FYI.

This story is over 5 years old.

Berita

Fenomena Mati Akibat Kelelahan Bekerja Lembur di Jepang

Muncul aturan dari Pemerintah Jepang agar perusahaan memastikan kesehatan mental setiap karyawannya. Pekerja di Jepang ada yang lembur hingga 100 jam per bulan.
Foto oleh Matt Smith via Flickr

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Stres akibat pekerjaan, menurut pemerintah Jepang, merupakan salah satu ancaman paling nyata terhadap produktivitas nasional negara itu. Ada istilah khusus untuk stres berakibat fatal: karoshi. Artinya mati karena kecapekan bekerja.

Dari penelitian pemerintah Negeri Matahari Terbit, 23 persen karyawan bekerja lembur setidaknya 80 jam per bulan. Situasi lebih buruk dialami oleh 12 persen pegawai korporasi, yang lembur hingga 100 jam per bulan.

Agar tidak banyak karyawan mengalami stres di tengah tekanan kerja segila itu, pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan baru. Aturan hukum ini akan memaksa setiap perusahaan menyediakan layanan konsultasi kesehatan mental bagi setiap pegawai, termasuk menjamin agar lingkungan kerja tidak memicu stres. Aturan itu sudah berlaku sejak 30 November 2016.

Pemerintah Jepang tergerak menyelidiki fenomena lembur yang berlebihan, akibat berita karyawan perempuan 24 tahun bunuh diri. Pekerja bidang periklanan itu ternyata rutin dipaksa lembur oleh perusahaannya, sebuah praktik dilarang secara hukum tapi banyak terjadi di Jepang.

Kendati pemerintah Jepang telah bersikap, ditambah mulai banyak kampanye menentang lembur berlebihan, karoshi adalah masalah sosial yang terus saja marak di negara itu. Karoshi diyakini memicu banyak kasus depresi, gagal jantung, serta bunuh diri di kalangan warga berusia produktif Jepang. Apalagi bagi mereka yang saban bulan dipaksa bekerja lembur lebih dari 100 jam.