FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Banyak Kotoran Manusia Berserakan, Pemkot San Fransisco Bikin Patroli Tinja

Kota di AS ini punya masalah tinja serius. ‘Poop patrol’ akan menjelajahi San Francisco membersihkan setiap tinja yang mereka temukan di jalanan.
Photo via Erik Wilson / Getty 

Setiap harinya, hotline Kota San Francisco setidaknya menerima 65 laporan kotoran manusia yang ditemukan di jalanan dan gang-gang. Merasa jengah, wali kota San Francisco akhirnya menemukan solusi yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah ini. Pekan ini, San Francisco Chronicle melaporkan bahwa mereka telah membentuk ‘Poop Patrol,’ tim khusus pembersih tinja di SF.

Mulai bulan depan, Dinas Pekerjaan Umum San Francisco akan menugaskan seorang supervisor dan lima anak buah untuk berpatroli di sekitar kota dengan alat pembersih uap setiap siang, berharap mereka bisa membersihkan kotoran sebelum orang lain menemukannya. Jika percobaan programnya sukses, mereka akan menambah jumlah anggota dalam beberapa bulan mendatang. “Kami berusaha proaktif,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Mohammed Nuru, kepada Chronicle. “Kami langsung turun ke lapangan untuk mencarinya.”

Iklan

Menurut Wali Kota San Francisco London Breed, yang mengusulkan ide ini bersama Nuru, Poop Patrol akan menggunakan data dari laporan-laporan sebelumnya untuk mengetahui daerah dengan keluhan terbanyak.

“Kami punya data daerah mana saja yang akan dibersihkan,” tutur Breed dalam wawancaranya bersama stasiun televisi Fox 5. “Kami harap tim ini mampu bekerja total membersihkan kotoran di daerah-daerah tersebut.”

Terlepas dari namanya yang konyol, Poop Partol dibentuk karena mereka ingin menuntaskan masalah serius ini. Sayangnya, upayanya tidak akan berbuah maksimal apabila belum menyelesaikan akar masalahnya— banyaknya jumlah tunawisma di San Francisco.

Rencananya jumlah toilet umum dalam program Pit Stop juga akan diperbanyak di sekitar kota agar tunawisma bisa buang air besar di sana. Akan tetapi, sebagaimana dijelaskan Chronicle, toilet Pit Stop hanya buka setiap pagi. Akibatnya, tunawisma terpaksa buang air di jalanan pada malam hari. Poop Patrol tidak bisa menyelesaikan masalah ini apabila aturan Pit Stop tidak diubah.

“Saya setuju dengan pembentukan Poop Patrol karena bisa membersihkan jalanan dari tinja,” kata Doniece Sandoval, yang menyediakan kamar mandi dan toilet umum bagi tunawisma, kepada Chronicle. “Tapi kami memerlukan lebih banyak toilet umum. Kami bersedia membangunnya di mana saja semampu kami.”

Follow VICE Indonesia di Twitter.