FYI.

This story is over 5 years old.

Break the Stereo

Kolaborasi VICE x AXE: Menari dan Bermimpi Bersama Siko Setyanto

Siko Setyanto, sang balerino kesohor asal Solo, mengekspresikan diri lewat gerakan, mendobrak stereotipe maskulinitas, dan menganggapnya sebagai ibadah.

VICE Indonesia dan AXE menghadirkan seri video 'Break the Stereo'. Video-video dalam seri ini akan menampilkan sosok-sosok lelaki yang berhasil mendobrak batasan stereotipe tentang maskulinitas. Mereka adalah contoh ideal lelaki modern masa kini.

Pada episode kali ini, kami mengangkat sosok Siko Setyanto, penari balet kenamaan asal Surakarta, Jawa Tengah.  Siko, adalah salah satu balerino paling berbakat di Tanah Air. Tahun lalu, dia menerima Hibah Seni dari Yayasan Kelola berkat gubahannya yang bertajuk 'Nol'. Lelaki 34 tahun itu adalah murid kesayangan maestro tari Wied Sendjayani, yang memimpin Sanggar Maniratari. Tari membawanya dari sudut kampung Solo melanglang buana. Walau tak pernah benar-benar mempelajari langgam tari Jawa, koreografi Siko yang terdidik dalam mazhab balet dan modern jazz justru menampilkan citarasa tradisional; hasil pengalaman hidupnya sebagai manusia asal Jawa.

Dalam episode ini, Siko menceritakan pengalamannya sebagai penari balet: bagaimana dia mengekspresikan diri lewat gerakan, mengalami olok-olok kawan sebaya karena mendalami tari, sampai akhirnya berhasil merobohkan konstruksi maskulinitas yang menghalanginya terus berkreasi.