Masalah Orang Kaya

Perempuan AS Gugat Pelayan Karena Tumpahkan Anggur ke Tas Hermes Miliknya

Kejadiannya sudah setahun lalu, tapi perempuan itu belum menyerah mendapatkan "keadilan".
anggur merah yang tumpah
Foto ilustrasi: Getty Images 

Alpine Country Club menjanjikan “kenyamanan dan kemewahan” bagi pelanggan setia mereka dengan menyediakan lapangan golf dan tenis hingga pusat kebugaran dan kolam renang “kelas dunia”. Pusat hiburan yang berada di Demarest, New Jersey ini juga menawarkan pilihan santapan “mewah” kepada para anggota yang sedang kelaparan.

“Alpine memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik yang mengutamakan ‘keluarga’ dan memprioritaskan kepuasan semua orang,” janjinya. Tapi ternyata, mereka gagal menyenangkan semua pelanggannya.

Iklan

Agen real estate New Jersey bernama Maryana Beyder belum lama mengajukan gugatan terhadap klub swasta tersebut atas kelalaian mereka menindak seorang pelayan yang menumpahkan anggur merah ke tas Hermès miliknya seharga $30.000 (Rp420 juta). Penghasilan rata-rata per kapita di Amerika Serikat pada 2017 yaitu $31.786 (Rp445 juta), jadi tasnya jelas mahal banget.

Tasnya langka karena penjualannya sudah dihentikan oleh rumah mode Prancis, dan merupakan hadiah ulang tahun yang ke-30.

“Pelayan itu terus menuangkan anggur merahnya padahal tahu isi gelasnya sudah luber,” pengacara Alexandra Errico memberi tahu NorthJersey.com. “Dia menyiram anggur ke klien saya. Suami dan tas Hermès-nya juga kena.”

Insidennya terjadi September tahun lalu. Maryana sedang makan malam di klub eksklusif itu ketika pelayan—yang diidentifikasi sebagai “John Doe”—diduga “melakukan kelalaian”. Menurutnya, dia sengaja menyiram tas mahalnya dengan anggur. Untuk menjadi anggota klub, pelanggan harus membayar biaya registrasi sebesar $65.000 (Rp910 juta) dan iuran tahunan $19.000 (Rp266 juta).

“Terdakwa seharusnya memastikan semua karyawan mereka berkualitas dan kompeten demi kepentingan bisnis dan keselamatan pelanggan,” bunyi gugatan sebagaimana dilansir NBC News. Maryana dan pengacaranya juga menuduh klub sudah gagal memastikan kualitas “dan kecocokan pelayannya sebelum diangkat ke posisinya masing-masing.”

Alexandra menjelaskan kliennya sudah setahun lebih mencoba menyelesaikan masalahnya dengan Alpine Country Club, tetapi klub dan perusahaan asuransi malah berhenti menanggapinya. Menurut Alexandra, ini termasuk diskriminasi.

"Ini memang masalah orang kaya," kata Alexandra. "Banyak orang tak paham betapa mahal tasnya. Itulah masalah terbesarnya. Mereka mendiskriminasi klien saya karena dia punya tas semacam itu."

Maryana menggugat pelayan dan Alpine Country Club. VICE sudah menghubungi pihak Alpine untuk berkomentar, tetapi belum mendapat tanggapan.

Duh kasihan banget Maryana. Apa perlu kita melakukan penggalangan dana di KitaBisa buat menyenangkan hatinya yang habis kena musibah?

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES