Layanan Streaming

Tinder dan Airbnb Tiba-Tiba Bikin Serial TV Tanpa Alasan Jelas

Aplikasi kencan dan sewa kamar buat backpacker itu mendadak beralih ke bisnis konten video streaming. Emangnya orang bakal tertarik?
JT
Chicago, US
JP
Diterjemahkan oleh Jade Poa
Tinder dan Airbnb Tiba-Tiba Bikin Serial TV Tanpa Alasan Jelas
Ilustrasi via Wiki Commons 

Banyak aplikasi pengin jadi serbaguna. Grab, yang awalnya hanya layanan pemesanan taksi online, kini menyediakan jasa ojek online, pengantaran makanan, skuter, dan masih banyak lagi. Langkah serupa ternyata dilakukan Tinder dan Airbnb, yang sama-sama ingin memasuki industri konten hiburan orisinil. Cukup menarik. Tapi apa gunanya, sih buat imej brand mereka?

Menurut sebuah laporan baru dari kantor berita Reuters, "Aplikasi kencan populer Tinder baru saja selesai menggarap serial TV-nya sendiri, sesuai dengan keinginan pemilik Match Group Inc untuk menciptakan lebih banyak konten orisinal." Tampaknya setiap aplikasi populer lama-lama ingin menjadi platform video. Memangnya ada orang yang lebih memilih menggunakan Tinder buat nonton serial daripada mencari teman kencan?

Iklan

Ini bukan pertama kalinya Tinder berupaya menciptakan konten orisinal. Pada 2018, aplikasi tersebut meluncurkan "Swipe Life," divisi konten editorial Tinder. Isinya adalah artikel kayak gini: “8 Alasan Kamu Dicuek Matchmu” atau “Mengapa Saya Harus Langsung Betemu dengan Match-ku. Nah, proyek serial baru Tinder sama sekali tidak berhubungan dengan kegiatan swipe kiri ataupun kanan. Menurut Reuters

, serial TV garapan Tinder terdiri dari beberapa episode, bercerita tentang skenario kiamat dan kisah cinta." Proyek ini merupakan "bagian dari strategi bisnis baru yang belum diungkapkan oleh manajemen Tinder."

Pada April tahun ini, Reuters melaporkan bila Airbnb juga sedang berupaya “menciptakan rangkaian serial orisinil yang berkaitan dengan aktivitas travel. Meskipun belum ada kabar soal ambisi streaming mereka, aplikasi yang beralih ke konten orisinil belum tentu disambut semua orang. Laporan tersebut menggambarkan pola pikir Airbnb sebagai, "Ayo kita menggarap film dan serial TV, karena kami ingin berfokus pada segala hal yang berkaitan dengan traveling."

Seiring makin populernya layanan streaming, memang wajar ada banyak serial yang coba dibuat berbagai perusahaan. Karena tontonan makin banyak, tentu saja makin membanjir tayangan tak bermutu ataupun biasa-biasa saja. Sayangnya, menurut kami, solusi dari tontonan medioker kayaknya bukan konten buatan Airbnb dan Tinder.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.