FYI.

This story is over 5 years old.

independen

Lima Kaos Band yang Cocok Dipakai ke Mana Saja

Inilah daftarnya kami sajikan buat kalian, biar aman tiap main ke skena manapun. Hhe...
Semua ilustrasi oleh Dini Lestari

Kalau diingat-ingat, dulu kita sering dicekoki nasehat kalau godaan terberat di dunia ada tiga: harta, tahta, dan wanita. Waktu kecil sih, nasehat macam ini kami iya-iyain aja. Maklum namanya juga anak baik. Tapi begitu besar dan pergaulan kami meluas, kami mulai kritis dan nanya "kok perempuan dikit-dikit imejnya jelek bener, kalau enggak menuh-menuhin neraka, ya jadi penggoda doang di Bumi". Intinya, kami sadar kalau nasehat ini seksis banget.

Iklan

Udah gitu, nasehat kok kayaknya kurang update. Di skena (iya sih yang bener nulisnya kancah, tapi kadang rasanya kurang sreg) musik lokal misalnya, tridente penggoda kehidupan ini yang sudah enggak cocok. Godaan kontemporer anak indie adalah harta (dalam bentuk godaan ingin sell-out), tahta (perasaan sombong "band aing paling keren") dan, yang terakhir, serbuan kaos band.

Dua yang pertama, menurut kami sih enggak berbahaya. Pertama, karena umumnya menghinggapi anak band doang. Kedua, obatnya gampang; selama lo sadar bahwa kancah independen bukan kompetisi band-band, dua godaan ini insyaallah bisa ditampik. Yang paling parah adalah yang ketiga. Pasalnya, mengoleksi kaos band adalah perbuatan mulia karena membantu dapur band tetap ngebul (hal ini berlaku terhadap kaos band lokal ya, karena band luar banyak yang bootleg). Belum lagi, memakai kaos band ke gig sudah jadi bagian dari ritual nonton gig. Salah pakai kaos band bisa bikin harga diri lo turun. Intinya: you are the band t-shirt that you wear.

Masalahnya, kaos band sekarang mahal-mahal. Kaos band lokal saja harganya sudah Rp150 ribu ke atas. Belum lagi, biar engga out of place AKA disangka nyasar kita harus menyesuaikan kaos dan "genre" gig-nya. Jadi, kita harus punya stok kaos yang melimpah. Masalahnya lagi, jangan lupa kita generasi milenial, yang gajinya paling rendah sepanjang masa.
Untungnya, kita menemukan solusi untuk masalah-masalah di atas. Caranya gampang, cari aja kaos band yang universal, alias bisa dipake ke gig manapun. Dengan solusi tersebut, lo cukup membeli minimal 3 kaos "universal" untuk dipakai secara bergilir ke acara apapun. Mau ke Rossi, Safehouse, maupun Ruru, gak usah mikir! Ketiga kaos tersebut adalah pilihan yang aman. Untungnya lagi, kami sudah mengidentifikasi kaos-kaos tersebut untuk kalian, lengkap dengan poin plus dan minusnya. Perlu diingat bahwa kami sengaja tidak mencantumkan beberapa kaos, misalnya kaos Unknown Pleasures yang bertulisan Arab ataupun Jepang, kaos Goo dengan segala plesetannya, dan kaos Substance-nya New Order, yang warna item atau putih. Masanya udah lewat keleus. Kaos Efek Rumah Kaca dan Seringai juga tak kami masukkan karena kelewat banyak yang pakai. Tanpa berpanjang-panjang lagi, berikut ini adalah pilihan kaos-kaos yang lintas-venue dan lintas-genre versi kami. Silakan dipilih.

Iklan

Sleep - Dopesmoker, Electric Wizard yang ungu, dan/atau Sunn O))) yang mana saja
Nah, kalo kaos-kaos ini dijamin bisa ditemui di event musik manapun. Bukannya karena orang yang pake beda-beda, tapi karena basis Dental Surf Combat selalu memakainya ke berbagai event. Pertamanya kami nggak ngeh, tapi setelah mengamati mbak tersebut memakai bermacam variasi kaos-kaos itu ke banyak acara, kami baru sadar kalo dia bisa banget dijadikan suri tauladan bagi yang bingung mau pake apa ke suatu event. Gak cuma event band-bandan, ke venue dugem pun kaos-kaos tersebut tetep bisa dipake karena bukan kaos metal akar-akar.

Plus:
Teman-teman bisa tau kalo lo stoner, tapi orang tua dan pihak berwajib kemungkinan besar nggak tau. Maka dari itu, menggunakan kaos ini adalah alternatif yang lebih aman daripada bikin tato 420 segede dosa. Minus:
paling banter dicap hipster metal.

Portishead - Dummy
Desain kaos yang cukup netral bisa jadi salah satu alasan kenapa kaos ini bisa dipake kemana aja. Alasan lainnya adalah nggak ada yang nggak suka Portishead. Karena The Velvet Underground & Nico udah terlalu umum, Dummy bisa jadi satu-satunya kaos di kategori "bisa dipake ke manapun" yang dipake orang-orang karena bener-bener suka sama albumnya.

Plus:
Dengan asumsi bahwa seseorang memakai kaos Portishead karena benar-benar suka, sang pemakai kaos dihitung mengamalkan nilai kejujuran. Minus:
Bisa jadi lo dikira insecure karena nggak berani pake kaos Portishead yang tulisannya P doang.

Iklan

Slowdive - Souvlaki, atau tulisan Slowdive doang
Kaos ini menandakan bahwa orang yang memakainya pernah melewati fase suka musik ngawang-ngawang. Menurut seorang teman yang pernah berdomisili di Bandung, 90 persen populasi LSS (Lelaki Skena Setempat) pernah memakai kaos ini. Plus:
Kaos Slowdive memudahkan orang lain untuk basa-basi dengan pemakai kaos. Tinggal tanya aja, "menurut lo album Slowdive yang baru gimana?" Kalo nggak beneran dengerin Slowdive, gapapa. Jawab aja kalo Souvlaki nggak akan bisa digeser posisinya. Minus:
Ati-ati dianggap anak bawang kancah per-shoegaze-an kalau pakai kaos ini.

Homicide - yang mana aja
Mungkin ini terdengar kurang anarkis seperti pesan-pesan dalam lirik Homicide, tapi kaos band hyperpolitis asal Bandung ini adalah raja diraja di ranah kaos band. Memilikinya saja bikin kalian naik tahta di antara gig-goer biasa. Lebih dari itu, dengan punya satu saja kaos Homicide bisa penanda kalau lo adalah insan cekatan (setidaknya dalam kompetisi bernama "cepet-cepatan ikut preorder kaos Homicide"), punya dedikasi memburu kaos band (t-shirt Homicide lama udah susah dan harganya kadang lumayan ngebetein) dan mawas dengan kondisi sosial politik (kaos Homicide kerap diproduksi sebagai bagian dari agitasi politik). Plus:
Selain bisa dipakai gagah-gagahan ke gig, kaos ini juga bisa dipakai ke diskusi-diskusi politik atau bahkan ikut demo. Praktis kan.

Minus:
Cuma mengimbau aja sih. Kaos Homicide yang mikrofon dan arit jangan dipakai di dulu. Ini bulan September dan isu PKI tiba-tiba panas lagi, jangan macem-macem dulu deh.

Iklan

Melancholic Bitch - Yang paling baru dong
Bersyukurlah, sekarang Melbi sudah kembali. Konon, albumnya bagus banget dan konsepnya cerdas abis. Tapi, itu urusan lain. Yang penting, kalau band ini aktif lagi, lo bisa beli tshirt yang bikin lo kelihatan sebagai anak skena yang ngerti sastra. Ini penting loh, sekarang kan sedang zaman tuh musisi lokal bikin lirik bahasa indonesia (meski kadang cuma membariskan kata-kata yang jarang dipake doang). Nah, tersebab Melbi dinilai piawai bikin lirik bagus, baju ini bisa dipakai ke gigs manapun, karena lirik bagus adalah kunci! Plus:
Bisa banget dipakai ke acara bedah novel sastra atau nongkrong di kafe macam Reading Room atau Coffeewar. Minus:
Kayaknya belum dibuat deh atau kalaupun udah ada, pas make lo paling ditanya "suka baca Eka Kurniawan juga kan?"

Honorable Mention

Satan's School for Girls
Nggak cuma acara musik, kaos ini bisa dipake ke acara bukber ataupun acara keluarga. Karena ada gambar hatinya, seringkali orang lain gak sadar akan tulisan 'Satan' di kaos tersebut. Naudzubillahiminzalik.

Suaradisko
Kaos Suaradisko rata-rata dipake sama temen-temen para pengurus acara. Tapi bisa disimpulkan dari frekuensi penulis ketemu sama orang yang pake kaos tersebut, kalo pengurus acara temennya banyak. Selain menunjukkan bahwa lo bisa joget, kaos ini juga menunjukkan bahwa lo setia kawan.

Kaos Pemerintah Kontol
Kaos karya Amenkcoy ini faedahnya banyak. 1) Kalau dipakai, lo disangka suka karya-karya Raymond Pettibon (serta suka Black Flag) 2) lo dinilai ngerti seni kontemporer dan 3) kaos enggak out of place buat nonton Sungsang Lebam Telak manggung lagi lantaran judul lagu SLT enggak jauh beda dengan puisi Amenkcoy.