Drama YouTube

Begini Cara YouTuber Menjadikan Video Permintaan Maaf Sebagai Genre Baru

Video permintaan maaf di YouTube memang sengaja dibuat untuk mendatangkan banyak subscriber baru.
Bettina Makalintal
Brooklyn, US
a screenshot of beauty vlogger jaclyn hill in her apology video "my lipsticks," to the left of a screenshot of james charles in the video "tati"
Screenshots via YouTube

YouTuber kontroversial James Charles terlalu sering menghela napas di “ tati”, video permintaan maaf kepada Tati Westbrook yang kini telah dihapus, sampai-sampai ada orang yang iseng membuat video berjudul “ James Charles’ apology but every time he sighs it zooms in on his face”. Video editan ini memperbesar wajah sang beauty guru hingga enam kali dalam waktu 45 detik saja. James membuat video permintaan maaf ini setelah Tati, mantan sahabatnya, menuduh dia melakukan kerja sama sponsor mencurigakan dan memanipulasi seksualitasnya. Dalam dunia YouTube, video permintaan maaf semacam ini cenderung dikasih judul samar-samar. Tujuannya agar orang menonton video mereka supaya tahu apa yang dibicarakan (walaupun isinya paling enggak jauh-jauh dari desahan dramatis doang).

Iklan

Pengguna YouTube bisa langsung tahu konten itu video permintaan maaf dengan melihat judulnya saja. Ada yang lebay (video “ everything i had wish i said a long time ago” berdurasi satu jam dari Raw Alignment, YouTuber vegan yang ketahuan makan daging), ada juga yang singkat (video Logan Paul “ So Sorry..” yang cuma 1:44 menit, atau “ My Response” berdurasi 1:36 menit dari gamer PewDiePie setelah dia mengucapkan n-word saat siaran langsung). Namun, video kayak begini seringkali menggunakan istilah yang enggak jelas sama sekali. Contohnya, video Jeffree Star “ RACISM.” yang dibuat setelah vlogger kecantikan ini ketahuan suka melontarkan ujaran rasis. Penonton terpaksa menonton untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, seperti “ Addressing All the Hate We've Received” dari Cole dan Sav usai mengunggah video April Fools yang membohongi anak mereka telah membuang anjing peliharaannya.

Isi videonya pun sama saja. Terlalu banyak tarikan napas pula. Bedanya, bagi vlogger brengsek macam Logan Paul—yang pernah mengunggah video berisi mayat sewaktu mengunjungi Hutan Aokigahara di Jepang—dia lebih memilih pakai thumbnail berlinangan air mata supaya kelihatan menyesal. Beda lagi sama beauty guru. Mereka biasanya akan mengenakan makeup tipis-tipis supaya enggak berantakan pas nangis. Setelah twit rasisnya terkuak, Laura Lee lebih sering menyeka air matanya ketimbang meminta maaf. Lucunya lagi, sama sekali enggak ada air mata yang menetes dari matanya.

Iklan

Mereka mungkin ingin videonya terasa lebih alami kalau enggak ber-makeup tebal dan sering menghela napas. Tapi masalahnya, orang enggak sebodoh yang mereka kira. Penonton sudah kenyang menyaksikan hal-hal konyol seperti itu. Oktober lalu, YouTuber Jacksfilms membuat parodi “ I’m an Apology Video for Halloween” untuk menyindir betapa mirip video-video ini.

Kurang dari sebulan setelah James Charles dan Tati Westbrook dinobatkan sebagai “ Messy Bitch penuh drama”, dunia kecantikan di YouTube lagi-lagi diguncang oleh polemik baru. Kali ini, sumber keributannya datang dari Jaclyn Hill yang belum lama mengeluarkan produk makeup. Responsnya jauh dari kata positif. Jaclyn Cosmetics resmi diluncurkan pada 30 Mei, tetapi Hill malah membuat video permintaan maaf dua minggu kemudian. Video “ My Lipsticks” yang berdurasi 14 menit telah ditonton lebih dari 5,4 juta kali dalam seminggu terakhir.

Hill adalah salah satu beauty influencer terkenal di YouTube. Sejauh ini, dia memiliki 5,9 juta subscriber dan 6,2 juta pengikut di Instagram. Para penggemar berharap makeup keluarannya bakalan bagus banget, tapi ternyata lipstik yang baru mereka beli malah sudah rusak dan tergores. Banyak yang menemukan bulu putih atau gumpalan aneh di lipstiknya. Bahkan, ada juga yang mengklaim bibirnya dipenuhi ruam, bengkak dan lecet setelah mencobanya.

Lebih dari 22 ribu orang yang menandatangani petisi penarikan lipstik Hill pasti sudah menduga kalau dia akan membuat video “My Lipsticks”. Dalam video itu, dia malah menyalahkan pabriknya. Sungguh ironis mengingat beberapa lipstik Jaclyn Cosmetics diberi nama “Control Freak” dan “Perfectionist”, padahal produknya gagal total. Dan tampaknya, permintaan maaf Hill enggak berhasil meyakinkan para penonton. Buktinya, jumlah dislikenya enggak jauh berbeda daripada like. Konsep video Hill sama kayak video permintaan maaf lainnya di YouTube. “Starter pack video permintaan maaf: pakai hoodie, rambut berantakan dan enggak makeup-an,” bunyi komentar teratas.

Iklan

Jauh sebelum YouTuber terkenal, video macam ini terdengar lebih tulus. Berhubung sudah populer sekarang, mereka seakan-akan menjadikan jenis video tersebut sebagai peluang ditonton lebih banyak orang. Logan Paul kini sudah di-subscribe 19 juta orang, walaupun belum seberapa jika dibandingkan dengan jumlah subscriber PewDiePie yang mencapai 96 juta. Memanfaatkan ketenarannya, Logan Paul menjual jaket, Jaclyn Hill menjual lipstik dan Tati Westbrook menjual suplemen kecantikan.

Di YouTube, video permintaan maaf juga sudah menjadi produk tersendiri. Selalu ada video baru yang diunggah setiap kali YouTuber ternama menjual sesuatu. Jenis video ini dinilai sebagai alat memperbaiki reputasi yang rusak. Syukur-syukur videonya jadi perbincangan hangat. Orang-orang yang awalnya enggak tahu siapa itu Tati Westbrook atau James Charles jadi kenal mereka setelah dramanya diliput di media, seperti New York Times.

Akan tetapi, skandal di YouTube tak berhenti sampai di situ saja. Meskipun mereka sudah membuat video permintaan maaf, YouTuber lain biasanya tergerak untuk menganalisis videonya atau bahkan membuat video reaksi dari permintaan maafnya. Tak hanya itu, ada juga orang-orang yang niat mengumpulkan video terbaik sampai terburuk (misalnya seperti video “ youtubers apologies but its only the bs parts”) dan membuat meme (contoh, “ Apology Videos as Zodiac Signs”). Video permintaan maaf dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya akan terus diputar tanpa henti dengan fitur auto-play. Kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menonton video yang mirip.

Iklan

Skandal tak hanya menghasilkan meme, tetapi juga format video baru yang bisa memberikan momen bagi para YouTuber dengan sedikit subscriber. Drama besar seperti ini bisa menarik perhatian lebih ke kanal mereka. PopLuxe mengamati lipstik pakai mikroskop dalam video “ Jaclyn Hill Lipsticks UNDER A MICROSCOPE + DESTROYED + BLACK LIGHT”, sementara Kaur Beauty menganalisis lipstiknya dari perspektif medis dalam “ STUDENT DOCTOR: JACLYN HILL LIPSTICKS AND PUBLIC HEALTH.” Haus akan like dan ditonton banyak orang terpampang dengan sangat jelas.

Ini masuk akal, kalau kita melihat jumlah penontonnya. Video reaksi “ THE TRUTH ABOUT JACLYN HILL COSMETICS…” dari RawBeautyKristi, misalnya, ditonton 3,6 juta kali dalam waktu kurang dari dua minggu padahal subscribernya hanya ada 667 ribu orang. Bisa dibilang video itu menjadi konten tersukses untuknya.

Video permintaan maaf dan berbagai parodinya memang disengaja dan enggak bisa kita hindari. Mungkin itulah mengapa kita merasa videonya terlalu dibuat-buat dan sulit dipercaya. Dalam konteks skandal yang lebih besar, video semacam ini lebih mirip reality show yang buruk. Arc naratifnya menampilkan konflik yang terus berkembang sampai mereka akhirnya berteman kembali, sementara penonton merasa harus terus mengikuti keseharian artis-artis problematik karena mereka sudah minta maaf. Kita memiliki penjahat utama dan tokoh minor di sini, dan semua orang berusaha merebut momentum meskipun hanya untuk sepersekian detik saja.

SocialBlade, situs web yang memantau statistik YouTube, menunjukkan Hill mendapatkan beberapa ribu subscriber baru sejak video “My Lipstick” tayang. Kok bisa? Video permintaan maaf kan memang dimaksudkan untuk menaikkan jumlah subscriber, gitu aja terus sampai lebaran kuda.

UPDATE 19/6/19: Sebulan setelah mengunggah (kemudian menghapus) video permintaan maafnya, James Charles kembali ke YouTube.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.