Sarah Pannell adalah fotografer berbasis di Melbourne, Australia, yang sama seperti anak muda lainnya di seluruh dunia. Dia suka nonton serial televisi hingga larut malam sendirian. Ada suatu masa, dia merasa khawatir: apakah kebiasaannya nonton maraton sampai pagi menjelang itu sehat? Dia merasa kecanduan layanan streaming. Dia juga tidak sekadar nonton dari layar televisi besar. Pannell bisa nonton sambil tiduran pakai laptop atau iPad, memakai jatah waktu yang seharusnya digunakan istirahat karena seharian capek bekerja.
Iklan
Berangkat dari kegelisahan tersebut, dia mencoba mencari anak muda lain yang punya ritual serupa saban malam. Tentu saja, ada banyak sekali anak muda dari berbagai negara yang rutin melakoni budaya streaming. Pemandangan macam itu ternyata bisa menjadi subyek foto menarik. Ekspresi wajah saat kita tiduran, memandang kosong, menyaksikan gambar dari serial atau film yang kita tonton; semua itu bisa memendarkan aura magis.Pannell sebetulnya fotografer yang lebih suka mengambil obyek luar ruangan. Dia sedang mempersiapkan buku seri foto hasil lawatan ke Iran. Tahun depan dia akan mengunjungi Mesir. Namun, di sela-sela proyek tersebut, Pannell ingin mencoba kembali ke akar yang dia pahami betul. Dia ingin lebih intim bersama topik yang biasa dia lakoni sendiri—dan ternyata dijalani jutaan anak muda lain."Hasil potret yang saya dapat menggambarkan sesuatu yang familiar. Wajah-wajah manusia yang terserap sepenuhnya dalam tontonan mereka. Saya selama ini merasa lebih tertantang merekam kegiatan sehari-hari di luar ruangan. Rupanya, ketika subyeknya berubah menjadi seseorang di ruang privat, hasilnya tak kalah menarik."
