FYI.

This story is over 5 years old.

Industri Pernikahan

Industri Foto 'Prewed' Paling Gila Sedunia Bisa Kalian Temukan di Cina

Mulai dari tema pantai eksotis, bangsawan, cerita dongeng, sampai James Bond. Melakoni foto prewedding semakin dirasa 'wajib' dalam budaya pernikahan di Tiongkok.
Semua foto oleh Olivia Martin-McGuire.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia .

Melibatkan studio mahal, dekorasi yang rumit, dan seluruh kru penata gaya, penata rias, dan fotografer, kalian akan terkejut saat melihat betapa besarnya perputaran uang dalam bisnis foto pra-pernikahan (atau biasa disebut prewed) di Cina. Semuanya serba heboh. Foto prewedding ini terasa heboh untuk perekonomian lokal, heboh untuk pasangan yang terlibat, apalagi banyak orang sengaha menghabiskan tabungan mereka demi pemotretan yang dipersiapkan setahun sebelum hari-H pernikahan. (Menurut beberapa laporan, bahkan ada pasangan yang mengeluarkan US$1 juta demi melakukan pemotretan di Antartika.)

Iklan

Industri foto prewed di Tiongkok juga heboh dalam urusan fantasi. Fotografer dan mempelai bisa berkolaborasi menghadirkan tema-tema tak biasa. Mulai dari pemandangan pantai eksotis, kerajaan, dan dongeng, hingga seakan-akan jadi pemeran film James Bond. Kemudian, gara-gara efek popularitas serial Downton Abbey, pasangan kelas menengah Cina—yang terinspirasi oleh serial soal bangsawan Inggris tersebut—terbang ke kota penuh aristektur klasiuk di Inggris seperti Oxford, Cambrige, Brighton, York, dan Cornwall’s Land’s End untuk dipotret sebelum pesta pernikahan.

Fotografer Australia yang tinggal di Shanghai, Olivia Martin-McGuire, tertarik mendalami industri ini empat tahun lalu. Dia tak sengaja melihat pasangan calon pengantin dan fotografer mereka berlari di sekitar taman pusat kota. Sejak itu, dia berusaha memahami kenapa orang Tiongkok sudah seperti terobsesi membuat foto prewed yang gila, mahal, dan bombastis. VICE ngobrol bersama Martin-McGuire tentang buku koleksi fotonya, China Love. Tema utama buku ini adalah mendokumentasikan ketegangan, kegembiraan, dan estetika yang menjadi bagian penting dalam tren industri pernikahan di Negeri Tirai Bambu.

Pasangan yang foto prewed sengaja naik ke puncak gunung di Guilin, Cina. Semua kru foto juga terpaksa ikut mendaki gunung yang sama.

VICE: Halo, Olivia. Ceritain dong perjumpaan pertamamu sama industri foto prewedding di Cina yang kayaknya gokil banget?
Olivia Martin-McGuire: Saya sudah hidup di Cina selama empat tahun, awalnya bekerja sebagai jurnalis foto. Suatu hari saya sedang jalan ke sebuah gedung untuk liputan, kemudian saya melihat beberapa calon pengantin perempuan berlari menuju gedung yang akan saya tuju. Mereka semua mengenakan sepatu kets dan gaun warna-warni, diikuti segenap penata gaya dan fotografer. Mereka semua tampak terburu-buru dan saya jadi penasaran. Ternyata mereka mau melakoni foto prewed.

Iklan

Beberapa mempelai antre dan menyewa bareng-bareng studio di luar Kota Shanghai, mengubahnya jadi kawasan Santorini palsu, yang terinspirasi lokasi wisata pesisir Yunani.

Saya mulai memotret mereka di jalan-jalan, lalu saya mengunjungi Thames Town, kawasan dengan suasana arsitektur Inggris di luar Shanghai tempat banyak pasangan mengadakan pemotretan prewedding. Saya memandang industri ini sebagai jendela untuk memahami budaya penduduk negara yang sangat rumit ini. Dari prewed, awalnya kita bisa melihat aspirasi kelas menengah setempat, [tapi] kenapa belakangan prewed jadi terasa amat penting bagi semua orang, dari latar kelas sosial apapun? Mengapa orang-orang dewasa mengenakan kostum dan berpose di depan latar-latar fantastis? Dan mengapa mereka mau menghabiskan banyak uang cuma buat foto?


Tonton dokumenter VICE soal stigma dan diskriminasi terhadap para 'perempuan sisa' di Cina, yakni mereka yang berusia lebih dari 27 tahun dan belum menikah:


Saya sedang menyelesaikan sebuah dokumenter panjang berjudul Double Happiness soal industri prewed di Tiongkok. Rencananya film ini akan tayang pertama kali di The Sydney Film Festival pada Juni 2018.

Atap gedung pencakar langit jadi lokasi favorit mempelai yang ingin foto prewed dramatis.

Apa saja aspek-aspek pemotretan prewedding ala Cina yang berkesan bagimu?
Semacam keseruan yang kayaknya cuma dimiliki orang-orang Cina. Di banyak negara lain, berpose di latar khayalan kayak gitu hanya untuk anak-anak. Sementara di Cina, laki-laki melakukan banyak hal untuk calon pengantin perempuan mereka dalam hal pesta kawinan dan pernikahan. Perempuan diperlakukan seperti putri raja dan selama upacara laki-laki harus mencium kaki mereka.

Iklan

Seluruh negeri komunis telah keluar dari periode yang sangat mengerikan. Delapan puluh juta orang meninggal selama lebih dari 20 tahun Mao Zhedong berkuasa. Selama era yang disebut 'Revolusi Kebudayaan' dulu, penduduk Tiongkok tidak diizinkan untuk dididik atau memiliki pemikiran bebas. Saya tidak yakin apakah orang Barat benar-benar memahami kalau Cina sedang dalam fase berada dalam “negara impian”, sama seperti Amerika saat “American Dream” sedang gencar-gencarnya. Penduduk Cina sekarang sedang ingin sejajar dengan negara maju lainnya.

Makanya sebagian besar foto prewedding di negara ini sebetulnya diambil di ruang kosong pabrik-pabrik raksasa tapi diberi dekorasi mirip serial TV atau tempat wisata mancanegara. Sembilan puluh persen orang Cina tidak memiliki paspor. Seumur hidupnya, mereka tidak akan pernah bepergian ke luar negeri. Dalam foto-foto prewed itulah, orang luar akan bisa memahami sekaligus melihat betapa besar mimpi penduduk Cina melihat bagian-bagian lain dunia. Foto prewed adalah cara praktis mereka menemukan cara lain [keliling dunia].

Pengantin perempuan di hari pernikahannya di pedesaan Cina. Ini seringkali menjadi urusan yang lebih tenang daripada pemotretan pre-wedding, seperti ketika seorang perempuan menikah di Cina, ia meninggalkan keluarga kandungnya untuk bergabung dengan suaminya, memicu kesedihan bagi dia dan orang tuanya.

Di luar aspek visual, apalagi hal menarik yang kamu sorot di seri fotomu soal maraknya prewed mahal di Cina?
Saya ingin menunjukkan sisi lain kebudayaan Cina. [Cina bukan cuma] polusi dan politik dan semua hal buruk. Saya ingin menunjukkan orang-orang dalam balutan busana penuh warna dan kegembiraan. Saya juga berupaya menjelajahi kekuatan fotografi, karena saya melihat betapa pentingnya pemotretan prewedding ini dalam membangun harapan, membangun mimpi baru, dan pastinya membangun kenangan baru bagi penduduk Tiongkok.

Pemotretan yang berlangsung seharian ini terdiri dari pergantian kostum enam kali dan perubahan backdrop; ini berlangsung cepat sekali supaya semua jadwal bisa dikejar.

Satu pasangan di apartemen baru mereka, menghargai keluarga mereka dengan memasakkan sup. Foto pre-wedding mereka tampak di dinding. Di Cina, saat pasangan menikah laki-lakinya harus menyediakan rumah

Seorang calon pengantin perempuan melakukan foto-foto pre-weddingnya di sebuah kolam, sebuah gaya yang populer di Cina. Apapun yang menampilkan kebebasan adalah tema yang umum

Satu pasangan berpose selama pemotretan kelompok untuk pasangan lansia yang menikah pada Revolusi Budaya. Di masa itu, mereka tidak diizinkan pemerintah melakukan foto pre-wedding.