FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Maling Tega Menggondol Mural Banksy yang Didedikasikan Buat Korban Teror Paris

Karya stensil sang seniman anonim itu mengenang 90 korban tewas di Gedung Teater Bataclan yang diserang ISIS pada 2015. Bgst tuh maling dan kolektor yang menadahnya!
Mural bikinan Banksy di pintu masuk Teater Bataclan yang diserang ISIS saat teror Paris 2015 digondol maling
Foto karya Banksy buat mengenang korban teror Paris oleh Thomas Samson / Getty Images 

Jumat (1/25) malam pekan lalu , sebuah mobil van ditumpangi sekawanan pencuri berhenti di depan Teater Bataclan, mencuri karya seniman anonim legendaris Banksy yang dipersembahkan bagi korban serangan teror di Paris, Prancis, 2015, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Karya mural stensil berbahan cat pilox tersebut—menggambarkan sosok perempuan yang muram mengenakan penutup muka—dicopot sepenuhnya dari pintu masuk Teater Bataclan yang kerap difungsikan sebagai tempat penyelenggaran konser musik.

Iklan

Karya stensil tersebut salah satu dari sejumlah karya langka yang fotonya diunggah Banksy ke akun Instagram resmi—cara khas seniman misterius ini untuk mengklaim karya-karyanya yang dikerjakan secara gerilya—dalam residensinya di Paris tahun lalu, seperti dilaporkan New York Times.

Raibnya karya stensil Banksy secara resmi diumumkan oleh pengelola Teater Bataclan lewat Twitter. Pencurian dan penjualan karya Banksy memang kerap terjadi. Pencuri menggondol karya Banksy dengan mengelupasnya dari dinding atau dalam banyak kasus memotong bagian dinding atai fasad tempat karya incaran mereka menempel. Setelah itu, barang colongan ini ditawarkan pada para kolektor pribadi dan satu karya Banksy bisa terjual sampai US$1 juta (setara Rp14 miliar).

Sementara itu, karya-karya Banksy yang sudah direstorasi atau dicopot dari tempatnya kerap menghiasi pameran-pameran dan acara lelang tak resmi. Penjualan macam ini jumlahnya tak terhitung di berbagai penjuru dunia, mulai dari Roma, Toronto hingga The Hamptons. Bahkan pada 2014, sebuah pameran karya tak resmi Banksy digelar di London. Tanpa sungkan-sungkan, pameran tersebut diberi judul Stealing Banksy—langkah disebut disebut Banksy sebagai sesuatu yang "menjijikan."

Biasanya, koleksi karya tak resmi dikumpulkan dan dipamerkan atas inisitaif institusi yang berkocek dalam seperti The Fondazione Cassa di Risparmio di Modena—institusi yang pernah dikritik seniman Blu dengan menghancurkan semua karyanya di kota Bologna agar tak jatuh ke tangan kolektor kaya. Sisi buruk lainnya dari pameran tak resmi karya seniman jalanan macam ini adalah aspek keamanannya kerap bolong. Contohnya, sebuah cetakan karya Banksy seharga $45.000 (setara Rp632 juta) dicolong oleh seorang pria dari sebuah pameran di Toronto.

Iklan

Memang, dalam kancah street art, kepemilikan adalah sebuah wilayah abu-abu. Namun begitu, setidaknya kita semua mafhum untuk siapa karya stensilan Banksy yang dipasang di depan pintu masuk Teater Bataclan. Faktor tersebut membuat pencurian ini terasa begitu kurang ajar.

Dalam pernyataannya di Twitter, pengelola Teater Bataclan menulis: "karya Banksy, kenang-kenangan atas tragedi yang terjadi di sini dan seharusnya menjadi milik semua warga Paris serta penduduk dunia, telah direnggut dari tangan kita."

Maling dan kolektor penadahnya emang pantas kita maki-maki. Bgst!

Follow Beckett Mufson di Twitter dan Instagram.