eluid mulai lari setelah lulus SMA yang dilatih oleh Patrick Sang, pelatihnya sekaligus mentor sampai saat ini, ia telah meraih beberapa medali di tingkat kejuaraan Olimpiade dan dunia. Di tahun 2003, Eliud awalnya berkiprah di lari jarak jauh dan menyetak rekor dunia junior di lomba 5000 meter di kejuarann Cross country dunia IAAF. Masih di tahun yang sama Eluid menjadi juara dunia di kejuaraan dunia atletik. Sedangkan 2012 mencapai waktu terbaik half-maraton di 59:25. Di ranah Olimpiade, Eliud meraih medali perunggu di cabang lari 5000 meter, Olimpiade 2004 Atena, medali perak di cabang yang sama, Olimpiade Beijing 2008. Medali yang terakhir dicapai adalah emas di cabang maraton pria, Olimpiade Rio de Janero 2016. Ia mengalahkan rekor terbaiknya sendiri dengan 5 detik setelah menang di Marathin Berlin dengan waktu 2:04:00. Bahkan pada tahun 2016, ia meraih lebih baik dari sebelumnya, dengan waktu 2:03:05 di ajang maraton London.

Zersenay Tadese

Zersenay Tadese, 34 tahun, lahir Februari 8 di Adi Bana, Eritrea. Medali perunggu yang diraihnya di cabang lari 10,000 meter di Olimpiade atena 2004 menjadi medali pertama bagi negaranya. Iapun juga atlet pertama dari negaranya yang memenangkan kejuaraan dunia di cabang lari 20 kilometer IAAF 2006.

Zersenay memegang kejuaraan dunia maraton sepanjang kurun 2006-2009 dan menang lagi di tahun 2012. Ia memegang rekor di Lisbon half marathin pada tahun 2010 dan meraih medali emas, perak dan perunggu di kejuarann cross country IAAF. Zersenay turut berpartisipasi dalam semua Olimpiade sepanjang kurun 2004 hingga 2016. Tahun 2009, Zernay menjadi orang kedua yang pernah meraih juara dunia sebanyak tiga kali di tiga nomor yang berbeda di tahun yang sama. Saat ini ia memegang rekor dunia half-maraton dengan torehan waktu 58:23. Saudaranya Kidane Tadase juga seorang atlet lari jarak jauh profesional.

Lelisa Desisa

Lelisa Desisa, 26 tahun lahir January 14 in Shewa, Ethiopia. Di awal karirnya Leslie fokus di kompetisi lari jalanan. Pada tahun 2010 ia melakukan terbosoan setelah lari 60 menit, posisi ketiga di Zayed Internasional half marathin. Dia juga meraih juara di kompetisi bergengsi seperti Boilermaker 15k, Cherry Blossom 10 miler, Bolder Boulder 10k dan delhi haf marathin. Leslie mengawali karir marathinnya dengan waktu 2:04:45 di Dubai maraton 2013. Leslie menjuarai Maraton Boston 2013, karena insiden nbom yang terjadi, ia kembalikannya medalinya ke kota Boston untuk menghormati semua korban bom. Di Boston Marathon ia kembali juara dengan waktu 2:09:17 dan juara kedua di 2016.

Nike selalu mau menembus batas dan ide ini sudah tercetus beberapa kali. Dengan dukungan kebatinan dalam berlari, Nike telah bekerja membangun sebuah solusi sepatu spesifikasi untuk maraton sejak 2013. Satu tahun kemudian wacana ini menjadi komitmen penuh untuk memecahkan rekor 2 jam marathon, sejak itu formasi tim sukses Breaking2 terbentuk. Anggota tim terdiri dari ahli kelas dunia dalam bio kimia, pelatihan, desain, engineering, mutu materi, nutrisi dan psikologi dan fisiologi olah raga. Tim ini akan menggarap sampai detail dari keadaan cuaca sampai seragam olah raga (jersey) dan membawa Eliud, Lelisa dan Zersenay memaksimalkan potensi mereka. Waktu dan lokasi percobaan lari maraton ini akan diumumkan segera oleh Nike.