FYI.

This story is over 5 years old.

Peradaban Kuno

Arkeolog Temukan Roti Tertua Berumur 14.400 Tahun, Dibuat Jauh Sebelum Manusia Bercocok Tanam

Penemuan ini memperkuat dugaan kalau manusia purba pemburu dan peramu sebetulnya sudah menguasai teknik membuat roti dari gandum liar, sebelum pertanian marak. Nama suku kuno pakar roti ini Natufian
Image: Alexis Pantos

Bukti langsung keberadaan roti paling tua sedunia—umurnya ditaksir sekitar 14.400 tahun—dalam sejarah arkeologi baru-baru ini ditemukan di Yordania, menurut penelitian yang diterbitkan Senin lalu dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Nenek moyang roti gulung ini dibuat oleh sekelompok manusia pemburu-peramu yang dikenal dengan nama Natufian dalam perapian di Shubayqa 1, sebuah titik ekskavasi yang terletak 130 mil timur laut ibu kota Amman. Umurnya yang begitu tua sulit dipercaya sebab itu berarti roti dibuat empat milenuim sebelum Revolusi Agraria Pertama. Kuat dugaan roti ini dibuat oleh kelompok pemburu-peramu tersebut dari tanaman sereal liar yang mereka panen.

Iklan

Pembuatan roti tertua dalam sejarah manusia ini bisa saja menjadi inspirasi manusia pra-sejarah untuk memulai bercocok tanam—inovasi yang kelak jadi akar kebudayaan manusia modern.

“Sisa roti yang ditemukan mirip sekali dengan roti serupa yang dijumpai dalam beberap situs neolitik dan Romawi di Eropa dan Turki,” ujar peneliti utama Amaia Arranz Otaegui, seorang paka botani purba dari University of Copenhagen, lewat sebuah pernyataan resmi. “Jadi sekarang kita punya bukti bahwa bahan seperti sudah diproduksi jauh sebelum manusia bercocok tanam.”

Sisa roti purba yang ditemukan di Yordania itu dianggap sebagai bukti empiris tertua proses produksi roti dengan bantuan teknik ilmiah tingkat lanjut. Lara Gonzalez Carratero, seorang kandidat PhD dari University College London, mengindra 24 sisa roti yang agak diselimuti abu ini dengan menggunakan teknik scanning electron microscopy, sebuah teknik pengindraaan yang lebih jitu dibanding teknik yang menggunakan mikroskop optik biasa.

Proses tersebut menyingkap tanaman liar/nenek moyang komoditas pangan modern—termasuk di antaranya Jelai, einkorn dan oat—yang terlebih dulu dikupas, diperas, ditumbuk dan dimasak oleh suku Natufian.

Meski penemuan ini memaksa kita memundurkan timeline pembuatan roti pertama kali, hal ini sebenarnya tak terlalu mengejutkan. Temuan sebelumnya menunjukkan bahwa manusia sidah mulai bereksperimen dengan tepung purba sekitar 30.000 lalu. Dengan demikian, roti punya sejarah yang lebih panjang dari yang kita duga. Selain itu, makanan yang dibentuk dari adonan gandum punya peranan penting dalam mendukung keberadaan pemukiman tetap manusia pertama.

Karena itulah keberhasilan arkeolog membongkar keberadaan roti tertua di dunia akan memungkinkan kita menemukan penganan yang kelak membentuk masyarakat modern dan siapa saja yang memproduksinya.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.