Kejahatan

Polisi Pakistan Tangkap Satpam RS yang Punya Ruangan Rahasia Buat Menyiksa Orang

Satpam di Kota Lahore itu sengaja merekam aksinya menyiksa orang di kawasan rumah sakit. Alasannya menyiksa? "Mereka semua nakal".
Rimal Farrukh
Islamabad, PK
Viral Polisi Pakistan Tangkap Satpam RS yang Punya Ruangan Rahasia Buat Merekam Penyiksaan
Screenshot satpam bernama Zohaib Malik saat menyiksa orang di ruangan RS Mayo kota Lahore, Pakistan. Foto oleh Rizwan Tariq/Kepolisian Pak

Seorang satpam di Rumah Sakit Mayo di Kota Lahore, Pakistan, ditangkap polisi. Kasus tersebut viral, karena sang satpam ternyata memiliki ruangan rahasia di dalam RS khusus untuk menyiksa orang.

Si satpam rutin merekam aksinya menyiksa orang menggunakan ponsel. Beberapa video penyiksaan itu tersebar di Internet, dan membuat geger netizen. Berdasarkan interogasi awal, satpam ini mengaku iseng saja merekamnya, untuk kenang-kenangan.

Iklan

Pelaku, yang bernama Zohaib Malik, yang sudah bekerja sebagai kepala keamanan RS selama 10 tahun terakhir, merupakan orang yang memiliki ide membuat ruang penyiksaan. Korbannya adalah tersangka pencurian, orang yang menerobos masuk kawasan RS, serta semua orang yang dianggapnya “melakukan tindakan nakal.”

RS Mayo, sebagai salah satu RS rujukan di Lahore, dikunjungi ribuan orang saban hari, termasuk oleh keluarga pasien. “Dia berperan seakan-akan jadi hakim sekaligus eksekutor di ruangan tersebut. Semua orang yang menurutnya melanggar aturan di RS akan diinterogasi di ruangan itu, sebelum kemudian disiksa, tak peduli mereka bersalah atau tidak,” kata Rizwan Tariq, Inspektur Kepala Divisi Reserse Kepolisian Lahore, saat dihubungi VICE World News. 

pakistan, crime, torture, brutality, hospital

Zohaid Malik difoto di sel tak lama setelah ditangkap polisi. Foto dari arsip Rizwan Tariq/Kepolisian Lahore

Dalam rekaman video yang didapat VICE World News, Malik terlihat menggampar kepala seorang lelaki yang terkapar di lantai pakai sepatu. Di video lain yang tak kalah menakutkan, dia menjambak rambut lelaki yang lemas, kemudian dia tampar bolak-balik.

Hingga kasus ini ditangani polisi, belum ada korban yang melapor ke aparat pernah jadi korban penyiksaan Malik. “Mayoritas korban adalah orang miskin dan tidak terdidik, sebagian lainnya adalah gelandangan yang sekadar numpang tidur di halaman rumah sakit. Itu mungkin sebabnya mereka tidak sadar sudah jadi korban kejahatan,” kata Tariq.

Kepala Rumah Sakit Mayo, Iftikhar Ahmed, dalam jumpa pers menyatakan Malik sudah langsung dibebastugaskan setelah penangkapan aparat. Dia berjanji manajemen RS akan melakukan penyelidikan mendalam mengapa tim satpam di lembaganya rutin menyiksa orang.

Iklan

Polisi menduga Malik tidak beraksi sendirian menyiksa orang-orang yang menurutnya mengganggu ketertiban RS. Namun, hingga artikel ini dilansir, dia masih belum mengaku siapa saja staf rumah sakit yang membantunya merekam aksi penyiksaan tersebut.

“Saya yakin, atasan Malik yang mengangani keamanan RS mengetahui perbuatannya dan kami terus mendalami kasus ini,” tandas Tariq.

RS Mayo di Lahore sudah punya citra buruk sebelum kasus ruang penyiksaan ini tersebar ke publik. Pada Mei lalu, seorang bekas satpam berpura-pura jadi dokter bedah, dan melakukan operasi ke pasien perempuan. Pasien tersebut meninggal beberapa minggu setelah operasi, berujung gugatan malapraktik dari keluarganya ke manajemen RS.

Follow Rimal Farrukh di Twitter