FYI.

This story is over 5 years old.

Panduan Televisi VICE

Memahami Perang Gaya Baru lewat Tayangan ‘Cyberwar’

Saban Selasa malam, acara ini akan tayang di JawaPosTV. Dalam tiap episode, rekan kami di VICELAND mengulas kasus-kasus peretasan dan serangan siber paling berbahaya 10 tahun terakhir.

Pada 2016, peretasan dan pencurian data semakin dianggap lumrah. Kebutuhan untuk menyewa konsultan antiperetas, serta menyiapkan perangkat keamanan siber, sekarang menjadi kebutuhan bukan cuma pemerintah—melainkan juga politikus, akademisi, eksekutif perusahaan, hingga orang biasa. Privasi data kita bisa terancam kapan saja bila tidak hati-hati.

Peretasan bukan masalah yang akan berlalu begitu saja. Zaman ini ditandai dengan semakin massifnya konektivitas internet dan perangkat teknologi. Artinya, siapapun asal terhubung dengan Internet, dapat menjadi korban. Pakar pun meyakini di masa yang tak lama lagi menjelang, peperangan akan memanfaatkan komponen serangan siber. Saluran televisi VICE, SBS VICELAND menghadirkan satu acara khusus untuk mengulas serba-serbi peretasan bertajuk Cyberwar.

Acara ini dipandu oleh Ben Makuch, mantan editor situs teknologi Motherboard. Selain peretasan, Cyberwar sekaligus membahas upaya memata-matai negara atau korporasi dan penyerangan siber yang pernah dilakukan di dunia nyata, kadang langsung dari pelakunya.

Dalam salah satu episode, Makuch mendatangi peretas asal Cina dan Rusia. Mereka adalah tentara bayaran di era Internet, yang berusaha menjual data penting atau memata-matai negara lain atas suruhan rezim tiran. Makanya, supaya kita makin sadar pentingnya privasi dan keamanan digital, kalau bisa tiap Selasa malam, pukul 22.00 WIB di JawaPosTV, pantengin terus tayangan Cyberwar.