FYI.

This story is over 5 years old.

Penelitian ilmiah

Peneliti di Yale Berhasil Bangkitkan Otak Binatang yang Sudah Mati

Berikutnya otak manusia? Hmm, kayaknya enggak deh. Pertama, karena itu masih dianggap kurang etis dan kedua teknologi untuk mengerjakannya mungkin baru lahir beberapa abad dari sekarang
Image via Shutterstock and Ben Thomson

Bayangkan sosok Frankenstein, tapi bagian tubuhnya berasal dari babi. Kasarnya, itulah yang berhasil dilakukan oleh sekelompok peneliti di Yale University terhadap otak beberapa babi yang sudah terlebih dulu disembelih. Dengan memompakan darah sintetik hangat ke pembuluh darah babi-babi terebut, tim peneliti berhasil membangkitkan kembali aktivitas selular dalam otak babi selama 36 jam.

Cerita keberhasilan para peneliti asal Yale University ini pertama kali dilansir oleh MIT Technology Review, berdasarkan komentar yang diberikan oleh pakar ilmu syaraf Nenad Sestan dalam sebuah pertemuan di National Institute of Health (NIH), Maret lalu. Sestan menjelaskan bahwa dirinya dan timnya berhasil memeroleh sekitar 150 otak babi dari sebuah rumah pejagalan. Lalu dengan memanfaatkan beberapa pompa dan mesin pemanas, mereka berhasil menyalurkan oksigen jauh ke dalam otak babi-babi tersebut. Imbasnya, beberapa bagian fungsi dasar otak babi tersebut kembali berjalan seperti sedia kala untuk beberapa saat.

Iklan

Di ranah neurosains, apa yang dikerjakan oleh Sestan dan timnya bukan pertama kali dilakukan. Yang membuatnya menonjol adalah mereka menggunakan babi, binatang mamalia besar yang nyaris sama dengan manusia. Sementara dalam sebuah penelitian yang dikerjakan pada 1993, para peneliti hanya memanfaatkan otak marmut—dan otak-otak marmut tersebut berperilaku layaknya otak seseorang yang sedang dalam kondisi koma.

Hasil penelitian ini memancing munculnya beberapa pertanyaan etis: apakah babi-babi sadar bahwa diri mereka dalam level tertentu buta dan tak punya tubuh? Apakah Sestan dan kawan-kawan menciptakan tank perampas indra hewan paling menyeramkan dalam sejarah penelitian yang pernah dilakukan manusia?

Sestan sendiri menyatakan bahwa tak ada satupun bukti kuat yang mengindikasikan bahwa hewan memiliki kesadaran. “Otak-otak heewan itu tak menyadari apa-apa. Aku sangat yakin dengan hal itu,” ucapnya pada NIH.

Sepanjang penelitian, otak-otak babi tersebut dimonitor dengan seksama untuk memastikan apakah terjadi aktivitas listrik di dalamnya. Awalnya, monitor membaca adanya muatan listrik, tapi terbukti bahwa muatan listrik itu berasal dari interferensi beberapa perkakas laboratorium yang terletak tak jauh dari otak-otak babi itu. Menurut Sestan, otak-otak yang dia dan tim teliti tak bisa menerima stimulus dalam bentuk apapun, meski jaringan otaknya sendiri “secara mengejutkan terlihat baik-baik saja.”

Iklan

Apa yang dikhawatirkan Sestan adalah teknologi yang dikembangkan olehnya bakal digunakan oleh tim peneliti yang masa bodo amat dengan batas-batas etis dalam penelitian sains. “Gampangnya begini, seseorang mengadopsi teknologi ini, menguliknya hingga jadi lebih baik dan memanfaatkannya untuk mengembalikan fungsi otak seseorang. Ini sama saja dengan menghidupkan kembali seseorang. Nah kalau seseorang itu punya ingatan dalam otaknya, ini mengerikan,” katanya.

Untuk sementara sih Sestan sebenarnya bisa tenang, pasalnya semua ilmuwan yang dikutip dalam artikel tentang penelitiannya di MIT Technology Review setuju penggunaan teknologi buatannya untuk membangkitkan manusia mungkin baru dilakukan beberapa abad dari sekarang. Belum lagi, kalaupun kita berhasil menghidupkan kembali sebuah otak, memasangkannya pada sebuah badan nyaris mustahil dilakukan.

Sebaliknya, para peneliti sepakat akan penggunaan teknologi ini untuk keperluan ilmiah yang praktis dan mendesak, seperti membantu memetakan otak. Seperti yang dikatakan oleh Frances Edwards, profesor neurodegeneration di University College, London, kapada The Guardian: “teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk memelajari koneksi antar sel dalam otak dan dalam beberapa level membedah interaksi antar jaringan dalam sebuah otak yang berukuran besar.”

Pendeknya sih, kalau kamu mau bangkit lagi di masa depan, cara ini belum bisa kamu gunakan. Mendingan nabung buat beli paket cryonics yang murah (yang jelas enggak ada juga sih)!

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia .