FYI.

This story is over 5 years old.

Politik Internasional

Sulitnya Hidup sebagai Remaja di Transnistria, Negara yang Tak Diakui Dunia

Proyek terbaru fotografer Anton Polyakov meliput kisah hidup para muda-mudi di Transnistria yang bersusah payah menciptakan budayanya sendiri dan terlepas dari kungkungan pemerintah.
Anak-anak muda di Transnistria mencari sendiri kultur politik dan sosial yang paling pas buat mereka etelah lepas dari pemerintah

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Germany

Fotografer Anton Polyakov lahir dan besar di Republik Transnistria, negara kecil yang berjuang untuk diakui secara resmi oleh PBB setelah memisahkan diri dari Moldova dan memproklamasikan kemerdekaannya pada 1990.

Tahun lalu, VICE berbincang-bincang dengan Polyakov untuk membahas seri fotografinya “ Transnistria Conglomerate” yang memenangkan penghargaan dan bertujuan untuk mengekspos kehidupan penduduk Transnistria kepada dunia.

Iklan

Proyek terbaru fotografer berusia 27 ini, “Pioneers Palace”, berfokus pada perjuangan anak muda dalam menciptakan budaya dan identitasnya sendiri – secara politik dan sosial – di negara yang masih sangat mengusung kebudayaan tradisional.

Para pemuda sedang menyanyikan lagu-lagu metal di kelab di ibu kota negara yang belum resmi, Tiraspol. Nama proyek ini menonjolkan keironisan nama Palace of Children dan Youth Creativity – pusat anak muda kelolaan pemerintah yang tujuannya sebagai sarana pengembangan kreativitas – yang kebanyakan orang masih menyebut dengan namanya pada zaman Soviet dulu, Palace of Pioneers – yang kegiatannya sudah “ketinggalan zaman”, seperti: tarian folk, menyulam dan aeromodelling.

“Internet telah mengubah pandangan muda-mudi terhadap Pioneer’s Palace. Mereka ingin memiliki komunitas dan budaya sendiri yang bebas dari aturan pemerintah. Mereka tahu apa saja yang sedang terjadi di belahan dunia lain, dan mereka ingin menciptakan hal yang sama di Transnistria,” katanya.

Berikut adalah kumpulan foto hasil jepretan Anton Polyakov di Pioneer's Palace

Penggemar tim sepak bola lokal Sheriff Tiraspol yang berkumpul sebelum pertandingan

Penggemar Sheriff ini diserang oleh penggemar tim lawan Zimbru.

Para remaja laki-laki sedang berkumpul di tempat gym lapangan terbuka

Dinding perusahaan percetakan terbengkalai yang dijadikan sebagai tempat konser musik hip-hop.

Penggemar Sheriff yang sedang menonton pertandingan tandang

Satu lagi penggemar Sheriff

Tanya Dunaevskaya, 21, adalah seorang tattoo artist.

Salah satu desain tato Tanya.

Eduard Gotynyan, 18, ingin pindah ke Jerman agar bisa mengendarai BMX lebih baik.

Suasana Tiraspol pada malam hari