FYI.

This story is over 5 years old.

Gaming

Masalah Banyak Gamer: Tak Kunjung Tamat Main 'Red Dead Redemption 2'

Game simulator koboi dari Rockstar ini bisa dimainin suka-suka kita. Hasilnya belum data Playstation bilang baru 20 persen gamer yang udah tamat memainkan single mode-nya.
Screenshot dari game Plyastation 4 'Red Dead Redemption 2'
Cuplikan gambar: Rockstar 

Saat menulis artikel ini, tepat tiga hari aku menamatkan plot utama Red Dead Redemption 2, game simulator koboi buatan developer Rockstar. Aku mendalami beberapa versi epilog yang bikin puas, dan aku masih terngiang sama momen-momen terakhir itu. Aku pengin banget bisa ngobrol tentang game ini sama banyak orang. Sayangnya, menurut statistik pencapaian Playstation 4, lebih dari sebulan setelah game ini dirilis, hanya 20 persen pemainnya pernah menyelesaikannya. Di Xbox pun angkanya tidak jauh beda.

Iklan

Mungkin banyak teman-temanmu terjebak di pertengahan game, dan mungkin kamu sendiri bahkan sudah menyerah dan mengalihkan fokusmu ke game-game lebih seru kayak Super Smash Bros. Ultimate, yang segera rilis di Nintendo switch. Aku ngerti kok penyebab rasa frustrasimu.

Plot utama Red Dead Redemption 2 butuh belasan jam untuk diselesaikan dan itupun belum menghitung jumlah misi sampingan dan aktivitas enggak jelas yang tentu juga membutuhkan perhatianmu. Perjalanannya memang lambat, banyak animasi terjadi secara real-time, dan aksi-aksi sederhana mengharuskan kamu memencet tombol tanpa akhir.

Aku enggak akan nyalahin kamu kok kalau nyerah di tengah-tengah. Cuma, karena aku sudah menyelesaikan sebagian besar game ini, aku menyarankanmu terus bermain. Berikut tips dari seorang pemain (yakni aku sendiri) yang sudah menghabiskan banyak waktu memburu binatang, memancing, menghindari perjalanan singkat, dan main-main ngasal—tapi tetap berhasil menamatkannya.

Semua itu enggak usah dipusingin. Selesaikan game ini dengan cara apapun yang kamu bisa. Kematian tak akan bisa dihindari Arthur Morgan, sang protagonis yang penuh konflik tapi disayangi para gamer itu.

Secara umum, game ini harus dimainkan dengan cara berikut agar bisa dinikmati: usahakan selalu nongkrong di sekitar camp dan fokus saja pada misi sesuai plot cerita. Keliling sedikit-sedikit kalau kamu mau—perjumpaanmu sama NPC bakal seru kok—tapi mengikuti alur utamanya saja membawamu keliling dunia karena geng Van der Linde berpindah camp beberapa kali.

Iklan

Salah satu kekurangan dari game ini, menurutku, kita dikasih terlalu banyak kebebasan menjelajahi dunianya. Dampak naratif pindah ke sebuah wilayah baru sangat berkurang ketika kamu pernah menjelajahi wilayah tersebut. Lagian, aktivitas baru hanya muncul ketika kita pindah camp, jadi mendingan kamu tunggu ceritanya memandu kamu ke arah wilayah berikutnya daripada kamu menghabiskan waktumu mondar-mandir sambil naik kuda di bab-bab pertama.

Kalau kamu khawatir hanya mengikuti arus utama akan membuatmu ketinggalan kesempatan menjelajahi dunia virtual ini, ada tips lainnya: sabar aja, nanti bakalan ada waktu melakukan semua aktivitas sampingan setelah cerita utamanya berakhir di akhir mode single player. Apalagi kalau kamu masih nongkrong di tempat yang sama setelah menghabiskan belasan jam untuk mencapai titik tersebut.

Seumpama kamu langganan layanan online di console, Red Dead Online merupakan alternatif bagus buat main ngawur jadi koboi yang lagi nganggur. Jadi, game aslinya buat main single player, sementara kalau mau ngaco main aja versi online. Dunianya sama kayak yang di cerita utama, tapi tentu ada elemen naratifnya sendiri dan tambahan kegilaan bermain dengan pemain lain yang cuma pengin tembak-tembakan.

Aku bukannya nyuruh-nyuruh kamu main dengan cara tertentu ya—aku kasih saran ini bagi kalian yang udah mau nyerah sebelum menyelesaikan ceritanya. Kalau kamu mainnya mau santai-santai, itu juga enggak apa-apa.

Rockstar memberi kita kesempatan yang memuaskan untuk menjelajahi game ini. Tapi kalau kamu udah mau nyerah sama Red Dead Redemption 2—udah sana, selesaikan dulu aja jalan cerita single mode campaign-nya. Beneran lho, enggak bakalan rugi.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard