Teror Kotoran Manusia

Teror Pelempar Misterius Kantong Plastik Berisi Tahi Manusia di Jembatan Roxy

Aksinya mulai rutin berlangsung sejak 2018, tapi tak kunjung bisa disetop warga dan aparat. Korban pun berjatuhan akibat perbuatan lelaki aneh pengendara motor ini.
Teror Pelempar Misterius Kantong Plastik Berisi Tahi Kotoran Manusia Berak di Jembatan Layang Roxy Jakarta Pusat
Kolase oleh VICE. Sumber foto ilustrasi via Shutterstock

Jakarta sempat mencekam akibat kerusuhan 22 Mei lalu. Namun, setelah ricuh akibat pemilihan umum itu mereda sebentuk teror lain terus berlangsung, bikin warga salah satu sudut ibu kota dongkol sekaligus deg-degan. Teror itu berupa lemparan kantung plastik berisi kotoran manusia yang beberapa kali dijatuhkan dari jembatan layang Roxy, Jakarta Pusat, menimpa orang-orang yang lewat di bawahnya. Sumpah deh, ketika VICE menulis artikel tentang jutaan orang Indonesia yang masih suka berak sembarangan, kami tidak pernah menyangka sikap sembarangan ini termasuk melemparkan tahi secara acak di jalanan.

Iklan

Kantung plastik yang dilemparkan tersebut kadang isinya tinja doang, kadang dicampur besi dan pecahan kaca—yang jelas bikin teror ini selain menjijikan, juga membahayakan nyawa. Identitas maupun motif pelakunya masih misterius, juga belum diketahui apakah satu orang yang sama tunggal atau ada beberapa orang bekerja sama melakukannya.

Pelaku kemungkinan besar bukan orang yang bingung karena tak punya WC di rumah. Soalnya, orang Indonesia yang tak punya akses pada sanitasi layak [dan masih punya akal sehat] enggak melempar kresek berisi tahu begitu saja dari atas jembatan layang. Kasus misterius ini makin mengesalkan lagi, karena lokasi pelemparannya di dekat pusat perniagaan ramai manusia, sehingga makan korban. Salah satunya adalah Yarto

Tiga bulan lalu Yarto tertimpa kresek isi tinja saat memarkir motornya di pertigaan Jalan Kyai Tapa, tepat di bawah flyover Roxy. "Tiba-tiba saya kaget, punggung saya tertimpa kresek dari atas," kata laki-laki yang bekerja sebagai pengemudi ojek itu kepada CNN Indonesia. Dia lantas mendongak demi memastikan siapa yang tega melempar kotoran manusia ke dirinya. Sayangnya dia gagal melihat petunjuk apapun. Yang bisa Yarto lacak hanya suara motor yang menjauh dan bau menyengat dari tinja melumuri punggungnya. Gara-gara kejadian itu, Yarto buru-buru pulang kerja lebih awal dan membuang baju nahas tersebut.

Kesaksian lain datang dari Madun, pedagang tas di sekitar tempat kejadian. Ia mengatakan aksi meresahkan ini mulai rutin terjadi sejak 2018. "Memang benar ada yang suka melempar dari atas flyover. Yang dilempar itu selalu kantong plastik. Isinya kotoran, dan tempatnya selalu sekitar situ aja," kata Madun, masih kepada CNN.

Iklan

Madun bilang tidak ada waktu pasti perihal kapan pelaku biasanya menjalankan aksinya. Kadang seminggu sekali, kadang dua hari sudah muncul lagi. Persamaan dari semua kejadian tersebut hanya satu: pelaku beraksi ketika flyover sedang sepi. Sampai saat ini, selain Yarto si tukang ojek, korbannya meliputi beberapa penumpang transportasi umum, warga sekitar, hingga pengguna mobil.

Si pengemudi mobil malah lebih sial lagi. Pelaku melakukan variasi serangan sampai-sampai bom tinja itu menyebabkan satu mobil pecah kaca belakangnya. Idris, saksi kejadian, mengatakan kresek tinja yang dilempar kala itu mempunyai kemampuan memecahkan kaca mobil lantaran dicampur botol bekas, beling, dan besi. Artinya, potensi dampak bom tinja sudah berubah dari “hanya” bikin bau korban, menjadi membahayakan nyawa.

Peluang menangkap pelaku masih belum punya perkembangan berarti. Ciri-ciri pelaku hanya muncul dari kesaksian Herman, pedagang kunci di sekitar jembatan layang Roxy. Ia mengaku sempat melihat pelaku pelempar kresek tinja ini ketika menjalankan aksinya, namun tampangnya kayak gimana, Herman taak sempat melihat.

"Dari badannya sepertinya bukan anak muda, tapi sudah cukup dewasa. Dia pakai jaket hitam dan memakai motor [Honda] Revo warna hitam waktu itu. Saya tidak bisa lihat wajahnya karena dia pakai helm yang menutupi wajahnya," ujar Herman saat diwawancarai media.

Karena berulang kali terjadi, warga pun resah dan melaporkan kasus ini kepada pengurus RW setempat. Beberapa warga sampai sengaja menunggu aksi pelaku di atas jembatan layang secara diam-diam.

Sayang, pelaku tak kunjung muncul dan warga keburu capek nungguin. Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin mengatakan pihaknya belum menerima laporan dari warga soal adanya pelemparan kresek tahi misterius di kawasan Roxy.