FYI.

This story is over 5 years old.

Motherboard

Tonton Bayi Iguana ‘Ngos-Ngosan’ Melarikan Diri dari Kepungan Ular Mengerikan

Episode pertama yang mencengangkan dari serial dokumenter "Planet Earth II" membuktikan betapa alam liar memang menakutkan.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Lemesin dulu deh pantat kalian, sebab potongan adegan dari acara TV Planet Earth II dijamin membuat siapapun melonjak dari tempat duduk.

Dokumenter binatang yang populer itu kembali tayang di BBC One tadi malam, ditonton 9,2 juta pemirsa. Episode kali ini kembali dinarasikan ahli fauna kenamaan, Sir David Attenborough. Planet Earth II menampilkan kehidupan bermacam-macam binatang penghuni pulau dari berbagai penjuru dunia. Untuk episode kali ini, penonton paling terpukau pada kisah seekor iguana laut kecil, berlokasi di pantai vulkanik Pulau Fernandina, kepulauan Galápagos. Nasib si iguana bakal memicu penonton bergumam sendiri, "kayaknya udah cukup deh porsi tayangan alam bebas kita hari ini."

Iklan

Amazing footage: a hatchling sea iguana makes a run for its life to the safety of the shore, but will it escape the runner snakes? pic.twitter.com/c9zIhyed4y
— Rob S⬅︎Silver Surfer (@RobPulseNews) November 6, 2016

Walau sekilas nampak seperti Godzilla mini pencinta pantai, iguana laut berkeliaran di kepulauan Galápagos tanpa tujuan mencari daging, melainkan menggasak rumput dan ganggang laut. Raksasa kadal jinak ini panjangnya bisa mencapai 1,5 meter. Masalahnya saat masih bayi, seperti bintang episode kali ini, mereka rentan menjadi korban burung pemangsa, kepiting, serta sarang ular bajing di Galápagos.

Para pemirsa pastinya merasakan kengerian yang sama menyaksikan si iguana muda ngos-ngosan melarikan diri dari kepungan ular bajing Galápagos yang seakan tidak ada habisnya. Dia harus berjuang melepaskan diri, di tengah gigitan para ular. Tidak peduli seberapa cepat dia berlari di atas pasir pantai, ular-ular itu selalu mengintai di belakangnya. Di satu titik, para penonton sampai yakin si iguana tidak akan selamat. Nyatanya dia berhasil mengejutkan semua orang berkat kelincahan tubuhnya. Dia berhasil sampai di daerah yang aman—paling tidak sampai episode kemarin berakhir.

Ular bajing Galápagos adalah spesies endemik di kepulauan tersebut. Mereka sebetulnya dikenal sebagai pemburu ikan yang efektif. Menurut Yayasan Konservasi Galapagos ular bajing adalah satu-satunya ular tanah di dunia yang mempunyai perilaku unik. "Biarpun biasanya mereka memburu kadal kecil, tokek dan tikus, tidak jarang terdengar bahwa ular-ular ini tidak segan memangsa iguana laut apabila punya kesempatan."

Menurut saya, si iguana laut di episode tempo hari sangat berkarisma. Proses penyuntingan gambar oleh produser Planet Earth juga sangat cerdik, ditambah dengan daya tarik suara Attenborough menarasikan kejar-kejaran hewan ini, sehingga berhasil membuat pemirsa terdorong mendoakan nasib si iguana—binatang yang mungkin sering tidak dipedulikan orang-orang.

The Times menulis bahwa di setiap episodenya, Attenborough selalu membuat kita "jatuh cinta dengan alam sekitar yang penuh dengan darah dan pertarungan. Untuk dapat melakukan hal semacam ini, dia berusaha membuat kita bersimpati pada macam-macam binatang yang terancam bahaya."

Perlu diingat bahwa tema besar acara ini sebenarnya bukan soal kelangsungan hidup binatang secara individu. Sebaliknya, seri Planet Earth menggambarkan upaya pelbagai spesies bertahan dari dominasi manusia di atas muka bumi.

Kalau sudah begini, maukah kalian hidup di sebuah dunia yang tidak punya acara TV menegangkan dibintangi seekor iguana laut yang imut? Saya sih engga mau.