TV

Serial TV M. Night Shyamalan 'Servant' Digugat, Konon Jiplak Film dari 2013

Sutradara Francesca Gregorini mengklaim serial horor yang tayang di Apple TV+ itu mencontek habis cerita filmnya 'The Truth About Emanuel', cuma diubah sudut pandangnya jadi lelaki.
Bettina Makalintal
Brooklyn, US
Serial TV M. Night Shyamalan 'Servant' Digugat, Konon Jiplak Film dari 2013
Screenshot Servant dan The Truth About Emanule via trailer YouTube. 

M. Night Shyamalan, sutradara horor legendaris, menjadi produser sekaligus menyutradarai Servant, sebuah serial yang tayang di layanan streaming Apple TV+. Serial bergenre horor/thriller ini bercerita tentang pasangan muda yang anak lelakinya meninggal. Mendiang anak itu, diyakini sang ibu yang berduka, terlahir kembali dalam boneka yang bergerak laiknya manusia. Cerita menjadi tambah seram tiap episode, karena tindak-tanduk boneka bayi yang punya sifat jahat—tentu lengkap dengan sekian plot twist yang jadi ciri khas cerita M. Night Shyamalan.

Iklan

Berdasarkan laporan media, Servant disambut baik oleh petinggi Apple TV+ dan penonton uji coba, sehingga langsung dapat perpanjangan season 2, saat belum resmi tayang.

Seharusnya Servant bisa menjadi cerita sukses kembalinya M. Night Shyamalan ke industri hiburan, setelah serangkaian filmnya sempat jeblok di pasaran. Namun satu masalah segera mencuat: berdasarkan laporan the Atlantic yang tayang pekan lalu, alur cerita Servant dituding menjiplak habis-habisan sebuah film yang tayang pada 2013 berjudul The Truth About Emanuel.

Tudingan itu disampaikan sutradara Francesca Gregorini yang menggarap The Truth About Emanuel. Berdasarkan salinan gugatan yang diperoleh Deadline, Gregorini mendaftarkan tuntutan pelanggaran hak cipta kepada Apple, Shyamalan, produser Servant Tony Basgallop, serta rumah produksi milik Shyamalan Blinding Edge Pictures. Tak cuma meminta ganti rugi, Gregorini sekaligus menuntut penayangan Servant dihentikan sepenuhnya.

Apabila dua film tadi dibandingkan, memang terasa kesamaan di sana-sini. The Truth About Emanuel tayang perdana di Festival Film Sundance, tujuh tahun lalu. Dibintangi Jessical Biel, Alfred Molina, dan Kaya Scodelario, alur utama film tersebut muncul dalam berbagai momen sembilan episode Servants. Bahkan, merujuk Gregorini, bukan cuma plot yang mirip. Namun cara menampilkan kejutan, sudut pengambilan kamera, sampai musik latar yang dipakai tim Shyamalan menyerupai filmnya. Bedanya, Servant mengubah sudut pandang cerita dari sisi sang ayah, bukan ibu seperti film garapannya.

Iklan

"Penjiplakan ini menggambarkan masih maraknya ketidakadilan gender dalam industri hiburan," kata Gregorini dalam keterangan tertulis.

The Truth About Emanuel adalah cerita yang terinspirasi pengalaman pribadi Gregorini saat menjalani peran sebagai ibu. Penjiplakan itu, menurut sang sutradara, membuatnya terhina dua kali. "Sebab, cerita ini saya bayangkan sebagai kisah mengenai perjuangan seorang perempuan," ujarnya. Sementara Servant disutradarai dan ditulis naskahnya oleh tim yang semuanya lelaki. Tokoh utama serial itu adalah dua lelaki yang melihat seorang perempuan lambat laun dianggap gila. "Karenanya, saya menganggap penjiplakan ini selain tak bermoral, juga sangat mengganggu."

Dalam ulasan terpisah, beberapa media yang berkesempatan nonton Servant lebih dulu menyorot kuatnya sudut pandang lelaki pada serial horor tersebut. Tidak ada sama sekali simpati karakter lelaki terhadap perempuan yang merasakan kehilangan anak.

"Bisa dibayangkan betapa banyak petinggi lelaki di Hollywood yang enteng saja menjiplak dan memarjinalisasi sebuah cerita yang sebenarnya ingin menggambarkan pengalaman riil perempuan," demikian kutipan lain dari gugatan Gregorini.

Kasus ini bukan pertama kalinya Shyamalan dituding menjiplak karya orang lain. Pengarang Margaret Peterson Haddix bersama penerbitnya Simon & Schuster sempat menuding plot film The Village sangat mirip novel Haddix bertajuk Running Out of Time yang terbit pada 2004. Mari kita lihat jalannya gugatan ini di pengadilan, untuk memastikan apakah argumen soal gender dipertimbangkan majelis hakim saat mengadili kasus dugaan penjiplakan.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US