Kerja Otak

Stimulasi Otak Berlebihan, Biang Keladi Manusia Gampang Lupa Usai Melihat Sesuatu

Tenang, kalian yang usianya masih muda bukannya pikun. Semakin sedikit waktu jeda otak mencerna visual, semakin banyak detail objek yang terlewat.
Seorang perempuan memandang jendela sambil memegang ponsel
Foto oleh d3sign via Getty Images

Otak manusia menampung dan mencerna banyak sekali informasi setiap harinya. Selain itu, otak juga mampu memproses hingga 70 gambar per detik dan mengenali gambar kurang dari 13 milidetik.

Namun, ada saat di mana otak tak dapat mencerna semua yang masuk ke dalamnya. Kita akhirnya tidak menyadari apa yang baru saja dilihat. Kenapa bisa begini? Tim ilmuwan saraf punya jawabannya.

Pada studi yang diterbitkan di Journal of Vision, peneliti menemukan otak manusia akan mengalami semacam hambatan sinyal ketika menerima terlalu banyak informasi tanpa henti (misalnya, kita melihat lebih dari satu gambar dalam rentang waktu pendek). Hambatan ini membuat kita tak menyadari rangsangan visual tertentu yang sebenarnya dikenali otak.

Iklan

Ketika peneliti melakukan eksperimen behavioral dan electroencephalography (EEG), peserta diminta melihat berbagai pemandangan alam dengan kecepatan 12 gambar per detik. Mereka kemudian disuruh menyebutkan berapa banyak gambar yang ada hewannya dan hewan apa saja yang mereka lihat, sembari peneliti mengamati respons EEG mereka untuk memetakan sinyal visual otak. Temuannya menunjukkan peserta kesulitan mengingat detail tertentu ketika ditampilkan dua gambar dalam waktu kurang dari 400 milidetik. Menariknya, ketika rentetan gambar berikutnya dimainkan dalam hemifield atau bidang penglihatan berbeda, peluang peserta mengingat gambar jauh lebih tinggi (sekitar 72 persen).

Tabrakan visual memunculkan kesalahan pada “feedback wave” atau cara otak kita mengenali dan memahami gambar. Ketika kita melihat sesuatu, sinyal visual akan mengalir melalui bagian belakang otak menuju frontal cortex yang dikenal sebagai “feed forward”. Setelah sampai, sinyalnya akan segera dikembalikan ke tempat asal mereka di pangkal otak.

Proses ini disebut “feedback” karena kita langsung mengetahui apa yang habis dilihat. Apabila kita melihat gambar lain sebelum sinyal visualnya menyelesaikan proses ini, maka detail objek yang dilihat akan terlewat. Akibatnya, kemampuan manusia mempelajari dan mencerna informasi baru pun dapat melambat.

Peneliti berharap dengan meningkatnya pemahaman akan cara kerja otak mengenali visual, kita bisa memberikan otak lebih banyak waktu demi pembelajaran dan pemrosesan kognitif yang lebih baik. “Mengganti sisi bidang visual untuk stimuli berikutnya dapat mengurangi hambatan sinyal dan meningkatkan kemampuan manusia mengenali gambar, bahkan dalam tingkat kecepatan 12 per detik,” ujar peneliti senior Maximilian Riesenhuber — seorang PhD yang berprofesi sebagai guru besar ilmu saraf di Georgetown. Kita sangat bisa mengingat apa yang baru dilihat, asalkan kita menyingkirkan gangguan visual lain.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.