Musik Baru

Lewat Video Lirik Ajaib, Rollfast Melebur Leak Bali dengan Grand Theft Auto

Single baru dari band rock psikedelik asal Bali ini ambisius dan menantang, lagi-lagi ditemani oleh video musik yang tidak kalah absurdnya.
Single Baru Rollfast Grand Theft Atma Melebur Leak Bali dengan Game GTA
Foto dari arsip Rollfast

Lewat single “Pajeromon” yang masuk daftar terfavorit Februari versi redaksi VICE Indonesia, Rollfast sukses mengusung tawaran segar bagi musik rock di tanah air. Band asal Bali itu ternyata kembali menantang pendengar lewat single baru mereka "Grand Theft Atma" dalam bentuk video lirik.

Masih berbekal benang merah yang sama dengan single sebelumnya, "Grand Theft Atma" menggabungkan elemen musik rock, eksperimental, elektronik, bebunyian random, gamelan, dan bermacam kearifan lokal khas Bali. Hasilnya adalah komposisi delapan menit yang siap membawamu menjelajah ranah sonik baru.

Iklan

Dirilis tepat di Hari Pengrupukan—upacara mengusir roh jahat yang dilakukan sehari sebelum perayaan Nyepi—"Grand Theft Atma" membahas pengalaman anggota Rollfast dengan pengleakan, ilmu sakti kerohanian di Bali yang ceritanya diwariskan turun-temurun, biarpun detail kisahnya masih simpang siur, ala mitos atau urban legend.

Aan Trianda, bassist Rollfast mencontohkan jenis obrolan yang sering dia dengar ketika besar di Pulau Dewata. "Wih, di sini tuh dia meninggal karena ilmu hitam," ujarnya, "Jangan pergi ke gang sebelah, ada yang sakti."

Bahkan, Aan dan vokalis Agha Praditya mengaku sempat menyaksikan sendiri praktik ilmu leak. "Kami pernah ngeliat langsung, mobil gak ada drivernya, awalnya kami gak percaya, tapi ya begitulah, terjadi hal-hal begitu," jelas Aan.

Rollfast menyadari kapasitas mereka yang terbatas dan bias mereka ketika membahas perleakan, dan oleh karenanya berusaha menyampaikan topik ini secara lebih ringan. Terinspirasi oleh video game Grand Theft Auto yang populer, Rollfast membayangkan apa jadinya bila game tersebut mengambil setting di Bali. "Mungkin yang terjadi cetik-cetikan, santet-santetan, dan pencurian atma [jiwa dalam bahasa Bali]," kata Aan. Gitaris Bayu Krisna menambahkan, "Di Grand Theft Auto kita mencuri barang, kalau leak kan mencuri jiwa."

1585294350092-GTA-Cover

Visualisasi konsep ini terpapar jelas dalam video lirik “Grand Theft Atma” yang menampilkan karakter CJ dari game Grand Theft Auto berbaring gelisah (kesurupan?), ritual misterius, arwah terbang di atas kuburan, beberapa pemandangan yang khas Bali, perempuan berwajah leak sedang selfie, dan banyak detail absurd lainnya. Semuanya disajikan dalam bentuk 3D modelling, dan memberikan Rollfast sebuah identitas visual yang unik.

Iklan

Namun anak-anak Rollfast jujur mengakui estetika visual baru mereka ini justru muncul dari kurangnya sumber daya (duit) menciptakan video musik yang lebih 'wah'. Keterbatasan ini memaksa Aan yang lulusan arsitektur dan sudah terbiasa menggunakan aplikasi-aplikasi 3D, untuk berswadaya memanfaatkan apa yang dia punya. Hasilnya tidak mengecewakan dan memperkuat pengalaman menikmati materi baru Rollfast.

Semenjak perilisan album debutnya yang lebih lempeng hard rock/psikedelik 70an, Lanes Oil, Dream is Pry pada 2015, Rollfast bertahun-tahun mencoba bereksperimen dengan berbagai jenis musik yang berbeda.

Mulai dari penggunaan kendang, steel drums, hingga manggung di acara-acara seni dan exhibition pun dijajal. Jenis musik yang didengarkan tiap personelnya meluas, itu menjelaskan berbagai warna musik Rollfast sekarang. "Elektronik itu sangat melekat, kita sempet ada fase dugem lah, ya sekarang juga teman-teman masih suka party [tertawa]," ujar Aan. Bayu juga mengaku banyak mendengarkan jazz, funkot dan musik gamelan.

"Grand Theft Atma" adalah buah dari hasil proses pencarian sound baru Rollfast. Lagu yang berdurasi nyaris 9 menit ini memang mungkin tidak akan dinikmati semua orang, tapi bagi mereka yang menginginkan terobosan atau warna baru dalam musik rock berbasis gitar, sangat mungkin Rollfast telah berhasil melakukannya.

Yudhistira Agato adalah staff writer VICE Indonesia untuk berbagai isu seputar musik. Follow dia di Twitter