Ilustrasi aplikasi kencan
Ilustrasi aplikasi kencan oleh tim VICE India
Percintaan

Fungsi Aplikasi Kencan Makin Meluas, Buat Cari Kerja hingga Koordinasi Demo

Fenomena macam ini terjadi di banyak negara. Tak sedikit pengguna yang main aplikasi kencan untuk keperluan selain mencari teman ngobrol dan ngewe.
Shamani Joshi
Mumbai, IN

Awal tahun ini, pegawai marketing Samarth Bhalla mengalami kecelakaan motor sesampainya di Goa. Lututnya lecet, sedangkan temannya yang membawa motor harus dijahit karena dagunya sobek. Lelaki 24 tahun asal New Delhi rencananya ingin liburan sebulan di sana, tapi malah ditimpa musibah. Dia baru pertama kali ke Goa, jadi belum familiar dengan kota itu.

“Rumah sakit yang kami datangi mencurigakan dan tak mampu mengobati luka,” katanya kepada VICE. “Saya akhirnya buka Bumble dan match dengan seorang perempuan. Meski bukan tipeku, saya tetap swipe kanan karena dia dokter. Saya memberi tahu perempuan itu kalau kami terluka, dan menanyakan apakah dia mau bertemu dengan kami. Siapa sangka, dia langsung pergi ke apotek untuk membeli salep dan perban, lalu mengobati luka kami. Dia bahkan tidak minta bayaran!”

Iklan

Walaupun aplikasi kencan online mayoritas digunakan untuk mengusir kesepian selama pandemi, fungsinya sudah berkembang lebih luas. Tak sedikit orang yang main aplikasi-aplikasi ini untuk keperluan selain mencari teman ngobrol dan ngewe.

Ada pergeseran signifikan dari yang semula untuk mencari jodoh menjadi jejaring sosial terbaik bagi orang-orang produktif yang memiliki tujuan lain.

“Berhubung syuting masih dibatasi, tidak ada salahnya membuat portofolio calon model dan orang-orang yang bisa kami casting di suatu kota,” Sanam Soni*, produser casting untuk sebuah agensi di Mumbai. “Aplikasi kencan memudahkan kami mencari mereka karena lokasinya bisa diatur.”

Soni telah mencari talent di berbagai aplikasi kencan online sejak Agustus lalu. Dari Tinder, Bumble sampai Grindr, sudah pernah dia jajal untuk memenuhi kebutuhan klien. “Tak hanya mudah dari segi lokasi. Orang biasanya mencantumkan minat dan keterampilan mereka di aplikasi kencan, serta menggunakan foto terbaik mereka.” Dengan kata lain, biodata di aplikasi kencan bagaikan CV yang mampu mendekatkan kita dengan orang-orang yang dibutuhkan baik secara profesional maupun personal.

Selama dua tahun menggunakan aplikasi kencan, Bhalla memperhatikan peningkatan orang-orang yang match dengannya untuk alasan selain berkencan. “Saya awalnya melihat aplikasi kencan sebagai tempat mencari kenalan,” tuturnya. “Sekarang, ini menjadi cara yang lebih besar untuk membangun koneksi dan berkenalan dengan orang-orang menarik, terutama jika saya bepergian ke kota baru. Pekan lalu, saya match dengan manajer pemasaran merek streetwear yang sedang mencari model untuk majalah terkenal. [Aplikasi kencan] merupakan tempat yang bagus bahkan secara profesional.”

Iklan

Sementara banyak pengguna menerima tawaran profesional di aplikasi kencan, ada juga yang memainkan aplikasi untuk senang-senang.

“Saya pergi ke festival musik psytrance di Goa pada Februari, tapi dealer saya di Goa tidak membalas pesanku. Saya jadi tidak punya asupan buat pesta,” ujar Anushka Sharma*, 21 tahun. “Saya minta tolong ke teman untuk mencarikan hash dan MDMA, tapi tidak ada yang bisa bantu. Saya lalu match dengan lelaki yang bio-nya berbunyi ‘420 friendly’. Saya tanya ke dia punya kontak dealer atau tidak, dan dia menghubungkanku dengan dealer-nya. Saya mendapatkan apa yang kubutuhkan sejam kemudian.”

Faktanya, bisnis pengedaran narkoba menghadapi berbagai hambatan akibat lockdown dan razia, sehingga mereka berusaha bangkit kembali dengan menjelajah aplikasi kencan yang relatif belum tersentuh. Oktober lalu, kepolisian Chennai membongkar jaringan narkoba yang menjual metamfetamin melalui aplikasi kencan untuk orang queer.

Sharma ingat temannya menemukan dealer ganja di Hinge pada November. Oleh karena itulah, dia mencoba cari kontak terdekat melalui aplikasi kencan. Dia hampir tidak pernah main aplikasi kencan sepanjang 2020, tapi ini menjadi pilihan terakhir untuk dirinya yang sudah putus asa. “Orang yang mengaku dealer di bio sering kali penipu,” Sharma memperingatkan. “Lebih baik match dengan orang yang bisa memberikan kontak dealer mereka.”

Iklan

Bagi Sharma dan mungkin banyak lainnya, aplikasi kencan telah berubah fungsi menjadi toko serba ada untuk barang-barang yang tidak dapat ditemukan dengan mudahnya di internet. “Orang yang match denganku punya akses tamu gratis ke pesta pantai rahasia selama saya di sana,” Sharma menceritakan tentang lelaki lain. “Kami tidak pernah berhubungan karena dia bukan tipeku, tapi saya tidak mungkin bisa mendapatkan akses ini hanya dengan nge-DM orang. Ketika kamu nge-DM orang asing di media sosial, tidak ada jaminan mereka akan membalasnya. Di aplikasi kencan, para pengguna ingin mencari teman ngobrol atau berkenalan dengan orang baru.”

Lockdown mengajarkan kita pentingnya berinovasi, sehingga tidak mengherankan jika banyak yang pindah ke platform sejenis aplikasi kencan — terutama yang melayani komunitas atau area tertentu — untuk menghindari masalah privasi yang menjamur di medsos.

Aplikasi kencan terbukti bermanfaat bagi pengunjuk rasa. Mereka match dengan orang-orang yang sepemikiran untuk mengajaknya turun ke jalan. Setahun sebelum pandemi melanda, demonstran Hong Kong memobilisasi orang-orang yang mendukung demokrasi lewat Tinder. Mereka secara terang-terangan mencantumkan pandangan politiknya di biodata. Pada 2021, aplikasi kencan dimanfaatkan anak muda di Washington D.C. untuk melaporkan ekstremis sayap kanan yang menyerbu gedung Capitol. Mereka mengidentifikasi orang-orang ini melalui pakaian di foto. Ada yang pakai topi dan kaus MAGA, ada juga yang berpose dengan pistol.

Terlepas dari maraknya kasus catfish dan wokefish, para pengguna cenderung lebih berani mengekspresikan pendapat dan gaya hidup mereka di aplikasi kencan daripada di media sosial. Di lain waktu, mereka swipe kanan murni untuk mencari teman olahraga.

“Saya butuh teman nge-gym, dan ingin memeriksanya sebelum mengonfirmasi apa pun,” pebisnis Saili Desai dari Delhi menuturkan. Bagi Desai, aplikasi kencan sangat membantunya untuk chatting dengan orang asing dan menetapkan batasan sebelum memberikan informasi tentang dirinya. “Memang sudah ada aplikasi untuk cari teman olahraga, tapi kebanyakan tidak sesuai dengan yang saya inginkan. Di sisi lain, aplikasi kencan begitu universal. Kalian memiliki peluang lebih tinggi untuk menemukan seseorang dari komunitas atau lingkaran sosialmu.”

Follow Shamani di Instagram dan Twitter.