FYI.

This story is over 5 years old.

Kesehatan Mental

Lakukan 4 Hal Ini Saat Kamu Kena Serangan Cemas di Kantor

Ikuti saran di bawah ini untuk menenangkan diri saat cemas berlebihan.
PeopleImages / Getty

Akhir pekan lalu, saya sedang konferensi video dengan klien ketika saya merasa kepala mulai penat. Saya bekerja di industri digital, dan terkadang harus menghadapi klien yang saklek dan merasa paling benar. Saya sering tertekan setiap kali bertemu klien seperti ini.

Saya mulai merasakan tanda-tanda serangan cemas. Napas saya memburu, tapi saya harus tetap profesional. Saya memaksakan diri untuk tetap tenang walaupun rasanya sudah mau meledak. Setelah rapat berakhir, saya segera menutup laptop dan menjerit keras sampai anjing saya ngibrit ketakutan mendengarnya.

Iklan

Tidak sedikit orang yang mengalami gangguan kecemasan di tempat kerja. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh lingkungan yang tidak ideal. Tekanan dari rekan kerja atau beban pekerjaan berlebihan bisa membuat seseorang terserang rasa cemas. Gangguan kecemasan bisa menghambat aktivitas jika dibiarkan. Lalu, bagaimana cara mengatasi serangan cemas saat sedang bekerja?

Apabila tingkat kecemasanmu sudah mencapai 8, 9, atau 10 dari 10, hal yang perlu kamu lakukan pertama kali yaitu mengurangi emosimu, kata Ursula Whiteside, psikolog sekaligus dosen psikologi di University of Washington yang turut mengembangkan NowMattersNow, sebuah situs web yang gunanya untuk memotivasi orang-orang yang pernah kepikiran bunuh diri. Ia menyarankan kita sebaiknya coba lakukan metode “Stop dan Ganti” saat mulai cemas. Kita bisa mengganti rasa cemas dengan pikiran yang lebih menyenangkan.

Otakmu akan kacau saat rasa cemas menyerang. “Orang yang tingkat serangan cemasnya tinggi tidak dapat berpikir jernih. Mereka kesulitan menempatkan diri dengan baik. Mereka tidak bisa fokus. Ibaratnya seperti komputer yang sedang ngehang. Tidak bisa digunakan kalau tidak di restart,” tuturnya. Berikut empat tips yang bisa kamu ikuti untuk mengatasi serangan cemas saat sedang kerja.

Bernapas dalam-dalam

Kamu harus memerhatikan pernapasan saat kena serangan cemas. Semakin cepat kamu bernapas, maka akan semakin sulit mengendalikan diri. Bernapaslah secara perlahan dan dalam-dalam agar semakin banyak asupan oksigen yang masuk ke otak. Bernapas dalam-dalam terbukti bisa mengubah gelombang otak dan membuat pikiran jauh lebih tenang.

Coba lakukan ‘grounding’.

Setiap kali saya merasa ingin meledak, saya akan mengingatkan diri sedang ada di mana. Yang saya lakukan biasanya menekan kaki ke lantai dan bernapas dalam-dalam. Teknik ini sangat manjur mengurangi serangan cemas yang kualami. Whiteside mengatakan kalau banyak orang yang mengurangi rasa cemasnya dengan tidur, tapi berhubung sedang bekerja, “kamu bisa mencuci muka untuk menghambat serangan dan menenangkan tubuh.”

Jangan bertindak impulsif.

Menurut Whiteside, orang yang terserang cemas tidak bisa berpikir jernih. Kamu bisa bertindak tanpa pikir panjang dan malah merugikan diri sendiri. Karena itu, kamu harus berusaha sebisa mungkin untuk menahan diri.

Jangan pendam rasa cemasmu.

Daripada berpura-pura, mending kamu segera menyepi agar terhindar dari pemicu lain yang bisa memperburuk serangan cemasmu. Kamu bisa menyepi sampai tubuh dan pikiranmu stabil. Tapi kalau kamu sudah sendiri, kamu bisa memikirkan hal yang indah-indah. Kamu akan merasa lebih rileks, dan serangan cemasnya mereda.

Serangan cemas bisa memburuk kalau sedang di tempat ramai. Kamu merasa orang-orang memerhatikanmu, meskipun sebenarnya mereka tidak sadar sama sekali. “Kita baru akan bersikap aneh kalau tingkat serangannya mencapai 8,9 atau 10,” kata Whiteside. Kalau sudah mencapai tingkat itu, ekspresi wajah, suara, dan postur tubuh akan berubah. Dan kalau orang sadar sikap kita aneh, biasanya mereka malah akan khawatir dan berusaha menenangkan kita. Jadi, kamu tidak perlu berpura-pura kalau sedang baik-baik saja. Kamu bisa menenangkan diri dengan mengatakan hal-hal positif sampai serangannya reda.